Banjirembun.com - Banyak orang mengira bahwa kematian yang didahului penyakit disebut sebagai musibah. Bahkan, lebih ekstrim mengatakan terkena azab. Padahal, masih ada kemungkinan itu justru anugerah.
Tidak sedikit jumlahnya ditemui umat Islam yang soleh, mulia, berakhlak baik, maupun ciri kesempurnaan Muslim lain mengalami penyakit mematikan. Sebelum wafat menderita gangguan kesehatan.
Rasa sakit sebelum meninggal dunia tak boleh dimaknai seenaknya. Sebab, siapapun manusia tubuhnya bisa terserang penyakit. Bedanya, untuk umat Islam beriman itu semua dijalani penuh sabar dan ridho pada-Nya.
Di balik meninggal dunia dalam keadaan sakit ternyata ada hikmahnya. Secara detail berikut ini uraiannya:
1. Ada Kesempatan Bertaubat
Kematian mendadak seperti kecelakaan, serangan jantung, hingga pembunuhan menyebabkan hilang nyawa seketika. Jangankan untuk berbicara, kesempatan memperoleh nafas tambahan tidak bisa.
Bagi orang yang amal baik dan pahalanya banyak kematian tiba-tiba bukan suatu masalah. Namun, bagi pendosa tentunya itu sangat merugikan. Tak ada waktu untuk intropeksi dan bertaubat atas segala khilaf.
Adapun bagi yang masih punya iman tatkala terkena sakit parah bakal langsung ingat Allah SWT. Mohon ampun dan bertaubat atas segala dosa. Berjanji meninggalkannya, menyesali, dan tak akan mengerjakan lagi.
2. Terhapus Dosa-dosa
Ada beberapa hal yang menjadi alasan sebagian atau mungkin saja seluruh dosa-dosa umat Islam bisa terhapus. Salah satunya yaitu sedang mengidap penyakit. Lebih lengkap tentang itu silakan baca 12 Penyebab Gugurnya Dosa-dosa Besar dan Kecil.
Dari sekian banyak cara terhapus dosa mungkin rasa sakit di badan yang jadi pilihan Allah SWT. Tentu Dia Yang Maha Agung punya kehendak sendiri. Di mana, bagi manusia tak mampu mengerti mengapa Allah memberi penyakit.
Ilustrasi orang sakit (sumber gambar) |
3. Bisa Memberi Wasiat
Wasiat tidak harus terkait barang peninggalan. Wasiat disampaikan dapat berupa pesan penting yang harus dilakukan ahli waris. Sudah barang tentu itu tak terkait hal-hal yang menyalahi syariat Islam. Dengan begitu dapat meninggal penuh lega.
Wasiat yang diutarakan seyogyanya juga tentang sesuatu yang dapat menambah amal jariyah. Misalnya, wasiat membangun pondok pesantren maupun wakaf lain yang bermanfaat bagi dakwah Islam. Harapannya sebagian harta yang ditinggal mati membawa manfaat di akhirat.
cukup ringkas sederhana tidak ribet.. bagus lah 👍.. saran : diselingi juga dengan tulisan tentang sejarah peradaban Islam ataupun tokoh-tokoh nya.. jangan terlalu dominan tema tentang hukum-hukum Islam. Sekian.. wassalam.. 🙏
BalasHapus