Banjirembun.com - Bukankah setiap manusia punya hak untuk memegang prinsip hidup? Senyampang tak melanggar hukum agama dan negara siapapun boleh mempertahankan jati diri. Itulah pertanyaan yang jawabnya sudah diketahui hampir semua orang.
Kalau mau hidup tenang jangan pedulikan perkataan orang. Sebab, kalian punya hak untuk mendapatkan kebahagiaan dengan cara memutuskan dan menentukan pilihan hidup pribadi. Termasuk untuk masalah-masalah kecil dan sepele.
Misalnya, ada orang yang berkomentar "Sok alim, sudah jadi pemilik surga nih" tatkala kalian memakai busana tertutup dan bekopyah/hijab. Kalau sudah begitu segera ingatlah Allah SWT agar hati tenang. Abaikan liarnya mulut usil.
Baca juga: 6 Tips Bagi Umat Islam Agar Hidup Jadi Tenang
Bisa jadi kata yang dilontarkan itu lantaran dia sedang disusupi setan. Tak perlu pusing serta diambil hati. Apalagi langsung mencopot dan keesokan harinya tak pakai lagi. Dia atau siapapun tak memiliki hak ikut campur atas prinsip hidup.
Hindari mempunyai karakter plin plan yang mudah terombang-ambing akibat ucapan manusia. Selalu ingat bahwa tugas utama manusia hidup yaitu untuk menyelamatkan dan membahagiakan diri sendiri dan keluarganya lebih dulu. Oleh sebab itu, jangan termakan hasutan.
Turuti dan layani diri sendiri maupun untuk keluarga guna menuju kebahagiaan sejati. Bukan malah sebaliknya, justru melayani dan menuruti omongan orang lain yang barangkali punya maksud buruk. Yakni, sengaja membuat bimbang.
Mau seluruh dunia bilang apapun yang penting Allah SWT meridhoi pilihan kalian. Tak perlu pedulikan perkataan orang. Kalau memang harus ditanggapi jawab dengan perkataan tegas dan jelas "Iya, ini adalah pilihan hidup saya dan saya senang dengan itu".
Bila terus pasrah dan mengalah pada ungkapan seseorang maka bakal selalu terpengaruh pada setiap suara yang didengar. Andai ternyata ada kebaikan (maslahat) boleh diambil. Namun, selama itu masih netral (mubah) atau malah mudharat (merugikan) kalian wajib menolak.
Bersikap tenang memang sulit. Perlu dilatih dan dibiasakan. Serta mesti merubah cara pandang dulu. Yakni, hindari berharap akan bisa selamat dari lisan manusia. Sebab, selama nyawa masih menempel di badan selama itu pula nada sumbang selalu terdengar.
Jangankan manusia biasa. Para Nabi dan Rasul, termasuk Rasulullah SAW tak bisa lepas dan licinnya bibir. Bahkan, Allah SWT pun juga dijadikan bahan pembicaraan yang penuh celaan. Sungguh hanya orang gila yang ingin terbebas dari tajamnya lidah.
Fokus saja pada tujuan hidup. Anggap setiap ghibah, fitnah, cibiran, kata-kata pedas, atau sindiran sebagai cara Allah SWT mengurangi dosa-dosa. Apalagi pasti semua manusia merasakan hal yang sama seperti itu.
Baca juga: Tips Jitu Agar Tetap Kuat Iman Ketika Terkena Fitnah, Ghibah, dan Omongan Tak Sedap
Berlindunglah pada-Nya supaya tidak terpancing dan terprovokasi dari setiap ucapan. Lakukan aktivitas lain yang lebih konkrit dan bermanfaat. Daripada merespon setiap kabar yang masuk ke telinga. Hiduplah dengan santai tapi tak menzalimi manusia lain.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tips untuk Muslim Supaya Tetap Tenang Atas Penilaian Manusia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*