Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Alasan Batasi Hubungan Kontak dengan Lawan Jenis yang Pernah Dicintai

Banjirembun.com - Setiap manusia pasti pernah memiliki rasa cinta pada lawan jenis. Perbedaannya yaitu pada kadar, durasi, dan kesan yang ditimbulkan. Serta, ada pula insan yang lebih pilih diam dan memendam cerita hidupnya tentang percintaan. Padahal, ternyata di hatinya ada riak bergemuruh parah.


Selanjutnya, orang yang sedang kasmaran itu ada yang ditindaklanjuti dengan ungkapan cinta. Berterus terang mengutarakan isi hati pada orang disayangi. Lantas, terjalin hubungan niat serius ke pernikahan meski nyatanya gagal. Terdapat pula yang cukup dipendam, tapi tetap menjalin hubungan pertemanan. 


Malahan, yang lebih tragis menyayat jiwa ketika sebenarnya di antara mereka sudah tahu sama tahu bahwa di sanubari masing-masing ada ikatan batin. Namun, terutama si laki-laki lebih pilih berpura-pura bersikap layaknya seperti tak ada ganjalan apapun. Bahkan, menciptakan suasana tanpa kepastian.


Setelah lama putus kontak dengan orang-orang yang dicintai pada masa lalu masihkah boleh untuk menghubungi lagi? Tentu jawabannya boleh. Asal dilakukan secukupnya dan sewajarnya seperti umumnya teman. Lebih dianjurkan lagi, punya batasan komunikasi dengan sang mantan yang jadi orang spesial.


Berikut alasan batasi hubungan komunikasi dengan mantan orang yang pernah dicintai:


1. Menghormati Privasi

Saat melakukan chat atau bentuk komunikasi lain dengan orang spesial di masa lalu seringnya lupa waktu. Padahal, lawan dialog tersebut juga punya kegiatan harian dan kehidupan sosial sendiri. Parahnya, obrolan online itu dilakukan di atas jam 9 malam atau di pagi hari tatkala sibuk-sibuknya.


2. Menjunjung Etika

Barangkali, faktanya yaitu lawan jenis yang dulu jadi incaran teman bersanding ke pelaminan sudah punya pasangan halal. Sungguh, betapa mengganggu kehidupan rumah tangga yang tertata dan mapan. Entah kecil atau besar dijamin ada dampak buruknya. Setidaknya berupa kegalauan dan ketidaknyamanan.


3. Membuka Lembaran Baru

Memang diakui, kadang urusan cinta sangat membekas sehingga sulit dihilangkan. Di sisi lain, perjalanan kehidupan terus berlanjut. Memutuskan untuk mengingat kenangan bersamanya, berakibat terjebak pada kehidupan masa lalu yang sejatinya "tak nyata". Bagaimanapun, realitas yang sesungguhnya ialah yang sekarang tengah dijalani. 


Sebaliknya, dengan melupakan memori di atas bikin lembaran baru terbuka. Kemudian, digores dengan pena. Mengisi tulisan huruf demi huruf di atasnya akan lebih bermanfaat ketimbang terus-terusan membuka dan kecanduan di halaman lembaran sebelumnya. Lambat laun jadilah sebuah buku yang sempurna. Tak cuma bercerita tentang kenangan indah. Melainkan pula, masa kini dan ke depan yang gemilang.


4. Agar Tak Menyalahkan Siapapun dan Apapun, Termasuk Takdir

Garis takdir manusia sudah ditetapkan. Menyesali dan menyalahkan diri sendiri, orang lain, serta takdir merupakan kekonyolan. Lebih bijak, tatkala kesalahan di masa lalu itu sebagai pelajaran. Memberikan kesempatan pada orang yang pernah dicintai untuk bahagia bersama takdirnya bukanlah hal buruk. Malah, itu perbuatan mulia.


Ridho atau rela menerima "ketetapan" terjadinya perpisahan adalah salah satu ciri kematangan atau kedewasaan dari individu. Apapun itu alasan kerenggangan hubungan tak boleh jadi alasan terus-menerus menghubungi mantan. Baik itu pisah "hanya" karena salah paham maupun memang gara-gara "mustahil" untuk bersatu dalam pernikahan.


5. Fokus Menghargai Orang-orang di Masa Kini

Sebelum menghargai orang lain tentu hargai dulu diri sendiri. Kesusahan lepas dari bayang-bayang ingatan masa lalu bertanda sedang tak baik-baik saja. Diakui memang, rindu masa lalu suatu hal yang wajar. Akan tetapi, menghamba dan mengemis pada mantan merupakan jalan hina untuk melepas rindu. Bagaikan tak ada manusia lain saja.

Ilustrasi mantan calon suami

Mengendalikan emosi diri melalui cara mencegah hubungi sang mantan harus tetap diusahakan sampai kapanpun. Toh, mantan hanyalah kenangan. Sedangkan, orang-orang di masa kini yang teramat pantas untuk diperjuangkan. Berkorban dan "berdamai" dengan kehidupan sekarang demi kebahagiaan orang sekitar merupakan "kewarasan" sejati.

 





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Alasan Batasi Hubungan Kontak dengan Lawan Jenis yang Pernah Dicintai "

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*