Banjirembun.com - Selama ini kabar atau pemberitahuan tentang kejadian ajaib maupun gaib di masa depan yang bersumber dari teks-teks agama Islam sebagian besar memang sulit dilogikan. Apalagi di era sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi lebih mendominasi sehingga ditakuti, dipuja, serta diandalkan dibanding ajaran agama.
Sayangnya, masih ada pihak-pihak dari kalangan umat Islam sendiri yang mencoba memaksakan untuk mencocokan (cocok-logi) antara dalil dengan alam pikiran manusia. Misalnya, menghubungkan tanda-tanda kiamat dengan logika dan bukti-bukti nyata maupun prediksi dari ilmuwan untuk mengesankan ilmiah. Itu terlalu naif dan sembrono.
Dua di antara tanda-tanda kiamat yang dipaksakan agar nampak ilmiah yaitu terbitnya matahari dari barat serta munculnya dajjal. Kaum cocoklogi (orang yang suka mencocokkan) mengatakan bahwa fenomena matahari terbit dari barat berdasar kajian ilmu pengetahuan sangat mungkin terjadi. Sejumlah argumen dan alasan diajukan dengan membawa-bawa hasil penelitian orang barat.
Perlu ditekankan, sebagai pengingat supaya tak salah paham bahwa keimanan di agama Islam tidak butuh "restu" atau verifikasi dulu dari ilmu pengetahuan. Surga, neraka, alam kubur, atau pun hari kiamat cukup diimani tanpa ada kewajiban bagi manusia untuk menyelidiki lebih dulu apakah hal tersebut ilmiah atau tidak.
Bukan sebuah kerugian ketika manusia mempercayai tentang hal-hal yang sulit di luar akal. Sebab, otak manusia memang memiliki kapasitas maksimum dan terbatas. Hal yang dianggap mustahil sekarang amat mungkin terwujud di masa depan. Seperti halnya teknologi handphone pada masa sekarang merupakan teknologi mustahil bagi masa lalu.
Seandainya matahari terbit dari barat sebagai tanda kiamat mudah dilogikakan dan secara kajian ilmiah sangat mungkin terjadi tentu bakal tidak seru. Bukankah setelah muncul kejadian matahari terbit dari barat di saat itu pula Allah SWT bakal menutup pintu taubat. Artinya, akan banyak orang kafir yang menyesal karena menafikkan tanda kiamat itu.
Ilustrasi matahari terbit dari barat (sumber gambar) |
Biarlah sekarang ini atau mungkin sampai matahari terbit dari barat nanti berdasarkan hitung-hitungan logika fisika kejadian itu tetap tidak masuk akal. Dengan begitu akan banyak orang-orang munafik dan tak beriman yang "menertawakan" umat Islam tentang tanda kiamat tersebut. Akibatnya banyak orang yang lalai dan mengabaikan. Baru saat kenyataan terbukti penyesalanlah yang terjadi.
Adapun tanda kiamat kemunculan dajjal mungkin bagi sebagian orang tidaklah logis. Mana mungkin ada manusia punya kekuatan super yang mampu menyuburkan lahan tandus, menanduskan lahan subur, menghidupkan orang mati, menghadirkan harta begitu mudahnya dari tangannya, sampai memperdaya alam pikiran manusia.
Terlebih di zaman sekarang ini sangat jarang orang yang percaya pada mistis atau berbau sihir. Tuhan manusia di zaman modern adalah teknologi. Akibatnya banyak yang terkecoh dengan kecanggihan peradaban. Saat waktu tiba muncul dajjal tentu akan banyak orang mudah terpukau, percaya, dan "histeris" tentang adanya keajaiban.
Jiwa manusia yang selama ini kering akibat penggunaan teknologi, begitu mudah menerima keajaiban palsu yang dipamerkan dajjal. Terutama bagi orang-orang yang cinta pada kehidupan dunia semakin mudah tergoda tipuan dajjal. Bukan cuma mengakui dajjal sebagai nabi tapi lebih parah lagi menganggapnya sebagai tuhan.
Sedang di zaman Rasulullah SAW sendiri ketika beliau dulu menunjukkan mukjizat-mukjizat salah satunya bulan terbelah, isra' miraj, hingga keluarnya air di sela-sela jari malah dikatakan sebagai tukang sihir dan orang gila. Coba sekarang ada orang yang mampu melakukan itu. Tentu akan menjadi kehebohan massal. Akan banyak pengikutnya.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "2 Tanda-tanda Besar Kiamat ini Memang Belum Terbukti Secara Ilmiah, Tapi Sangat Masuk Akal"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*