Banjirembun.com - Antara iblis, setan, dan jin tidak memiliki persamaan. Sebab setan tidak hanya berasal dari golongan makhluk gaib. Begitu pula jin tidak semuanya punya akhlak buruk. Ada juga jin yang beriman dan berislam.
Pertanyaan tentang apa bedanya iblis, setan, dan jin kerapkali diajukan oleh umat Islam. Mereka sering mendengar istilah ketiganya tapi ternyata tidak tahu bedanya. Baik dari segi sejarah, peran, hingga tugas hidupnya.
Berikut ini perbedaan jin, setan, dan iblis:
1. Sejarah Iblis
Ada yang mengatakan iblis asal usulnya dari golongan malaikat. Lantas membangkang sehingga dikeluarkan dari kumpulan malaikat. Pendapat itu sebetulnya lemah. Sebab yang namanya malaikat pasti bersih dari dosa. Mereka takut dan taat pada Allah SWT.
Iblis sebenarnya berasal dari kalangan bangsa jin. Di mana, sebelum hadirnya Nabi Adam AS pergaulannya bersama malaikat. Dia berada di barisan makhluk-makhluk mulia yang patuh pada Allah SWT. Pada waktu itu kedudukannya mungkin sejajar malaikat.
Ironisnya, rajinnya ibadah yang dilakukan oleh iblis tidak diimbangi dengan hati yang bersih. Di dalam jiwanya muncul rasa takabur dan ujub. Hanya Allah SWT dan iblis yang tahu keburukan tersebut. Malaikat tidak ada yang sadar atas tabiat buruk itu.
Baca juga: Arti Takabur dan Ujub Beserta Perbedaannya
Untuk menunjukkan kebusukan iblis, Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS. Dari sini diketahui sifat aslinya yang sombong, pembangkang, dan punya sifat iri/dengki. Iblis sangat tidak nyaman atas hadirnya Nabi Adam AS yang baru saja diciptakan.
Iblis rela menggadaikan semua amal ibadahnya yang telah dilakukan sangat lama selama hidup demi dapat menghinakan manusia ciptaan Allah SWT. Dia merasa Nabi Adam AS tak pantas dihormati apalagi diberi sujud meski itu perintah Allah SWT.
2. Tugas Hidup Iblis dan Jin
Iblis sudah "rela" dimasukkan dalam neraka karena membantah perintah Allah SWT. Namun, dia minta penangguhan untuk terus hidup sampai hari kiamat tiba. Dia berjanji akan senantiasa menggoda manusia supaya bisa menjadi temannya di neraka.
Iblis dan jin diciptakan dari api yang menyala-nyala. Mereka diciptakan lebih dahulu sebelum manusia tercipta. Tugas jin sama dengan tugas manusia yaitu diciptakan hanya untuk ibadah. Semua kegiatan dari bangun tidur hingga tidur lagi diniatkan untuk ibadah.
Kaum jin dan iblis dapat melihat manusia. Mereka ada di sekitar manusia. Akan tetapi tidak semua jin mampu menampakkan diri pada manusia. Hanya jin yang kuat dan jahat saja yang mampu dan mau berinteraksi pada manusia. Adapun jin sholeh mereka tahu bahwa tidak boleh melakukan penampakan.
Bila iblis umurnya panjang sampai kiamat tak bakal mati maka jin punya umur tertentu layaknya manusia. Jin dapat mati. Maut itulah yang jadi pemisah antara amal yang diperbuat semasa hidup dengan pahala yang didapat setelah mati. Jin dapat berpeluang masuk surga atau pun neraka.
Baca juga: 7 Jalan Pintu Masuk Bisikan Iblis ke Dalam Hati Manusia
Iblis mengatakan dirinya lebih mulia dari Nabi Adam AS. Sedang jin Islam tidak demikian. Dalih yang diajukan ialah iblis terbuat dari api sedang manusia dari tanah. Entah argumen itu cuma mengada-ada atau memang benar dari hatinya, keputusan iblis tetaplah mengingkari perintah Allah SWT.
3. Setan Berasal dari Kalangan Jin dan Manusia
Setan merupakan sifat jahat dari makhluk. Setan selalu terkait erat dengan hawa nafsu. Baik itu dari kalangan jin maupun manusia dapat dilabeli sebagai setan. Ada pula yang mengatakan binatang juga bisa menampilkan diri sebagai setan.
Orang kafir jahat dan munafik (musuh Islam dari dalam) dapat pula disebut setan. Apalagi jin-jin yang memusuhi dakwah Islam sudah barang tentu disebut setan. Dari sini dapat dipahami bahwa setan bukanlah makhluk. Setan adalah sifat ingkar dan durhaka pada Allah SWT.
Setan dari manusia dan jin semuanya merupakan anak buah iblis. Perbedaannya, setan dari umat manusia tidak sadar telah dimanfaatkan oleh iblis. Sedangkan setan dari golongan jin tahu dan malah bekerja sama dengan iblis untuk berbuat dosa menjerumuskan manusia.
Setan dari kalangan manusia contohnya yaitu firaun dan namrud. Keduanya mengaku menjadi Tuhan. Kezaliman mereka sungguh luar bisa. Bahkan iblis pun tidak pernah mengaku dirinya sebagai Tuhan. Sebab, iblis tahu diri bahwa dirinya tak layak jadi Tuhan. Iblis tahu siapa Tuhannya.
Inilah barangkali penyebab muncul ungkapan tentang kemuliaan dan ketaatan manusia dapat mengungguli malaikat. Sebaliknya, sifat buruk manusia juga sangat mungkin bisa jauh lebih sesat daripada iblis. Bisa dikatakan, potensi manusia sangat luar biasa.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Perbedaan Iblis, Setan, dan Jin"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*