Banjirembun.com - Ada orang yang merasa jengkel gara-gara setelah bersedekah tak diapresiasi pihak penerima. Jangankan mengucapkan terima kasih, memberi senyum pada pemberi sedekah pun tidak.
Terdapat beberapa alasan si penerima menolak untuk "memuaskan" hati orang yang sedekah. Salah satunya dia menganggap bahwa yang butuh adalah pemberi sedekah. Sedangkan dia posisinya dibutuhkan.
Sebenarnya dalam ajaran Islam siapapun yang butuh maupun dibutuhkan keduanya wajib saling berakhlak mulia. Jangan egois. Sebab, perbuatan itu bisa menjerumuskan pada takabur serta ujub.
Baca juga: Arti Takabur dan Ujub Beserta Perbedaannya
Justru saat merasa paling dibutuhkan tapi memilih untuk berbuat baik itulah yang utama. Ketika ada orang yang menghampiri lantas bersedekah sambut dia penuh sopan santun.
Begitu pula bagi pemberi sedekah. Jangan merasa bahwa orang yang disedekahi itu butuh pemberian kalian. Bisa jadi dia menerimanya lantaran hanya ingin menghormati. Bukan karena terlalu butuh.
Tetaplah jaga hati. Setelah menyedekahi jangan sekali-kali mengharapkan apapun dari si penerima. Berharaplah pahala dari Allah SWT. Terutama dambakanlah balasan saat di alam barzah.
Tradisi sedekah iftar di Masjid Nabawi, Madinah (sumber gambar) |
Adapun bagi yang diberi sedekah hindarilah sifat tamak. Berharap kelak diberi lagi. Bahkan, sudah ada rencana ingin berhutang padanya. Rela bermuka manis dan memuliakannya agar kelak dapat hutangan.
Daripada menggantungkan harapan pada manusia lebih baik jadikan Allah SWT sebagai satu-satunya zat yang jadi tujuan segala perbuatan. Dengan begitu, tatkala ada perlakuan manusia yang tak mengenakkan bukan suatu masalah.
Bersedekahlah murni untuk mendapatkan ridho-Nya. Apapun perlakuan manusia penerima, semuanya diketahui Allah SWT. Bahkan, itu juga atas kehendak-Nya. Sebagai ujian ketulusan hati dalam memberi.
Sebaliknya, bagi orang yang menerima sedekah janganlah lupa diri. Ingatlah Allah SWT. Bersyukurlah dengan cara berbuat baik. Terimalah sedekah itu bukan karena merasa itu memang haknya. Melainkan lantaran mensyukuri rezeki dari-Nya.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Mana yang Lebih Butuh, Pemberi Sedekah atau Penerimanya?"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*