Banjirembun.com - Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Apapun di dunia ini pasti berubah. Baik cepat maupun lambat. Serta disadari atau pun enggak disangka-sangka, semua mengalami perubahan. Sesuatu bisa berubah biasanya dengan cara kelahiran (muncul), bertumbuh, berkembang, berkurang, hingga pada akhirnya menghilang.
Begitu pula terkait kepribadian individu, sudah barang tentu mengalami perkembangan. Entah itu terjadi dengan lambat maupun kadarnya yang sulit terlihat. Intinya, semua manusia jiwanya senantiasa berubah. Di mana umumnya semenjak lahir hingga menua tiba, setiap individu bertambah dewasa pula akal (pikiran) serta psikisnya.
Guna mengetahui apakah kepribadian serta jiwa seseorang telah mengalami bertambah dewasa atau belum, dapat dilihat dengan ciri-ciri berikut:
1. Respon Elegan pada Masalah yang Mirip dengan Masa Lalu
Manusia yang berubah dan berkembang enggak akan menggunakan cara yang mirip seperti di masa lalu. Ketika menghadapi masalah yang persis seperti masa kecil atau remaja, tak akan sama lagi respon maupun cara mengatasinya. Setiap masalah yang ada dihadapi secara elegan. Tanpa disertai drama, terburu-buru, atau pun penuh manja.
Seseorang yang mencapai fase dewasa pasti mampu mengambil pelajaran atau pengalaman yang pernah dihadapi sendiri maupun yang dialami orang lain. Dia tak bakal bermain-main lagi dengan sesuatu yang pernah bikin terjatuh dan gagal. Oleh sebab itu, berpikir matang serta bertindak bijak adalah sebuah prioritas bagi pribadi dewasa.
2. Mampu Menyimpan Masalah yang Lebih Besar
Ciri-ciri insan yang masih berjiwa cengeng sehingga terkesan kanak-kanak yaitu mudah mengadukan permasalahan pada orang lain. Terutama keluarga terdekat. Nah, untuk orang yang sudah dewasa tentulah akan menyimpan rapat masalah yang dihadapi. Baik itu persoalan hidup yang sulit dan besar maupun ringan.
Kalau pun ingin membicarakan atau curhat pada seseorang spesial, hanyalah tentang masalah kecil. Barangkali pula "dipublikasikan" ke khalayak sebagai pengalihan saja. Disajikan seolah-olah sebagai problematik yang terbesar dalam hidup. Padahal, itu hanya sebagian kecil. Sedangkan, permasalahan berat disimpan rapat.
3. Punya Empati dan Simpati
Orang berumur dewasa, tatkala masih tetap mengalami gangguan jiwa seperti psikopat berarti sejatinya dia belum dewasa. Sebab, penyakit mental tersebut membuat individu tidak punya empati dan simpati. Akibatnya, mengalami gejala impulsif. Yakni, terkait masalah sulitnya mengendalikan emosi dan perilaku.
Ilustrasi manusia yang telah dewasa (sumber gambar Pixabay) |
Orang-orang tua yang "kehilangan" empati serta simpati dalam dirinya merupakan anak-anak yang terperangkap dalam tubuh manusia dewasa. Namun, perlu ditekankan bahwa tak memiliki empati sangat berbeda sama sekali dengan karakter egois maupun individualis. Alasannya, latar belakang yang jadi pemicunya tidaklah sama.
4. Cerdas Menempatkan Diri
Sadar diri, tahu diri, introspeksi diri, dan sadar posisi merupakan salah satu ciri orang yang cerdas dalam menempatkan diri. Asumsinya, agar gampang dalam menempatkan posisi diri di mana pun seseorang wajib tahu segala hal tentang dirinya. Mulai dari memahami emosi, suasana hati, sampai seperti apa jati diri sendiri.
Sikap merasa paling benar, paling berhak, paling layak, serta enggak mau mengalah merupakan sifat anak-anak. Sebagaimana diketahui bahwa anak kecil sudah terbiasa dilindungi dan diberikan perhatian ekstra oleh keluarganya, saking terbiasanya mereka mengira bahwa di dunia luar sana semua manusia juga bakal memperlakukan sama seperti keluarganya.
5.Melaksanakan Kewajiban dan Memenuhi Tanggung Jawab
Kewajiban dan tanggung jawab adalah beban kehidupan yang pasti didapati oleh setiap orang dewasa. Bayi hingga remaja awal tidak memiliki kewajiban dan tanggung jawab. Walau diberikan kewajiban serta tanggung jawab, itu sekadar sebagai latihan. Alhasil, saat dilanggar masih bisa dimaklumi dan layak diberi kesempatan kembali.
Orang yang karakternya mencapai tahap dewasa semestinya mau dan mampu menghadapi risiko setiap kewajiban dan tanggung jawab yang sudah diterimanya. Lebih-lebih hal tersebut terkait pilihan dan keputusan yang merupakan bagian dari tindakan pribadi yang telah diambil, tentu sungguh harus dihadapi dengan penuh kesatria.
6. Sanggup Menahan Diri
Menahan diri berhubungan erat dengan seputar kesabaran, rasa syukur, sampai keuletan (ketelatenan). Seorang yang sudah dewasa akan tahu kapan saatnya bersenang-senang serta kapan waktunya bekerja atau melakukan hal-hal yang serius. Artinya, individu yang tergoda selalu ingin bergembira tanpa mau berkorban dapat dikatakan tak mampu menahan diri.
Manusia dewasa tahu kapan harus menahan diri untuk melakukan maupun enggak melakukan apapun. Serta kapan harus sabar menjalani perjuangan sebelum memperoleh hasil. Detailnya yaitu dia tak akan "menangis" ketika susah payah. Sebaliknya, enggak bakal "tertawa histeris" tatkala memperoleh apa yang diharapkan.
7. Menghargai Perbedaan
Tanda-tanda individu memiliki cara berpikir dewasa selanjutnya ialah menghargai dan memaklumi kenyataan bahwa perbedaan dalam kehidupan sosial pasti terjadi. Baik itu perbedaan suku, agama, ras, organisasi, komunitas, maupun taraf ekonomi. Semuanya dipandang secara rasional tanpa ada fanatisme dan ekslusivisme.
Orang dewasa tahu mana kewajiban rohani (hubungan dengan Tuhan) dan mana kewajiban jasmani (hubungan dengan alam). Tentunya, paham pula mana hal-hal yang melanggar agama serta mana yang melanggar aturan-aturan negara. Seluruhnya, menjadi pedoman dan prinsip hidup yang enggak boleh dilanggar.
8. Berganti Kebiasaan
Dulu saat kecil kerap menerima uang, pujian, senyuman, dan kasih sayang. Kini, lantaran sudah bertambah dewasa justru melakukan hal sebaliknya terhadap anak-anak yang usianya lebih kecil. Tak cuma itu, kebiasaan cara bermain dan menonton kartun untuk menghibur diri juga dikurangi. Ujungnya, topik pembicaraan bersama teman juga berganti.
Ciri-ciri lainnya saat individu makin bertambah dewasa ialah pilih-pilih teman. Tujuannya, supaya program "kebiasaan baru" pada dirinya berjalan sukses. Termasuk misi dalam masalah percintaan. Bukan cinta monyet yang penuh kekanak-kanakan, melainkan mengarah pada cinta sejati yang serius ke jenjang pernikahan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "8 Ciri-ciri Individu yang Kepribadian dan Jiwanya Bertambah Dewasa"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*