Banjirembun.com - Kalian pasti pernah dengar omongan tentang ada pegawai yang membawa-bawa permasalahan di rumah ke kantor. Sebaliknya, ada ibu rumah tangga maupun anak yang resah lantaran kepala rumah tangga tetap pusing urusan pekerjaan meski sudah di rumah. Kedua hal tersebut sama-sama buruknya karena dapat merusak keseimbangan hidup.
Harmonitas kehidupan sangat penting di zaman sekarang. Seseorang bakal sulit hidup bahagia kalau dia masih belum mampu menempatkan diri secara tepat. Begitu pula hatinya tak damai ketika masih mencampuradukan masalah di tempat kerja dengan masalah di kehidupan pribadi. Sebab masing-masing punya hak, kewajiban, dan tanggung jawab tersendiri.
Supaya terjadi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi lebih baik bacalah 5 tipsnya di bawah ini.
1. Rajin Olah Raga
Olah raga rutin dan terjadwal sangat penting bagi seorang pekerja di kantor, perusahaan, pabrik, atau institusi. Tidak cuma baik untuk kesehatan fisik. Lebih dari itu, aktif bergerak dengan cara olah raga dapat meningkatkan suasana hati positif. Serta dapat berpengaruh signifikan terhadap kesehatan otak sehingga mampu tetap fokus dan konsentrasi penuh.
Olah raga dapat mendorong manusia menjadi lebih semangat, produktif, dan tenang. Jangan heran tatkala kalian tahu kenyataan sering ditemui di hari Jumat pagi pegawai perkantoran banyak yang menyelenggarakan senam. Kegiatan itu bukan hanya seremonial atau buang-buang waktu belaka. Berdasar bukti nyata manfaat yang diraih lebih besar.
2. Hindari Membawa Masalah Pribadi ke Tempat Kerja
Tidak melulu tubuh atau lebih tepatnya tampilan badan yang dipersiapkan sebaik mungkin sebelum tiba di kantor. Kejiwaan dan pikiran juga mesti diperhatikan. Jangan sampai di tempat kerja kelihatannya hadir dan mengisi daftar absen tetapi kenyataannya hati dan alam pikirnya ke mana-mana. Memikirkan tragedi rumah tangga yang baru saja dilalui.
Membawa masalah pribadi ke kantor merupakan ciri orang yang kekanak-kanakan. Tempat kerja merupakan wahana untuk bekerja agar mendapat uang. Bukan sebagai ajang pelampiasan atas kejengkelan hati yang diperoleh dari konflik kehidupan di luar sana. Buat apa menceritakan hal-hal pribadi pada teman kantor. Hal itu sungguh tidak profesional.
3. Bekerja Secara Cerdas, Bukan Kerja Keras
Kata kuncinya yaitu kerja cerdas bukan kerja keras. Seandainya karyawan terkena sakit tipes gara-gara kerja keras yang dilakukan, lantas apakah si bos atau atasan akan peduli. Meski terlihat perhatian seringkali itu sekadar basa-basi belaka. Kebanyakan juragan itu bermental mata duitan. Lebih memilih uang dari pada mempertahankan atau menyayangi pegawainya yang sakit.
Baca juga: Berhentilah Bekerja Keras untuk Duit, Sebuah Motivasi Kehidupan Agar Obsesi Kaya Terwujud
Buatlah prioritas pekerjaan mana yang harus diutamakan dan dituntaskan dulu. Jangan merasa hebat dan tampil di depan sendiri. Buatlah dan bekerjalah secara berkelompok atau tim. Hindari mencari perlindungan di bawah ketiak atasan. Sebab tak selamanya atasan bakal melindungi. Seringkali justru teman sejawatlah yang ikut membantu pekerjaan harian.
4. Jangan Bawa Urusan Pekerjaan ke Rumah
Di masa sekolah dan kuliah dulu sudah terbiasa mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah). Masak sesudah lulus masih saja mau "dikerjai" kesibukan membosankan di rumah. Bukankah rumah tidak hanya tempat bernaung lelahnya raga. Melainkan pula dapat menjadi tambatan hati untuk melakukan healing alias penyembuhan.
Buatlah batasan yang tegas antara urusan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Satu sama lain tak boleh saling mencampuri. Sungguh teramat kasihan anak dan istri yang terkena imbas kesibukan kalian tatkala di rumah. Betapa mereka kangen dan rindu pada kalian setelah satu hari penuh tak berjumpa.
5. Menetapkan Jam Kerja
Bagi pekerja lepas, wiraswasta, atau tanpa ikatan juga tidak boleh sembarangan dalam menetapkan jam kerja. Tetapkan jam kerja sesuai pola kehidupan keluarga dan pergaulan teman. Tetap konsisten dalam menentukannya. Mungkin ini awalnya sulit. Namun, bila kalian mau bersikap tegas dan jelas maka tidak akan ada istilah jadwal amburadul.
Itulah beberapa tips agar pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat berjalan seimbang. Di mana, makna keseimbangan di sini bukan berarti sama ukuran maupun sama beratnya. Akan tetapi ada penetapan terkait batas-batasnya. Semua didasarkan pada seperti apa rutinitas harian, prinsip hidup, bakat, kesempatan (peluan), potensi (kekuatan), hingga tantangan.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Cara Meraih Keseimbangan Kehidupan Pribadi dengan Pekerjaan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*