Banjirembun.com - Karakter manusia berbeda-beda. Hal yang sangat ceroboh alias gegabah tatkala menganggap kepribadian manusia itu cuma ada dua warna yaitu hitam dan putih. Sebab, masih terdapat warna lain yang patut dipertimbangkan. Misalnya, abu-abu. Bahkan, barangkali didapati warna alternatif selain itu.
Bagaimanapun, karakter individu itu unik. Masing-masing dari mereka tidak boleh disamakan. Alasannya, mereka punya pengalaman hidup sedari dalam kandungan hingga seperti sekarang yang tak sama alurnya. Lebih dari itu, faktor bawaan (genetik) sekaligus masukan pengaruh dari luar ikut andil membentuk karakter setiap jiwa.
Begitu pula, dilarang keras menyamakan karakter orang tua sendiri dengan orang tua dari insan lain. Boleh jadi, pihak lain punya orang tua yang kepribadiannya teramat baik dibanding ortu sendiri. Sebaliknya terdapat pula kelakuan orang tua yang di luar nalar, lantaran teramat jahat pada anak kandung.
Jangan terkaget ada anak yang tersiksa batinnya gara-gara orang tuanya yang punya akhlak buruk. Di mana, kulitnya serta di depan umum nampak baik tapi isinya serta di belakang ternyata berbeda. Alhasil, orang yang tak tahu apa-apa menyangka bahwa orang tuanyalah yang benar. Sedang, anaknya yang salah.
Ada kalanya kepribadian seseorang bakal nampak baik tanpa rasa bersalah maupun berdosa ketika bertemu orang lain. Padahal, di balik itu menyimpan sisi kelam yang begitu luar biasa. Kendati demikian separah apapun sifat negatif orang tua, sebagai anak hukum berbakti pada mereka tetap wajib berlaku sampai kapan pun.
Baca juga: 5 Cara Berbakti pada Orang Tua yang Jahat Terhadap Anaknya
Berikut ini kelakuan orang tua yang terasa berat bagi seorang anak untuk berbakti pada mereka:
1. Orang Tua Tak Bertanggung Jawab
Orang tua kandung yang tak bertanggung jawab yang paling "berat" ialah meninggalkan anaknya sedari kecil. Tanpa ada kabar. Apalagi, tentu enggak memberi nafkah pada buah hatinya sendiri. Dengan begitu, anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya merasa tak dianggap keberadaannya dan tak ada tempat baginya bernaung.
|
Ilustrasi anak yang paling disayangi oleh orang tuanya (sumber gambar koleksi pribadi) |
Bentuk tidak bertanggung jawab lainnya dari orang tua yaitu enggan mengarahkan hidup anaknya secara benar. Bukannya memberi kesempatan dan memberi jalan kemudahan bagi anak untuk beraktualisasi diri serta berkreasi, justru "menyesatkan" anak. Bisa jadi, salah satunya demi keegoisan dan kesemana-menaan orang tua sendiri.
2. Memfitnah Anaknya
Bagi siapapun yang punya orang tua normal dan "waras" pasti sangat kaget saat tahu ada orang tua yang memfitnah anaknya. Salah satu alasan orang tua memfitnah anaknya sendiri karena jengkel mengetahui anak yang dibenci ternyata hidup dalam keadaan nyaman dan bahagia. Enggak rela melihat anak yang "dibuang" itu bisa lepas mandiri dari orang tua.
3. Adu Domba Sesama Anak
Bukannya mendidik anaknya saling rukun dan menyokong satu sama lain, orang tua toxic (racun) malah lebih suka anaknya bercera berai. Terutama anak yang paling dibenci tentu bisa terkucil dari anak yang lainnya. Salah satu bentuknya ialah dengan cara membolak-balikan (menggoreng) omongan dari satu anak ke anak lain.
4. Tak Nyaman Dikunjungi Anaknya
Terkaget bukan? Kok didapati orang tua yang tidak nyaman waktu dikunjungi anaknya. Tentulah ada. Sadisnya, terkesan mengusir secara halus (non verbal) anak supaya cepat-cepat keluar dari rumah orang tua. Lebih memilukan lagi, jika anak jarang mengunjungi orang tuanya maka "disebarkan" pada publik bahwa anaknya durhaka lantaran jarang berkunjung ke rumah orang tua.
5. Pilih Kasih
Pilih kasih bukan cuma soal uang saku sekolah, kuliah, atau duit untuk "modal" usaha. Jauh bikin menangis adalah kasih sayang dan perhatian orang tua yang tak tulus pada salah satu anaknya yang dibenci. Bagi seseorang yang pernah "ditelantarkan" dan dikucilkan oleh orang tuanya serta dijauhkan dari anak lainnya pasti bisa merasakan sakitnya hal ini.
6. Tidak Menjaga Harga Diri Maupun Martabat Anak
Bukannya melindungi harga diri dan kehormatan anak, orang tua yang busuk justru mencari-cari kesalahan anaknya sendiri. Nahasnya, untuk mendapatkan info buruk tentang anaknya diperoleh dari teman yang berkunjung ke rumah. Tentu, penggalian informasi itu dilakukan tatkala si anak sedang keluar sehingga tak dapat menemui temannya.
Baca juga: 4 Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Berjarak Jauh
7. Menjerumuskan Anaknya
Terkejut bukan? Sekali-kali jangan mengaku menjadi anak paling berbakti pada orang tua kalau belum pernah "dikhianati" oleh mereka. Alih-alih mengarahkan hidup anaknya secara benar sesuai dengan kemampuan si anak, yang terjadi jalan hidup si anak dijerumuskan ke jurang agar nasibnya tak sebaik anak lainnya.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Jangan Mengaku Menjadi Anak Paling Berbakti Kalau Tidak Punya Orang Tua Berciri 7 Hal Seperti ini"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*