Banjirembun.com - Cara muslim masuk ke dalam surga bisa beragam. Sebanding dengan pintu surga yang jumlahnya setidaknya ada 8. Meliputi pintu sholat, sedekah, jihad, puasa, menahan amarah serta pemaaf, aiman (kanan), ridho, dan taubat.
Syarat utama masuk surga yaitu harus melaksanakan 5 rukun Islam serta meyakini sepenuh hati pada 6 rukun iman. Bahkan, mayoritas pendapat menyatakan cukup rukun iman dan bersahadat sudah mampu memasukkan manusia ke surga.
Kendati demikian, tentunya "dicuci" dulu dengan masuk neraka untuk melebur dosa-dosa akibat meninggalkan kewajiban sholat, puasa, zakat, dan haji. Sebaliknya, kaum munafik walau rajin sholat mereka kekal di dalam neraka.
Baca: 9 Ciri-ciri Zindik Berserta Perbedaannya dengan Munafik
Para munafik ibaratnya seperti musuh dalam selimut. Bagaikan serigala berbulu domba. Menusuk umat Islam dari belakang. Mengaku sebagai bagian komunitas Muslim tapi nyatanya di hati sangat benci pada Islam. Tak ada rasa iman.
Ternyata dari sekian cara masuk surga, ada 2 perkara yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga. Di antaranya sebagai berikut:
1. Taqwa pada Allah SWT
Taqwa adalah mengerjakan apa-apa yang diperintahkan serta meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah SWT. Dengan bertakwa dapat menghalangi atau membentengi manusia mendapat murka, siksa, dan kemarahan dari Allah SWT.
Adapun guna memperoleh derajat taqwa yang lebih tinggi seseorang mesti menempuh lebih sulit. Yakni, selain melaksanakan kewajiban dan meninggalkan yang haram juga harus melakukan perbuatan sunnah serta meninggalkan perkara makruh maupun subhat.
Orang yang bertakwa senantiasa ingat dan takut pada Allah SWT. Meniatkan segala amal hanya untuk mendapat ridho-Nya. Berzikir di kala diam dan sendiri. Mensyukuri atas segala nikmat. Sabar saat ada masalah. Serta ikhlas dalam beribadah.
2. Berakhlak Mulia
Akhlak mulia lebih sulit dijaga konsistennya (istiqamah) ketimbang rajin ibadah wajib dan sunah. Banyak ditemukan orang yang rajin menggali ilmu dan mengaku telah hijrah (taubat) tapi akhlaknya belum sempurna. Masih sering bermuka masam.
Tidak sedikit juga orang yang telah lama belajar agama dan fanatik pada Islam sayangnya memiliki akhlak buruk. Misalnya tidak amanah, curang, kasar, tak ramah (senyum), dan perilaku jelek lainnya. Seolah yakin betul bahwa menjaga akhlak tidaklah penting.
Banyak ditemui orang yang sering duduk di majelis ilmu justru paling arogan dan berkata kotor tatkala berkomentar di media sosial. Merasa dirinya paling soleh dan terbenar. Dianggap itu sebagai perbuatan mulia dan berpahala.
Niatnya mungkin baik. Namun, cara yang digunakan salah total. Bagaimana bakal masuk logika lantaran ingin meminimalkan kezaliman, maksiat, maupun perbuatan dosa lain di masyarakat tapi cara yang digunakan brutal. Itu ibarat menghilangkan dosa dengan dosa baru.
Baca juga: Tanda-tanda Seseorang Punya Akhlak Mulia pada Sesama
Akhlak mulia yang patut dilakukan pada setiap sendi kehidupan seperti bertata krama, sopan, lemah lembut, pemaaf, murah senyum, dermawan, menahan amarah, memberi kegembiraan, hingga tak menzalimi. Semuanya itu dapat jadi bukti kesempurnaan iman seseorang.
Dengan begitu sesungguhnya berakhlak baik termasuk bagian dari takwa. Di mana, takwa yang sebenarnya yaitu tidak cuma menunaikan hak Allah SWT melainkan juga hak-hak makhluk-Nya. Baik itu tumbuhan, hewan, dan manusia.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "2 Hal yang Paling Banyak Membawa Manusia Masuk Surga"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*