Banjirembun.com - Tolok ukur negara rasis atau tidak sangat relatif. Tergantung siapa yang memandang. Artinya, hingga sampai sekarang ini belum ada lembaga serta organisasi besar yang berani mengumumkan siapa saja urutan negara yang paling rasis di dunia. Ada sejumlah alasan di antaranya yaitu ada tekanan politik, gesekan sosial, dan konflik horizontal.
Penggunaan kriteria sebuah negara dikatakan rasis atau tidak juga berbeda. Bagi negara satu sebuah tindakan tertentu dinilai wajar dan tak berdosa tapi bagi negara lain dikatakan rasis. Belum lagi seberapa besar batas minimal takaran suatu tindakan tertentu dapat dikatakan rasis. Bisa jadi semua negara bertindak rasis tapi dengan porsi berbeda.
Kalau batasannya tidak jelas, jangan-jangan semua negara juga berbuat rasis. Bahkan terjadi secara sistematis dan terkstuktur. Namun, berhubung media massa tidak meliput secara gencar membuat kenyataan adanya rasisme jadi kabur. Justru sangat mungkin fakta dibolak-balik. Korban rasisme difitnah sebagai penjahat yang pantas dilenyapkan.
Perlu ditekankan kembali bahwa tolok ukur rasisnya negara di bawah bersifat subjektif yang diambil dari berbagai sumber. Dengan demikian masih sangat mungkin didiskusikan kembali. Paling tidak dengan adanya artikel ini semoga dapat menjadi masukan dan wawasan bagi para pembaca supaya memiliki pandangan baru terhadap negara di bawah.
1. India
India merupakan satu-satunya negara besar yang masih memandang kasta dan ras dalam klasifikasi sosial. Kasta paling rendah di sana dianggap tak berharga. Tidak boleh menikah dengan kasta yang paling tinggi. Bisa dibilang terlahir sebagai kasta rendahan akan sangat sulit hidupnya dibanding kasta urutan teratas.
Tak cuma itu, warga india juga sangat diskriminatif dan intoleran pada umat Islam. Hidup sebagai muslim di sana akan terasa sulit. Barangkali takut banyak masyarakat di sana pindah agama jadi mualaf. Sebelum terjadi pertambahan pemeluk Islam lebih baik lajunya dihentikan sejak awal. Barangkali itu salah satu motif terbesar mereka.
2. Korea Selatan
Bagi masyarakat yang sudah tahu kebiasaan warga Korsel tentu tidak akan terlalu kaget bahwa bangsa Indonesia serta bangsa lain sering "dilecehkan" dan direndahkan di berita TV. Terutama dalam pagelaran olah raga. Tindakan rasis diberikan karena warna kulit dan bentuk tubuh berbeda disertai membawa-bawa kasus politik, terorisme, dan ekonomi.
3. Australia
Suku Aborigin sebagai warga pribumi alias penduduk asli benua Australia tidak terlalu mendapat posisi. Hal itu bisa saja terjadi selain karena mereka tidak diberi kesempatan ada pula faktor lantaran sengaja dibodohkan dan dimiskinkan. Belum lagi soal pengungsi dari timur tengah yang naik kapal laut ditolak mentah-mentah. Tentu hal berbeda perlakuannya tatkala pengungsi itu berkulit putih.
4. China
Rasisme china dilakukan pada suku Uighur. Suku yang sudah lama mendiami daerah perbatasan di barat itu mendapat perlakukan ekstrim. Banyak orang yang bilang bahwa perlakuan tersebut lantaran suku itu mayoritas beragama Islam. Jika agamanya selain Islam makan dimungkinkan cara lebih diplomatis dan santun akan jadi pilihan utama.
5. Prancis
Salah satu contoh kasus rasisme penduduk prancis yaitu pada pertandingan sepak bola Liga Champion antara klub Instabul Basaksehir Vs Paris St Germain. Tindakan rasis dilakukan oleh salah satu wasit lapangan. Bukannya diberi perlindungan, pihak dari Instabul Basaksehir justru diusir. Seharusnya tindakan rasis wasit itu mendapat teguran.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Inilah 5 Negara yang Diduga Paling Rasis di Dunia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*