Banjirembun.com - Sebuah lagu berjudul "Judi" yang diciptakan dan dipopulerkan sendiri oleh penyanyi senior Rhoma Irama semestinya sudah cukup dijadikan nasihat. Nilai moral dan pesan keagamaan terkandung di dalamnya begitu gamblang. Apalagi, liriknya sangat mudah dipahami oleh anak kecil sekalipun.
Sayangnya, jangankan lewat musik. Penegakan hukum oleh petugas berwajib hingga nasihat dari tokoh agama pun belum mempan memberantas maraknya perjudian di Indonesia. Malahan, bentuk perjudian telah mengalami pergeseran. Terjadi sebuah evolusi berupa digitalisasi judi. Contohnya lewat aplikasi trading.
Baca juga: Alasan Sebagian Aplikasi Trading Lebih Pantas Disebut Ajang Perjudian
Apapun modus, jenis, hingga sarana perjudian yang dipakai sebaiknya memang harus ditinggalkan. Alasannya, ada banyak dampak buruk yang didapati selama masih tertarik maupun kecanduan pada judi. Berikut ini beberapa efek negatif perjudian.
1. Gangguan Kejiwaan
Gangguan jiwa ada yang tergolong berat yang harus dirawat di rumah sakit jiwa. Namun, terdapat pula yang ringan. Kendati seperti itu, tampak sesepele apapun masalah mental yang dialami lebih eloknya segera diatasi. Bukannya dibiarkan begitu saja. Terlebih lagi dipertahankan dengan cara berjudi.
Bagaimanapun, judi dapat berdampak pada gangguan kepribadian, terjadi depresi, obsesif kompulsif (rasa takut berlebih), hingga kecemasan. Semua bentuk masalah mental tersebut bisa terwujud salah satunya karena hati, jiwa, dan pikiran pelaku judi terlalu berharap lebih agar bisa menang banyak.
2. Merusak Kesehatan Tubuh
Alih-alih sebagai hiburan yang menyenangkan sehingga berdampak baik bagi kesehatan badan, justru judi bikin fisik pelakunya gampang sakit. Di antara pemicunya ialah orang yang berjudi di dunia nyata biasanya dibarengi dengan minum alkohol, narkoba, dan seks bebas. Ketiganya sangat berisiko bikin terkena penyakit.
Hal berikutnya yang mengakibatkan tubuh menjadi kurang sehat adalah perubahan pola tidur. Biasanya penjudi sering begadang. Bukan hanya barangkali permainan judi dilakukan pada malam hari. Lebih dari itu, insomnia yang dialami salah satu faktornya yaitu depresi dan "kepikiran" terus tentang dunia perjudian.
Depresi yang berkelanjutan menciptakan gangguan seksual, perubahan nafsu makan, rasa lelah, merusak sistem otak, menurunkan kinerja sistem imunitas alias daya tahan tubuh, dan lain-lain. Tak ayal, pecandu judi terserang sakit-sakitan meski umurnya belum betul-betul tua.
3. Kerugian Finansial
Bagi orang yang beruntung, judi mungkin dapat memberikan keuntungan uang lumayan. Setelah berhasil meraup duit banyak dari judi, langsung berhenti sama sekali di dunia gelap tersebut. Nyatanya, mayoritas penjudi mengalami kerugian finansial. Bahkan, bangkrut serta jual aset pribadi.
Diakui atau enggak, judi merupakan candu. Tatkala seorang mengalami kalah dalam berjudi, bukannya kapok lantas meninggalkannya. Sebaliknya, perjudian yang dilakukan mampu mengaktifkan bagian tertentu di otak (mengeluarkan hormon endorfin dan adrenalin) guna mendorong terus untuk berjudi. Cara kerja hormon tersebut persis seperti saat kecanduan narkoba.
4. Konflik Sosial
Orang yang mengalami kalah judi akan merasa kehilangan sesuatu. Termasuk harga diri, harapan, dan semangat bersosialisasi. Alhasil, mereka menjadi minder untuk menjalankan kehidupan sosial secara normal. Parahnya, cekcok sesama pelaku judi sering terjadi. Tentunya konflik "batin" dengan keluarga maupun tetangga juga tak terhindar.
Judi menyebabkan orang malas bekerja. Akibatnya ketika butuh uang untuk "modal" judi, jalan pintas yang dilakukan yaitu tindak kriminalitas. Sebut saja seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, perceraian, rusaknya hubungan rumah tangga, sampai berhutang dengan bunga tinggi.
5. Merusak Karir dan Potensi Diri
Ketimbang energi, waktu, pikiran, uang, serta cita-cita tertuju untuk perjudian lebih bijaknya semua itu difokuskan pada pengembangan diri. Nahasnya, sesudah mencurahkan semua serta mempertaruhkan karir dan masa depan untuk berjudi, hasil yang diperoleh tak sebanding. Malah, mengalami kerugian besar.
Orang yang terperdaya dengan perjudian membikin lalai pada kewajiban dan tanggungjawab. Rasa malu kehilangan pekerjaan maupun jatuhnya harga diri sudah tiada lagi. Baginya, judi adalah yang pertama dan utama. Akhirnya penyesalan pun terjadi. Apa yang digadang-gadang dapat membahagiakan hidup justru menghancurkan masa depan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Alasan Judi dalam Bentuk Apapun Sebaiknya Ditinggalkan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*