Banjirembun.com - Perjudian di Indonesia dapat dikatakan tetap saja cukup marak. Bukan hanya menjalar kaum paruh baya ke atas (usia melebihi 40 tahun) yang sebagian dari mereka "terdidik" untuk berjudi secara tradisional. Melainkan, generasi muda juga masih ada yang terkontaminasi ikut serta.
Barangkali model judi masa kini yang diterapkan kaum milenial berbeda dengan angkatan di masa lalu. Namun, esensinya sama yaitu berjudi. Di mana, maksud dari istilah judi yaitu ajang bertaruh yang mana siapa saja menang atau tepat dalam memilih serta menebak bakal memperoleh uang atau barang berharga.
Zaman dulu perjudian kerap kali menggunakan sabung (pertarungan) hewan, togel, kocokan dadu, kartu remi, balap hewan, perlombaan, kompetisi olah raga, atau semacamnya. Sekarang judi telah mengalami evolusi. Dari yang awalnya hanya mengandalkan tatap muka sesama "peserta" maupun bandar, di kala ini judi berubah ke arah digitalisasi.
Malahan, togel saja sudah bisa dibeli secara online tanpa perlu memakai perantara (bandar kecil). Misalnya beli "nomor" togel di toko milik tetangga. Lebih dari itu, judi online yang murni 100% tanpa diragukan juga terbilang mudah ditemukan di internet. Setidaknya, game online yang semestinya dipakai hiburan tragisnya dibelokkan untuk judi.
Baca juga: 5 Kriteria Sebuah Game dan Permainan Digital yang Diharamkan Islam
Tak cuma itu, aplikasi trading tidak luput dari terpapar "paham" tentang mengundi nasib dalam bentuk judi terselubung. Dengan membeli saham, kripto, atau instrumen investasi bodong lainnya melalui aplikasi yang enggak jelas kinerjanya. Itu patut dikategorikan perjudian lantaran penyetor uang hanya murni bertaruh.
|
Ilustrasi aplikasi trading bodong mengandung unsur judi (sumber gambar) |
Individu selaku investor tersebut mempertaruhkan nasib tanpa melakukan analisis, pemikiran, maupun pertimbangan tertentu saat investasi. Mereka ibarat kata hanya melakukan "permainan" dengan modus aplikasi trading. Padahal, tantangan tersebut sekedar setor uang. Lantas, mengandalkan nasib baik tanpa usaha apapun kecuali berupa modal duit.
Biasanya, para korban perjudian "modern" tersebut orang-orang yang berduit. Mempunyai simpanan uang tetapi bingung hendak diapakan. Nah, berhubung memiliki sifat serakah dan malas apalagi dibumbui kelicikan akhirnya diputuskan pilih jalan pintas. Yakni, ikut investasi abal-abal yang menyuguhkan janji-janji manis.
Awalnya, perdagangan lewat aplikasi yang mengandung judi tersebut lancar saja menggerojok keuntungan dari dana yang disetor investor. Nyatanya, itu cuma sebagai taktik "bakar uang" demi memancing lebih besar modal yang masuk. Hal itu juga, supaya bertambah banyak pesertanya serta makin tinggi nilai uang yang "dipertaruhkan".
Baru setelah terdapat banyak pihak yang rakus dan kebelet ingin kaya, dengan cara memperbesar angka investasi maupun ikut-ikutan investasi dengan modal kecil ke "bandar judi" tersebut, semua dana investasi yang dibayarkan raib begitu saja. Alih-alih panen besar, balik modal saja enggak terjadi. Bahkan, semua hilang tanpa jejak. Persis perjudian.
Dikatakan sebagai judi karena pengelola aplikasi trading tidak mengajarkan bagaimana cara investasi yang baik, cerdas, dan dilakukan dengan tepat. Bukannya mengarahkan jadi investor handal, yang terjadi malah mengutamakan bagaimana modal berupa pundi-pundi rupiah dari pengguna aplikasi bisa masuk ke dompet aplikasi trading.
Daripada uang disalurkan kepada aplikasi trading yang lebih pantas disebut judi, sebaiknya digunakan untuk bisnis yang riil alias konkrit. Contohnya membuka usaha dagang, memproduksi barang, mengubah produk mentah menjadi siap pakai, atau tindakan bisnis lainnya. Itu jauh lebih bermanfaat bagi pengalaman, pelatihan, serta pengembangan diri.
Baca juga: Mengenal Mata Uang Kripto, Pengetahuan Dasar Sebelum Investasi Digital
Intinya, mempertaruhkan uang kepada aplikasi trading yang enggak jelas performa maupun kredibilitasnya merupakan kesalahan fatal. Bisa dibilang, itu sebagai ajang perjudian. Tentunya, bagaimanapun judi adalah cara terbodoh menghilangkan uang. Keuntungan belum tentu didapat tetapi anggaran yang dimiliki sirna dengan sangat gampang.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Alasan Sebagian Aplikasi Trading Lebih Pantas Disebut Ajang Perjudian"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*