Banjirembun.com - ABG atau Anak Baru Gede adalah masa kanak-kanak usia 10 tahunan yang sudah menuju fase remaja. Namun, ada pula yang mendefinisikan ABG sebagai usia remaja yang mulai beranjak menuju dewasa awal. Bisa dibilang, ABG ialah tahap peralihan secara drastis dari labil menuju kestabilan jiwa.
Tatkala dari dua pengertian di atas digabungkan dapat disimpulkan bahwa umur ABG berkisar antara 10 hingga 18 tahunan. Dengan demikian, anak baru gede sedang mengalami masa baligh untuk pertama kali. Ditandai dengan perubahan fisik serta tanda-tanda kematangan seksual tertentu.
Perilaku ABG sangat berbeda dengan tingkah laku orang yang lebih dewasa. Baik itu di dunia nyata maupun media sosial, ketika jeli seseorang akan dapat dengan mudah membedakan mana yang ABG dan mana yang sudah dewasa. Nampak jelas dari cara pola ketikan tulisan chat serta suara lisannya di medsos.
Nah, adapun terkait artikel ini arti dari ABG tua yaitu orang yang sudah dewasa, paruh baya, atau malah telah menuju sepuh tetapi kelakuannya mirip ABG. Orang yang kerap mendapat julukan ABG tua biasanya sosok pria alias laki-laki berusia 30 tahun ke atas. Jarang sekali wanita dilabeli ABG tua.
Penyebutan "ABG tua" yang ditujukan pada seseorang bertujuan ingin mengejek dan menyindir. Penyebabnya, meski umur sudah dewasa tapi nyatanya kelakuan mirip remaja atau makin parahnya kanak-kanak. Dalam artian, bisa juga disebut bertubuh tua tapi jiwanya masih bocah.
Makna umum tentang ABG tua yang diserap oleh kebanyakan masyarakat enggak seperti yang dijelaskan di atas. ABG tua cenderung berkonotasi negatif. ABG tua disamakan dengan ungkapan "Tua-tua keladi makin tua makin menjadi". Yakni, orang yang sudah tua tetapi tidak sadar diri dengan umur.
Baca juga: Arti Keladi pada Ungkapan "Tua-tua Keladi", Ternyata Rasulullah Sudah Peringatkan
ABG tua yang seperti ini tingkahnya tidak patut dijadikan teladan. Alasannya, kondisi tubuh telah menua tetapi penampilannya layaknya orang muda. Baju, sepatu, serta asesoris yang dipakai persis seperti miliknya anak remaja. Bisa dibilang, ABG tua sedang terserang puber kedua.
Padanan kata dari ABG tua adalah brondong tua. Keduanya, dijadikan sebagai judul lagu bergenre dangdut. Menggambarkan individu berumur tua tetapi kehidupannya penuh dosa, sama saat masih remaja. Misalnya suka pacaran, menjadi playboy dengan cara mencari aneka karakter mangsa, dan lain-lain.
|
Ilustrasi grup wa remaja yang disusupi oleh ABG tua |
Barangkali orang dewasa hendak mencoba kembali seperti masa remaja lagi, lantaran dia merasa belum siap dan takut kehilangan masa-masa bergairah di hidupnya. Sebelum benar-benar tua tak berdaya, akhirnya diputuskan untuk "memperbaiki" diri supaya bisa menikmati sekali lagi masa-masa remaja.
Aksi ABG Tua di Media Sosial
Link atau tautan grup media sosial seperti WhatsApp amat gampang didapatkan. Selain melalui mesin pencarian Google, link gurp WA sudah tersebar dengan sendirinya di grup-grup yang telah diikuti sebelumnya. Sekali klik langsung dapat masuk ke grup yang diinginkan. Asal belum penuh saja.
Berhubung siapa pun begitu mudahnya gabung grup di medsos, berpeluang ada penyusup ikut serta. Maksudnya, tema atau topik grup WA tentang remaja semestinya pesertanya juga seusia dengan mereka. Sayangnya, ada pihak tertentu yang umurnya dewasa ikut nimbrung di grup seperti itu.
Sungguh sadis, bukannya jujur pada sesama anggota grup bahwa dia angkatan kaum berumur dewasa malah mengaku berusia belasan tahun. Parahnya, aksi tersebut diterapkan demi menggaet gadis usia sekolah. Dengan tata dialog ketikan chat yang terlihat matang, tentu begitu mudah bikin para cewek terpesona.
Lucunya, saat si pria telah jujur tentang jati dirinya pada sang cewek justru sebagian ada yang sumringah. Memang ada yang lebih banyak kecewa tatkala tahu kenyataan tersebut. Akan tetapi, unikya beberapa gadis tambah ingin lengket dengan sosok pria dewasa itu.
Pemicunya si perempuan mau tetap mempertahankan hubungan karena ABG tua dapat dijadikan tempat bersandar. Bukan melulu terkait dengan uang sehingga menjadi ATM berjalan pribadi. Lebih dari itu, cewek membutuhkan sosok ayah yang bisa dia jadikan tempat bermanja dan keluh kesah.
Hubungan gelap antaran brondong tua dengan gadis remaja seringkali terjadi diawali dari perkenalan pada media sosial. Kalau tidak begitu, tentunya yang mayoritas terjadi yaitu disebabkan dikenalkan oleh "orang dalam". Baik kenalan dari pihak cewek maupun dari orang terdekat si cowok.
Modus awal para ABG tua dalam menarik hati gadis-gadis di media sosial yaitu dengan cara membelikan pulsa, top up dompet digital, hingga membelikan barang tertentu di marketplace. Apalagi ketika si ABG tua tersebut sudah mahir, semakin lihai pula dia dalam memperdayai korban. Peluang mendapat mangsa semakin besar.
Fenomena ABG tua di medsos sungguh nyata adanya. Siapapun sanggup menjadi pelakunya serta siapapun bisa menjadi korbannya. Tidak cuma remaja gadis, remaja pria pun juga bisa ditipu oleh ABG tua yang akun atau profil medsosnya menyamar menjadi cewek.
Mungkin, tujuannya menjadi hode (cowok mengaku cewek) hanya main-main untuk hiburan. Lambat laun mereka bakal menggunakan akun profil medsos abal-abal tersebut untuk mengeruk uang korban. Lebih mirinya, si hode itu merupakan orang yang homo (penyuka sesama lelaki) yang ingin merusak moral remaja demi kepuasan nafsu pribadi.
Baca juga: Ciri-ciri Akun Hode di Media Sosial, Aslinya Cowok tapi di Profilnya Mengaku Cewek
Hati-hatilah. Jangan terkecoh dengan perilaku anak yang tampak biasa-biasa saja. Boleh jadi di internet dia sedang didekati oleh brondong tua. Perubahan kepribadian dan kebiasaan sehari-hari sedikit saja sebaiknya segera sadari. Sebelum terlambat sampai akhirnya terjerat jebakan kaum tua beristri.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Fenomena ABG Tua di Media Sosial"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*