Banjirembun.com - Ramadan belum berakhir. Meski separuhnya sudah terlewati, janganlah putus asa. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki kualitas Ramadan di bulan terbaik ini.
Segera cari kepastian tanggal berapa nanti bertepatan di malam ke-20 Ramadan tahun ini. Lantas persiapkan lahir dan batin untuk memanfaatkannya.
Kencangkan sabuk. Matikan ponsel. Istirahatkan kendaraan. Fokuskan diri untuk memperbanyak zikir, istighfar, baca al Quran, sholat sunnah, hingga iktikaf di Masjid.
Baca juga: Bulan Ramadan Waktunya "Liburan" ke Masjid untuk Ketenangan Jiwa
Salah satu tujuan utama lebih serius dalam melaksanakan ibadah di sisa hari Ramadan ini yaitu memperoleh lailatul qadar. Di mana, semua umat punya kesempatan sama mendapatkannya.
Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar Tidak Harus dengan Cara Iktikaf
Perlu diketahui definisi lailatul qadar adalah satu-satunya malam mulia di bulan Ramadan yang lebih baik dari seribu bulan. Dengan demikian, durasi waktunya dimulai dari tenggelamnya matahari hingga terbit fajar.
Orang sholeh terdahulu sangat mendambakan datangnya bulan Ramadan. Mereka mempersiapkan diri sepenuh hati untuk mengisi kebaikan di dalamnya secara berkualitas.
Sasaran utama yang mereka incar yaitu lailatul qadar. Guna mendapatkan kemuliaan di malam tersebut mereka jauh lebih mempersiapkan diri. Seakan di 10 hari terakhir hidupnya cuma untuk ibadah.
Sayangnya, manusia mana pun tak ada yang tahu pada malam ke berapa lailatul qadar jatuh. Bahkan, Rasulullah SAW juga "dilupakan" oleh Allah tentang kepastian tersebut.
Agar tak menyesal niatkan mulai sekarang mengajar lailatul qadar. Ini adalah peluang untuk melipatgandakan pahala. Sekaligus tatkala disertai sholat malam padanya akan diampuni dosa yang lalu.
Selanjutnya, mayoritas ulama mengatakan bahwa seluruh hari (siang dan malam) di bulan Ramadan lebih mulia dari hari biasa. Akan tetapi menurut mereka di sepuluh akhir Ramadan terdapat lailatul qadar yang jauh lebih penting.
Baca juga: Ramadan Segera Berakhir, Lakukan 3 Hal ini Sebelum Menyesalinya
Sebagaimana diketahui, menghidupkan malam untuk mengejar lailatul qadar sangat dianjurkan. Terlebih pada malam-malam ganjil 10 hari terakhir mesti lebih diseriuskan. Salah satu jalan yang ditempuh dengan iktikaf.
Bagi yang sibuk tak perlu khawatir. Tetapkan niat memperoleh lailatul qadar. Bila perlu datangi Masjid. Tingkatan kualitas serta kuantitas ibadah semampunya di rumah Allah tersebut. Tanpa perlu iktikaf dengan durasi lama.
Dengan demikian, demi mendapatkan kemuliaan lailatul qadar syaratnya bukan harus dengan cara iktikaf di Masjid. Kendati seperti itu, iktikaf tetaplah kondisi terbaik untuk meraih lailatul qadar. Hal itu sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tanpa Harus Iktikaf, Manfaatkan 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Ikhtiar Memperoleh Lailatul Qadar"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*