Banjirembun.com - Bahasa Indonesia merupakan salah satu yang termasuk dari golongan bahasa melayu. Di mana, mayoritas penduduk pulau Sumatera memakainya sebagai bahasa ibu (bahasa sehari-hari). Penggunanya tidak hanya di Nusantara. Melainkan pula di negeri Thailand bagian selatan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan lain-lain.
Kendati demikian, meski sama-sama melayunya ternyata logat dan dialeknya berbeda. Hal itu sangat wajar. Jangankan lintas kedaulatan. Di negara kita tercinta ini, setiap suku terkadang dalam melafalkan bahasa Indonesia juga masih terpengaruh bahasa daerah. Bahkan, dalam satu provinsi pun teknik pengucapannya gampang dibandingkan.
Sedangkan, Malaysia sendiri menjadikan istilah "Melayu" bukan hanya sebagai bahasa. Lebih dari itu, melayu bagi mereka sebuah identitas sekaligus kebanggaan. Bagi mereka bangsa Malaysia adalah Melayu. Sebaliknya, bangsa Melayu dari manapun sangat dekat dengan mereka. Terutama orang-orang di Sumatera dan lebih spesifik lagi suku-suku melayu di sana.
Bisa dikatakan, secara budaya dan kebangsaan antara Indonesia dengan Malaysia sangat dekat identitasnya. Bukan cuma satu rumpun bahasa. Melainkan masih banyak lagi kesamaan-kesamaan yang semestinya mudah menyatukan keduanya. Sebagian dari buktinya, tahun 90-an banyak lagu atau musik Malaysia digandrungi pemuda Indonesia.
Hingga kini pun film-film, stasiun TV, dan bacaan artikel dari Indonesia juga tak sedikit yang diminati oleh warga Malaysia. Di sisi masyarakat Indonesia sendiri, sudah lumrah ditemukan hiburan kartun yang asalnya dari Malaysia. Padahal, selain berdekatan dengan Malaysia sebenarnya Indonesia secara geografis juga mepet dengan beberapa negara lain.
Lantas, mengapa hubungan Indonesia dan Malaysia secara politik mengalami pergesekan? Hal itu salah satu penyebab utamanya adalah berkat adanya adu domba para penjajah. Malaysia yang dijajah Inggris "mengompori" rakyat jajahannya untuk memusuhi Nusantara. Begitu pula sebaliknya, Belanda yang menjajah Indonesia menghasut agar memusuhi Malaysia.
Baca juga: Jangan Dibela, Sampai Kapanpun Sejarah Penjajahan Belanda di Nusantara Tetap Dicatat Sadis dan Menyengsarakan
Arti Istilah Jiran dan Kelekatannya dengan Negeri Malaysia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata jiran memiliki arti "orang yang tinggal sebelah-menyebelah atau dekat (sekitar) rumah; tetangga". Arti keduanya yaitu "negara tetangga, misalnya Malaysia atau Brunei Darussalam". Dengan mengetahui definisi jiran dari KBBI tersebut sebetulnya sudah ada sedikit gambaran apa itu maksud dari jiran.
Kenapa negeri jiran menjadi sebutan atau julukan bagi Malaysia? Padahal frasa jiran bermakna "negeri tetangga". Jadi, boleh dong menyebut negara tetangga Indonesia lain sebagai negeri jiran. Jawaban dari pertanyaan itu ialah sebab dari semua negara di Asia Tenggara, hanya 2 negara itu yang hubungannya paling "erat" bagaikan saudara kandung, yang kadang rukun dan bertengkar.
Sangat dimaklumi ketika seseorang menyebut negeri jiran langsung tertuju pada Malaysia. Lantaran, seolah-olah hanya Malaysia yang menjadi tetangga Indonesia. Padahal, seperti yang tertuang dalam KBBI disebutkan bahwa contoh dari negeri jiran bukan Malaysia semata. Akan tetapi, Brunei Darussalam ikut pula dimasukkan menjadi contoh bagian negera jiran.
|
Garis perbatasan negara Indonesia-Malaysia serta Indonesia-papua nugini (sumber gambar dari Google Maps) |
Ditambah, seperti yang diuraikan pada awal artikel ini bahwa antara dua bangsa itu terdapat banyak persamaan dan keterkaitan. Apalagi dari seluruh garis pantai terluarnya, hanya kedua negara ini yang paling berdekatan. Bahkan, dari garis batas negara cuma Malaysia yang jaraknya paling panjang bersinggungan langsung dengan Indonesia. Baik itu di darat (2.019 Km) maupun di laut. Adapun di papua nugini sekitar 820 Km.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Arti Kata "Jiran" dan Keterkaitannya dengan Negeri Malaysia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*