Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Akhlak Buruk yang Jadi Penyakit Hati, Berbahaya Bagi Umat Islam

Banjirembun.com - Selama ini masih banyak manusia yang lebih peduli pada penyakit fisik di tubuh. Namun, teramat abai pada penyakit hati. Padahal sejatinya hal itu berkaitan erat dengan penyakit jiwa. Semuanya jangan dipisah-pisahkan.


Penyakit hati bila dipendam merupakan akhlak tercela pada Allah SWT. Saat diluapkan secara terang-terangan pada manusia menjadi akhlak buruk dalam kehidupan sosial. Keduanya sama-sama berdosa dan berbahaya.


Umat Islam yang menyadari dan mampu merasakan munculnya akhlak tercela saudara seiman maupun sesama manusia lain tentu dituntut sabar dan ridho atas takdir Allah. Meski terkadang ada sedikit rasa kecewa tetaplah harus segera ditepis.


Jika sulit bersabar serta meridhoi atas takdir buruk seperti di atas maka setidak-tidaknya dia beristighfar. Minta ampun lantaran sulit bersabar dan ridho. Dianjurkan istighfar karena mungkin dia punya dosa sehingga harus menghadapi cobaan agar "dibersihkan".


Berikut ini 5 akhlak buruk yang kadang sulit untuk disadari oleh si pelaku tapi begitu mudah dicurigai dan dirasakan orang lain:


1. Takabur

Takabur adalah perbuatan yang merasa dirinya lebih unggul, lebih utama, lebih mulia, lebih hebat, lebih pandai, atau tak terkalahkan. Penjelasan lebih lengkap terkait takabur silakan baca "Arti Takabur dan Ujub Beserta Perbedaannya".


Takabur ada dua jenis. Pertama, kesombongan atas kedudukan atau jabatan yang dimiliki. Misalnya firaun yang menyombongkan kekuasaannya dari Nabi Musa. Kedua, kesombongan atas harta miliknya. Contohnya yaitu qorun yang mengunggulkan materi dunia yang digenggamnya sehingga mengabaikan Nabi Musa.


Kedua makhluk bernama firaun dan qorun melakukan dua perbuatan sekaligus. Yakni, takabur pada Nabi Musa. Melecehkan dan mengabaikan seruan beliau. Serta telah berbuat ujub pada Allah SWT. Merasa bahwa apa yang dimiliki berkat kepintarannya.


2. Ujub

Ujub adalah perilaku membanggakan diri sendiri tanpa perlu melibatkan dan membandingkan dengan orang lain. Bisa dibilang ujub merupakan perbuatan merasa takjub terhadap diri sendiri. Serta lupa pada Allah SWT. Di mana, cukup dibatin tak perlu diungkapkan pada siapa pun bisa disebut ujub.


Ibnu Qayim mengatakan bisa jadi orang masuk surga karena dosa. Sebaliknya, dapat masuk neraka disebabkan amal ibadah. Itu lantaran orang yang beramal saleh disertai rasa ujub setelahnya. Sedang si pendosa sadar diri lantas bertaubat karena takut pada Allah SWT.


3. Riya'

Riya' adalah sengaja memperlihatkan ibadah pada orang lain tanpa ada keikhlasan, berharap balasan, dan keridhoan dari Allah SWT. Tujuan riya yaitu murni ingin dipuji, disanjung, dimuliakan, atau dianggap manusia sholeh. Di dalam hatinya lupa dengan Sang Maha Melihat.

Ilustrasi riya' (sumber gambar)


Orang tua, guru, Ustadz, atau siapa pun yang sengaja menampakkan amal ibadah kepada anak-anak dan orang yang masih belajar agama belum tentu riya'. Bisa jadi maksudnya adalah untuk memberikan contoh atau teladan. Berfungsi sebagai syiar dan dakwah Islam.


Baca juga: Lebih Mulia Terlanjur Salah dalam Berprasangka Baik, Daripada Keliru Sudah Memvonis Riya'


4. Hasad

Iri, dengki, dan hasad merupakan istilah yang sama. Ketiganya memiliki arti menghendaki hilangnya kenikmatan yang ada pada orang lain. Bahkan, cuma benci lantaran melihat atau mendengar orang lain dapat nikmat juga tergolong hasad. Terlebih lagi menginginkan nikmat tersebut pindah padanya.


Sedangkan orang yang ingin mendapatkan kenikmatan sama persis seperti yang dipunyai pihak lain tanpa ada keinginan nikmat orang lain itu hilang atau pindah bukan termasuk iri dan dengki. Melainkan itu sebuah motivasi atau penyemangat untuk memperoleh sesuatu.


Baca juga: Pengen Seperti Dia Boleh, Tapi Iri Hati atau Malah Ngrecokin Jangan


5. Sum'ah

Sum'ah adalah perbuatan yang gemar membicarakan atau menceritakan amal ibadahnya sendiri yang tidak diketahui orang lain dengan maksud mendapatkan pujian dan perhatian. Sum'ah ini pasangannya adalah riya'. Bedanya yaitu riya' lebih pada memamerkan secara langsung.


Sum'ah merupakan tindakan yang ingin amal ibadahnya didengar dan disebarluaskan orang lain supaya dapat pujian. Sedangkan riya' merupakan perilaku yang ingin amal ibadahnya dilihat orang lain demi dapat sanjungan. Benteng diri agar tidak sum'ah yaitu kunci rapat lisan.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Akhlak Buruk yang Jadi Penyakit Hati, Berbahaya Bagi Umat Islam "

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*