Banjirembun.com - Beberapa tahun lalu biaya tes DNA sempat menembus ratusan juta. Itulah yang membuat orang enggan melakukan tes DNA. Walau sebenarnya sangat butuh. Namun, berhubung harganya mahal diputuskan lebih memilih tetap hidup dalam keraguan dan ketidakpastian tentang kondisi biologis dirinya beserta keluarga.
Tes DNA adalah pengujian atau penelitian untuk mengetahui informasi khusus maupun umum dari genetika seseorang. Jadi tujuan diadakan tes tersebut bukan cuma untuk mengetahui asal-usul, garis, atau jalur keturunan. Lebih dari itu dapat mengetahui riwayat kesehatan dari nenek moyangnya serta risiko tertentu yang diturunkan.
DNA berfungsi sebagai rekaman/informasi yang menentukan/mencetak seperti apa warna rambut, bentuk tubuh, warna kulit, atau sifat-sifat lain yang melekat pada badan manusia. DNA diturunkan dari ayah dan ibunya. Jadi, dalam DNA manusia pasti terkandung DNA orang tuanya. Kalau tidak ada berarti itu bukan ayah atau ibunya.
Sel sperma dan sel telur dari ayah dan ibu mengandung DNA (sumber gambar) |
Pada kasus kriminal pembunuhan yang rumit seringkali membutuhkan tes DNA. Selain untuk melacak tersangka melalui rambut yang ditinggal di lokasi juga dapat mengetahui asal-usul korban yang tubuhnya rusak. Hanya dengan rambut, polisi mampu melakukan tes DNA darinya kemudian dicocokkan dengan keluarga.
Begitu pula dalam kasus kecelakaan yang membuat tubuh jenazah sudah tak mampu dikenali lagi. Melalui tes DNA keluarga korban serta dipadukan dengan hasil tes sejumlah jenazah akan ditemukan titik kecocokannya. Tes DNA juga sangat berguna bagi korban bencana alam yang sangat besar sehingga tubuh rusak berat.
Berhubung perkembangan teknologi sangat pesat ditambah kebutuhan tes DNA makin banyak kini tarifnya di rumah sakit Indonesia tidak melebihi angka 10 juta. Umumnya pusat kesehatan maupun laboratoriumnya di kota-kota besar tersebut mematok biaya antara 5 hingga 10 jutaan. Bahkan ada yang lebih murah dari itu.
Perlu diketahui, untuk mengetahui kecocokan DNA dari tes yang dilakukan tidak bisa dari jalur keluarga secara horizontal. Artinya, cuma bisa secara vertikal dari kakek-nenek ke orang tua lantas ke anak. Sampel tubuh (rambut, liur, urine, atau darah) dua saudara kandung tidak dapat digunakan untuk melacak kecocokan DNA.
Hasil pengujian sampel tersebut tidak langsung jadi. Butuh waktu lumayan lama antara dua pekan hingga satu bulan. Meski demikian, manfaat dari tes DNA jauh lebih besar ketimbang usaha yang butuh waktu dan biaya itu. Di antaranya meliputi dunia hukum peradilan, kesehatan, hingga kehidupan sosial.
Salah satunya adalah dalam program bayi tabung. Sejatinya tujuan bayi tabung bukan cuma untuk punya anak. Lebih hebat lagi dapat memilih sel sperma dan sel telur yang berkualitas. Yakni, yang kandungan DNA-nya paling unggul sehingga ke depan nanti sangat minim kelemahan dan risiko yang di miliki anak ketika lahir.
Tes DNA juga dapat dilakukan pada janin yang masih ada dalam kandungan. Salah satunya yaitu untuk mengetahui kondisi fisik dan mental calon bayi. Apakah dia mengidap penyakit tertentu seperti sindrom down (idiot). Nah, tidak ada salahnya pula sebelum menikah melakukan tes DNA dulu pada pasangan. Guna mencegah punya keturunan yang rentan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Biaya Tes DNA Sekarang Murah Tak Lebih 10 Juta, Ini Sejumlah Manfaat yang Didapat"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*