Banjirembun.com - Setiap individu pasti punya masalah. Mustahil kehidupan ini tanpa ada masalah yang menyertainya. Bahkan, orang yang hidup sendirian di alam liar pun dapat dipastikan punya permasalahan. Entah itu kadarnya besar atau kecil.
Sebelum melanjutkan tentang pembahasan tulisan ini baca pula artikel Masalah: Pengertian, Jenis-jenis, dan Solusinya.
Lantas, kenapa saat seseorang kena masalah konflik dengan sesama tapi enggak ada yang bantu? Jawabannya adalah sebagai berikut:
1. Dianggap Mampu Mengatasi Sendiri
Satu kasus problematika kehidupan bagi individu tertentu barangkali dianggap ringan dan gampang diatasi. Namun, bagi pribadi lain masalah tersebut dianggap berat. Apakah masalah terkait perselisihan.
Nah, dalam kondisi tersebut orang yang sedang dirundung masalah dituntut menuntaskan sendiri. Dipaksa untuk belajar dan latihan mengkompromikan antara harapan dengan realitas. Dilarang keras merengek dan mengemis bantuan.
Situasi seperti di atas umumnya dihadapi oleh manusia yang sedang dalam fase transisi. Mengalami perkembangan jiwa serta usia dari anak-anak ke remaja, dari remaja ke dewasa awal, dan dari dewasa awal ke dewasa sepenuhnya.
Di mana, sebagai makhluk sosial sebuah konflik atau perselisihan dengan sesama merupakan hal wajar. Siapapun harus siap menghadapi. Akan tetapi, semestinya gesekan tersebut tidak berlarut-larut hingga membesar yang berujung "meledak".
2. Orang-orang Terdekat Bersikap Netral
Sikap netral di sini maksudnya tidak ingin mempersulit maupun mempermudah. Serta, tak mau mempengaruhi atau merubah cara (metode) serta seperti apa hasil akhirnya yang tengah diperjuangkan untuk dicari jalan keluarnya.
Sikap netral ditunjukkan alasannya lantaran mereka sendiri sudah terlalu sibuk dan ruwet dengan tantangan kehidupan masing-masing. Tentunya, juga tak ingin ikut campur urusan orang lain. Apalagi, orang yang terlibat konflik semuanya masih satu keluarga, tetangga, atau teman.
Sikap netral barangkali memang penting diterapkan di antara perselisihan yang terjadi. Salah satu alasannya, menasihati maupun upaya memisahkan justru memperkeruh suasana. Biarlah otoritas (tokoh, pejabat, atau orang sepuh) yang mendamaikan.
3. Banyak Kalangan Memancing di Air Keruh
Peribahasa "Memancing di air keruh" sama halnya setara "Mencari kesempatan dalam kesempitan". Maknanya, orang yang benci pada salah satu pihak yang berkonflik malah memperkeruh suasana. Tentunya, orang yang tak disukai itu diinginkan hancur lebur.
Bukan cuma tak mau membantu menyelesaikan kekacauan antara pihak yang bersitegang. Lebih parahnya, mengadu domba sampai memanas-manasi agar orang yang ditarget bisa binasa. Ibarat kata yang menang jadi arang yang kalah jadi abu.
|
Ilustrasi sedang curiga diadu domba (sumber gambar koleksi pribadi) |
Ketika menghadapi kalangan yang menunggangi permasalahan, sebaiknya jangan terpancing. Hindari menari-nari di atas tabuhan gendang orang lain. Waspada terhadap orang yang senang melihat orang yang sedih. Serta, sedih melihat orang yang senang.
Baca juga 5 Penyebab Individu Mudah Terpancing Mau "Menari di Atas Tabuhan Gendang Orang Lain"
Itulah sejumlah alasan mengapa seseorang yang tengah berselisih tidak mendapatkan bantuan dari orang lain.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Alasan Saat Individu Punya Masalah Perselisihan dengan Orang Lain Tak Ada yang Bantu"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*