Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Perkara yang Sulit Dilakukan Umat Islam di Zaman Sekarang

Banjirembun.com - Era digital seperti sekarang ini menjadi tantangan tersendiri bagi umat Islam. Teknologi modern telah membuat mereka semakin terasa berat dalam menghadapi ujian keimanan. Baik itu yang terkait dengan diri sendiri maupun melibatkan orang lain yang dikenal maupun tidak.


Bayangkan saja, hanya dengan menggunakan jari di smartphone mereka mampu berbuat maksiat sesuka hati. Terutama saat sendirian. Meski awalnya niat buka ponsel untuk hal manfaat, terkadang hati terpancing dan tergoda membuka hal-hal berdosa.


Niat hati ingin memanfaatkan beberapa aplikasi untuk bermuamalah. Menjalin hubungan dengan sesama serta agar urusan pekerjaan menjadi lebih praktis. Akan tetapi ketika membuka  aplikasi belanja online, ojek online, website berita, hingga media sosial pun tampilan tak pantas muncul.


Teramat gampang ditemui tampilan iklan yang mengeksploitasi cewek berpakaian terbuka. Belum lagi foto dan video di beranda media sosial berseliweran. Serta terkadang pada profil akun pribadi yang tampilannya malah lebih miris. 


Zaman dulu berdiam di rumah mampu menyelamatkan dari cobaan atau ujian. Terhindar dari maksiat atau perbuatan dosa-dosa kecil maupun besar. Era sekarang cukup di rumah dengan menggunakan smartphone sudah cukup untuk mendapatkan dosa.


Inilah 5 perkara yang sulit dilakukan umat Islam pada zaman digital:


1. Mengendalikan Syahwat

Prostitusi online begitu marak. Tempat hiburan dewasa juga mudah dan murah untuk diakses. Apalagi mencari kenalan baru lawan jenis di internet jauh lebih "licin" ketimbang membalikkan telapak tangan. Tujuannya bukan untuk hal serius. Cuma ingin senang-senang.


Syahwat bukan cuma tentang hubungan lawan jenis. Melainkan segala dorongan apapun untuk membuat diri senang disebut syahwat. Di antaranya meliputi makanan, gaya hidup, jabatan, hingga keinginan mengalahkan orang lain. 


2. Menyadari Aib Sendiri

Begitu nikmat rasanya bagi manusia bisa menguliti aib sesama. Namun, dia begitu sulit menyadari bahwa dalam dirinya juga terkumpul aib dalam jumlah besar. Baginya itu terasa ringan di punggung. Sementara aib saudaranya selalu nampak jelas di pelupuk mata.

Ilustrasi menghadapi urusan yang sulit dilakukan (sumber gambar)


Seandainya seseorang ada waktu untuk intropeksi diri sungguh dia akan malu menyadari betapa kotor aibnya. Sayangnya, manusia zaman sekarang lebih mudah dalam membuang-buang waktu dan sibuk urusan dunia. Akibatnya, dia tak sempat merenung.


3. Menahan dan Menjaga Lisan

Akhir zaman banyak ditemukan orang bodoh yang mengumbar omongan. Sebaliknya, orang yang pintar malah berdiam saja. Konten, postingan, maupun komentar tidak bermutu serta menyesatkan sangat mudah didapati. Perang kata-kata, saling hujat, sindiran, dan perdebatan jadi hal lumrah.


Baca juga: 5 Dosa Besar yang Bersumber dari Lisan dan Tulisan


4. Mengenali Diri Sendiri

Krisis identitas menjadi fenomena mewabah. Terutama pada kalangan remaja. Mereka mudah terpengaruh pada gaya hidup para idola. Sungguh kasihan mereka belum menemukan jati diri dan prinsip hidup sejati. Begitu pula belum menemukan bakat bawaan yang terpendam di dalam dirinya.


Baca juga: Perbedaan Antara Bakat, Passion, dan Bidang Keahlian yang Terpendam dalam Diri


5. Menyembunyikan Rahasia

Privasi dan rahasia diri merupakan hal berharga. Begitu pula milik orang lain. Jangan sekali-kali mengumbar pada siapa pun. Cukup dicurhatkan dan disampaikan pada Allah pada setiap doa. Hindari tergoda untuk membuka rahasia di media sosial. Hal tersebut tak ada gunanya sama sekali.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Perkara yang Sulit Dilakukan Umat Islam di Zaman Sekarang"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*