Banjirembun.com - Dalam pergaulan sehari-hari terkadang saat mengobrol bersama, terdengar ucapan yang istilahnya cukup asing. Hal tersebut terutama terjadi di tempat kerja, kampus, atau sekolah yang lokasinya jauh dari domisili asal. Mungkin juga di perantauan nan jauh dari kampung asal tinggal yang terdiri dari manusia beragam latar belakangnya.
Di mana, istilah tersebut merupakan bahasa keseharian alias bahasa ibu (bawaan lahir) yang sudah melekat pada diri seseorang. Salah satunya yaitu ungkapan Jabalkat. Sebuah ungkapan yang kerap diutarakan untuk "lepas tangan" dan memberikan gambaran jawaban "mendalam" dari pertanyaan yang dipandang menggangu atau membebani.
Secara bahasa Jabalkat berasal dari dua kata yaitu jabal yang berarti gunung atau bukit serta katt yang artinya tinggi atau jauh. Maksudnya, gunung yang lokasinya jauh dan teramat tinggi sehingga sulit untuk ditelusuri secara rinci ketika mendaki atau menaikinya. Saking asingnya Jabalkat setara dengan "entah berantah".
Kata Jabalkat mampu mendeskripsikan tentang seseorang atau sesuatu yang sangat sulit ditemukan lantaran keberadaannya terlalu jauh, tersembunyi (tak diketahui), atau saat sudah diketahui letak daerahnya di mana pun tetap saja sukar untuk dilakukan pencarian. Intinya, enggak jelas juntrung atau ujung pangkalnya.
Penutur sebutan Jabalkat biasanya masyarakat di sekitaran wilayah Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Mereka memakai ungkapan tersebut bukan hanya untuk menggosipi (ghibah) individu yang sedang sirna tanpa jejak. Terkadang, istilah itu dimanfaatkan pula untuk menjawab pertanyaan dari teman.
Tatkala seorang ditanya "Mau ke mana?" dia jawab penuh enteng "Mau ke Jabalkat". Jawaban tersebut umumnya sebagai bentuk rasa kesal akibat telah enggak nyaman lagi kala tetap bertahan tanpa pergi. Amat jarang alasan menggunakan kata Jabalkat disebabkan memang serius. Kecuali, tujuannya sengaja untuk menyembunyikan diri.
Ada beberapa alasan maksud penggunaan Jabalkat dalam suatu percakapan. Pertama, hendak menunjukkan bahwa seseorang sedang ingin mengasingkan diri. Dalam artian, dia ingin pergi ke tempat yang tak memperoleh gangguan dari orang yang dikenal. Hal ini sering ditujukan kepada para perantau.
Kedua, individu atau sesuatu tersebut memang sengaja "dihilangkan" karena dianggap tak penting. Serta kemungkinan pula tabu untuk disampaikan secara jujur. Dengan menjuluki "Pergi ke Jabalkat" diharapkan posisi sebenarnya orang yang dibicarakan tak diketahui. Tujuan akhirnya yaitu suatu saat nanti tidak akan ditanya-tanya lagi terkait dia.
Ketiga, mengabaikan status atau profesi seseorang yang lagi di perantauan. Alih-alih jujur mengatakan keberadaan seseorang yang kerja di luar kota, justru meraibkannya. Ketimbang ditanyai terus-menerus tentang perkembangan hidup seseorang secara detail, lebih dipilih menghentikan dan mencegahnya dengan bilang "Ke Jabalkat".
Lokasi Jabalkat di Dunia Nyata
Ternyata lokasi Jabalkat di dunia nyata benar-benar ada. Namun, Jabalkat di dunia nyata bukanlah gunung yang menjulang tinggi. Melainkan lebih cocok disebut bukit. Yakni, di desa Paseban Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Bukitnya tepat di selatan Waduk Jombor.
[Peta Google Maps lokasi Jabalkat, silakan dizoom biar jelas]
Jabalkat di alam nyata menjadi salah satu destinasi wisata religi. Alhasil, cukup banyak dan ramai dikunjungi sejumlah orang. Salah satu daya tariknya ialah keberadaan makam Sunan Bayat Ki Ageng Pandanaran. Sosok penyebar agama Islam di sekitar sana. Sudah dapat ditebak, para pengunjung lebih tertarik ziarah ke makam Sunan Bayat daripada Jabalkat.
Salah satu alasannya akses menuju Gunung Jabalkat masih sulit. Tanpa disertai jalan setapak yang bertangga rata dan tertata rapi. Padahal, ketika berada di puncak Gunung Jabalkat menjanjikan pemandangan yang menakjubkan sekali. Terdapat hamparan petak-petak sawah serta beraneka raga pepohonan rindang yang meneduhkan rumah-rumah di pedesaan.
Menurut beberapa cerita yang belum jelas kebenarannya, Gunung Jabalkat di zaman dulu dipakai sebagai tempat pembuangan tahanan pada masa Majapahit. Bisa dibilang Jabalkat digunakan sebagai lokasi pengasingan buat para pembangkang. Inilah barangkali kenapa istilah Jabalkat senantiasi berkonotasi negatif.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Arti Jabalkat, Maksud Penggunaan, dan Lokasinya di Dunia Nyata"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*