Banjirembun.com - Istilah plintat-plintut merupakan bagian bahasa resmi Indonesia. Sedangkan plintutan merupakan bahasa jawa. Kendati lafalnya nampak sama ternyata maknanya sedikit berbeda.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) plintat-plintut diartikan "berpendirian tidak tetap; tidak berpendirian; mudah dipengaruhi". Di mana, makna tersebut sama persis dengan ungkapan plinplan.
Di KBBI kata plinplan diartikan sebagai "plintat-plintut". Dari sini dapat dipahami bahwa barangkali pemakaian diksi plinplan merupakan singkatan atau lebih tepatnya ucapan sederhana dari plintat-plintut.
Sedangkan plintutan merupakan bahasa jawa yang kata dasarnya plintut mendapatkan imbuhan -an. Di mana, penambahan tersebut untuk menekankan tentang adanya perbuatan ataupun pekerjaan plintut.
Plintutan dapat diartikan sesuatu yang bersifat eksplisit atau tersirat. Artinya, sulit untuk dipahami serta dicari kepastiannya. Orang yang plintutan tentu tidak mudah ditebak atau diprediksi langkahnya.
Dalam Kamus Bahasa Jawa - Bahasa Indonesia II karya Sri Nardiati dkk diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1993. Tepatnya berada di halaman 165 untuk kata plinthut dan plinthat-plinthut diartikan sebagai "tidak teguh (tt pendirian)".
Sayangnya, tidak dijelaskan apakah sifat seseorang di atas lantaran lemahnya prinsip hidup atau memang sengaja untuk strategi politik dan sosial. Namun, secara umum kata plintutan dimaknai sebagai taktik mengamankan posisi diri.
Salah satu perilaku plintutan yaitu berdiri di atas dua kaki. Maksudnya, kaki yang satu menginjakkan di kubu atau pilihan tertentu sedangkan kaki sebelahnya di atas yang lain. Kalau tidak lihai bermain bakal dijuluki ular berkepala dua atau bermuka dua.
Orang yang plintutan bukan berarti langsung bisa disimpulkan dia sedang punya niat jelek. Bisa jadi dia melakukan tindakan plintutan untuk mencari mana yang terbaik di antara pilihan yang ada. Butuh pertimbangan sehingga belum berani segera memutuskan.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Arti Plintat-plintut dan Plintutan dalam Bahasa Jawa"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*