Banjirembun.com - Perisiwa kerumunan yang mengakibatkan korban jiwa terus berulang di seluruh dunia. Entah kenapa alasannya, seolah sangat sulit mencegah timbulnya korban nyawa akibat ulah berdesak-berdesakan para insan. Mungkin, salah satu pemicunya karena arah pergerakan mereka yang sulit ditebak.
Bukan cuma memakan korban penonton konser, penikmat sepak bola di stadion, hingga orang yang terlibat dalam acara perayaan tertentu di jalanan kota. Bahkan, ritual keagamaan yang rutin setiap tahun dilakukan secara massal juga tercatat pernah mengalami musibah mematikan.
Salah satunya, terdapat dalam lembaran sejarah kelam umat Islam yaitu Tragedi Mina 1990. Sebuah bencana kemanusiaan yang menyebabkan wafatnya 1.426 jamaah haji. Mayoritas syuhada itu gugur disebabkan terinjak-injak serta gangguan nafas di terowongan Mina, dekat kota Makkah.
Guna mengantisipasi supaya kejadian tersebut enggak berulang, terutama pada diri pribadi yang suka suasana keramaian, lebih baik pahami tindakan sigap tatkala berada pada fenomena kerumunan padat manusia.
Saat berada di keramaian seseorang harus melakukan apa saja? Berikut ini penjelasannya:
1. Dilarang Panik
Rasa panik bakal semakin memperbesar peluang terjadinya petaka. Kepanikan bikin boros tenaga, boros oksigen, kesulitan berpikir jernih, dan reflek berteriak histeris yang akhirnya menimbulkan suasana mencekam. Sebaliknya juga, jangan terpancing ikut panik oleh jeritan frustrasi.
Lebih parahnya, panik dalam diri ditindaklanjuti dengan saling dorong-dorongan. Itu sungguh menunjukkan keegoisan. Ingin keluar dari keramaian dengan cara "menyingkirkan". Alhasil, potensi mengancam jiwa bagi banyak manusia bertambah besar. Apalagi, dasarnya sifat kepanikan gampang "menular".
2. Angkat Tangan Menyilang di Dada
Jika sudah terlanjur mengalami himpitan atau desakan lautan manusia maka silangkan hasta dan kokohkan lengan dengan jari mengepal di atas dada. Upaya itu dapat berguna menahan dada dari tekanan langsung akibat gesekan. Alasannya, dada yang terjepit dapat berakibat sesak napas.
Intinya, buat ruang untuk dada agar masih mampu memompa sehingga sistem pernapasan tetap lancar. Tentunya, untuk mendukung bebas atau leluasanya udara masuk ke paru-paru arahkan lubang hidung ke ruang kosong. Bagaimanapun, hindari kekurangan oksigen karena rebutan dengan pihak lain.
3. Perhatikan Pola Kerumunan
Perhatikan pola kepadatan keramaian. Andai dalam cakupan 1 m² terdiri 1 orang, itu kategori aman. Sedangkan, pada luas 1 m² ada 3 orang harus berhati-hati. Namun, saat perbandingannya rata-rata 1 m² berisi lebih 5 orang sudah wajib waspada dan segera keluar karena betapa berbahaya kalau diabaikan.
Hal selanjutnya, hati-hati saat kerumunan mengarah pada titik sama yang ruang geraknya sempit, kecil, atau "salah arah". Bergerak secara bersamaan dan terburu-buru menuju lokasi jalan keluar alias exit juga enggak kalah berpeluang mematikan. Lebih baik carilah ruang kosong yang sedikit jumlah orangnya. Sambil menyusun strategi membebaskan diri.
4. Pastikan Tahu Peta Lokasi dan Jalan Melarikan Diri
Ketika berada di gedung, stadion, atau lapangan tertutup pastikan sudah tahu peta lokasi serta pintu keluarnya berada di mana. Bila berada di jalanan yang dihimpit banyak bangunan maka pastikan telah tahu gang atau jalan mana yang bisa dijadikan tujuan melarikan diri. Mesti sadar ke mana arahnya di kala daya tampung sudah penuh.
Adapun tatkala berada di terowongan atau tempat kecil lainnya yang tertutup rapat, sebaiknya urungkan niat untuk ikut berlomba masuk ke dalam. Sebab, sekali berhasil menginjakan kaki di tengah kerumunan bakal terjebak alias terkunci. Di sanalah risiko berbahaya makin meningkat gawat.
5. Ikuti Arus Kerumunan Bergerak
Jangankan melawan arus, melipir ke pinggir pun sangat berisiko. Begitu pula bergerak terlalu cepat maupun teramat lambat tidak kalah krusial. Salah langkah, kaki bisa tersandung yang ujungnya tergeletak sehingga terinjak-injak. Oleh sebab itu, pastikan jaga keseimbangan.
Jauhi tembok atau benda padat lain seperti tiang dan tugu. Benda-benda itu sangat membahayakan di kala berdesak-berdesakan. Tergencet tembok bakal sulit bergerak keluar keramaian. Dengan demikian, pastikan tetap berada di tengah arus pergerakan kerumunan. Ikuti saja alur langkah manusia hingga menemukan peluang lolos.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Hal Penting Perlu Diterapkan Saat Berada di Kondisi Kerumunan Padat Manusia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*