Banjirembun.com - Marketplace adalah pasar online. Ibaratnya sebuah mall yang berada di dalam jaringan internet. Biasanya berupa aplikasi yang menghimpun sejumlah penjual atau pemilik toko online yang buka lapak di dalamnya. Di mana, marketplace menjadi penengah dan penanggungjawab.
Marketplace berbeda dengan toko online. Sebab, toko online cuma berupa toko tunggal yang bukan terdiri dari banyak penjual yang berkumpul dalam satu platform. Marketplace mendapat keuntungan bukan hanya dari biaya "sewa" pasang iklan maupun dari bagi hasil dengan para penjual.
Justru keuntungan terbesar mereka yaitu memperoleh data pribadi serta data aktivitas digital para pengguna. Tentunya juga dari uang digital yang disimpan atau diendapkan. Terlebih lagi uang receh yang biasanya ditelantarkan begitu saja oleh para pemilik akun yang berjumlah jutaan pengguna.
Baca juga: Cara Licik Aplikasi Jahat Merampok Data Penggunanya, Bukan Cuma Identitas Diri Tapi Juga Aktivitas Digital
Tidak cuma mengeruk uang dengan cara sopan sehingga tak begitu menyakitkan. Ada pula perusahaan marketplace yang menggunakan trik licik untuk meraup keuntungan. Salah satunya korban atau terget yang disasar yaitu masyarakat pengguna baru. Dengan cara memberi iming-iming.
Pengguna baru aplikasi itu dijanjikan hadiah gratis produk-produk tertentu. Yakni, khusus dagangan milik penjual yang telah bekerja sama. Harga normal di kisaran antara 25 ribu hingga 50 ribuan. Pengguna baru aplikasi dapat memilikinya secara gratis 100% atau bisa juga potong harga. Termasuk kadang bebas ongkir.
Sayangnya, modus busuk kerap dilakukan aplikasi marketplace. Bukan dengan cara memberi lampiran atau tulisan yang berisi syarat dan ketentuan. Melainkan ternyata ketika di-checkout pembeli wajib membayar biaya ongkir 1 (satu rupiah). Tentu itu sangat mempersulit bagi orang yang awam teknologi.
Ditambah metode pembayaran yang jadi pilihan cuma dan wajib diarahkan untuk menggunakan dompet digital atau akun simpanan uang milik marketpalce. Sudah terlanjur diisi saldonya (minimal pengisian 10 ribu) lantas membeli produk ternyata dengan sewenang-wenang dinyatakan BUKAN PENGGUNA BARU.
Akhirnya saldo 10 ribu yang sudah ditopup itu bakal mubazir kalau tidak digunakan untuk beli. Kalau pun untuk membeli tentu harus menambah uang lagi. Sebab sangat jarang sekali produk dagangan di marketplace seharga itu. Kendati ada tentu ongkirnya mungkin lebih mahal.
Bayangkan saja jika pengguna baru berjumlah 1 juta orang maka ketika dinyatakan "GAGAL" memperoleh gratisan tinggal dikalikan 10 ribu sudah menjadi 10 miliar rupiah. Apalagi marketplace tidak pernah memberi alasan atau penjelasan mengapa pengguna baru dinyatakan BATAL dapat bonus.
Kesewenang-wenangan di atas masih belum cukup. Ada modus busuk lainnya yang dilakukan marketplace. Menawari para penggunanya untuk ikut serta mempromosikan alias jadi duta aplikasi mereka. Tanpa peduli berapa jumlah followers maupun teman di medsos para pengguna aplikasi.
Nyatanya, setelah mengikuti intruksi dan langkah-langkah hadiah yang dijanjikan tidak diberikan. Masih ada syarat-syarat susulan lain. Sungguh itu sangat menguntungkan pengelola aplikasi marketplace. Platform mereka sudah dipromosikan secara gratis di medsos tanpa perlu keluar biaya.
Saran saja. Di dalam satu keluarga yang sudah menggunakan aplikasi marketplace tertentu jangan berharap anggota keluarga lain bisa mengklaim sebagai pengguna baru. Begitu pula orang yang pernah membeli pulsa dan token listrik yang sebelumnya pernah digunakan transaksi dengan nomor sama jangan digunakan lagi untuk klaim pengguna baru.
Aplikasi marketplace secara otomotis mendeteksi alamat rumah yang pernah digunakan transaksi sebelumnya sebagai pengguna lama. Meski nama pengguna berbeda nyatanya peluang ditolak sangat besar. Oleh sebab itu, dilarang tergiur iming-iming daripada berujung kecewa. Lebih baik "menyesal" tak jadi download aplikasi daripada menyesal uang puluhan ribu hilang.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Trik Busuk Aplikasi Marketplace Mengeruk Uang dari Masyarakat Pengguna Baru"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*