Banjirembun.com - Umumnya rumah di manapun itu baik di perumahan maupun lingkungan pemukiman terbuka yang padat penduduk formasi rumahnya saling berhadapan. Yakni, satu jalan atau gang terletak di tengah-tengah dua deret beberapa rumah yang sejajar.
Jarang sekali ditemukan rumah yang di muka sisi sebelah jalan berupa tembok, pepohonan, sungai, atau sawah. Kendati ada barangkali ditengarai lahannya minim. Satu jalur lintasan hanya cukup untuk satu deret sejumlah rumah. Serta bisa pula dikarenakan posisi rumah tusuk sate.
Baca juga: Rumah Tusuk Sate Dibeli Saja, Begini Cara Mencegah Dampak Buruknya
Ada beberapa alasan seseorang lebih menggemari letak rumah yang tak berhadap-hadapan dengan rumah lain. Di antaranya disebabkan memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Privasi Terjaga
Memiliki rumah saling berhadapan terkadang mengurangi privasi. Apalagi tetangga depan rumah ditingkat 2 lantai. Tentu saat mereka di lantai atas bakal begitu mudah mengintip isi rumah atau hal lainnya. Oleh sebab itu, butuh renovasi agar rumah bisa tertutup.
Belum lagi tatkala tetangga menjemur cucian pakaian di halaman mereka. Sebaliknya, ingin menjemur di depan rumah sendiri juga bikin tidak nyaman. Berbeda halnya kalau di depan rumah berupa tembok. Enggak perlu lagi sungkan berinovasi dan berkarya di depan rumah.
2. Tak Perlu Saling Sapa
Bagi sebagian orang saling menyapa merupakan perilaku wajar. Malah menjadi kebutuhan setiap hari. Lantaran dengan menyapa dan balik disapa bisa membuat perasaan jadi lega terpuaskan. Namun, menyapa tetangga di perumahan tiap hari kadang justru bikin canggung.
|
Depan rumah berupa rimbunan pohon |
Merasa tidak enak seakan punya hutang ketika tak menyapa. Sebaliknya, saat tetangga tidak menyapa muncul pikiran aneh-aneh. Menganggap tetangga sombong. Kebalikannya, malah minder sendiri mengira ada salah dalam diri yang berdampak tak disapa tetangga.
3. Risiko Konflik Minim
Risiko konflik batin maupun perselisihan "terbuka" sangat berpotensi terjadi dengan tetangga. Terlebih lagi tetangga berada tepat di depan rumah yang kerap bertatap muka. Sebab, tetangga samping sudah tersekat pagar sehingga jarang sekali bertegur dan singgungan.
Sebuah konflik muncul kerapkali disebabkan oleh terlalu seringnya saling melihat. Mungkin saja ada rasa bosan. Dapat pula karena tetangga iri dengan apa yang sedang dimiliki. Lantaran, setiap hari mereka melihat di depan mata tentang kemewahan tetangganya yang tidak dapat ditandingi.
4. Lahan Taman dan Parkir Ekstra Luas
Parkir paralel atau sejajar dengan bahu jalan maupun menonjolkan sedikit body belakang mobil ke jalan bukan jadi masalah. Begitu pula biasanya ada ruang kecil di pinggiran jalan sejajar mepet tembok. Lahan tersebut dipakai untuk taman oleh developer perumahan. Tujuannya supaya pemandangan tak menonton.
Berbeda saat punya tetangga di depan rumah yang juga memiliki mobil. Tentu saat parkir atau ingin memasukkan mobil ke garasi bakal kerepotan di waktu tetangga menaruh mobil di luar. Mesti minta tolong dulu pada mereka untuk menyingkirkan kendaraan supaya leluasa dalam mengeluarkan atau memasukkan mobil ke garasi.
5. Suasana Lebih Tenang
Makin banyak tetangga membuat ancaman kebisingan serta kegaduhan jadi meningkat. Suara tangisan anak kecil, teriakan penghuni rumah yang dikontrakkan, hingga suara kendaraan yang sedang dipanasi selalu jadi momok. Semua itu berisiko menghilangkan suasana tenang.
Berbeda ketika di seberang jalan depan rumah berupa sawah, pepohonan, sungai, taman, atau ruang terbuka teduh lainnya. Selain tercipta keheningan juga mampu menghadirkan kesejukan. Sirkulasi udara ikut bertambah lancar karena tak dihalangi oleh rumah.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Kelebihan Tinggal di Rumah yang Tak Saling Berhadapan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*