Banjirembun.com - Bagi sebagian orang, tujuan satu-satunya bekerja yaitu mendapat uang. Sedang bagi yang lain bekerja bukan soal mendapat harta. Lebih dari itu, juga ingin membahagiakan diri dengan cara aktualisasi bakat melalui profesi yang digeluti. Wajar tatkala ditemukan banyak orang yang gagal bahagia dengan pekerjaannya karena tak sesuai harapan.
Selain berkorban waktu, tenaga, pikiran, sampai uang (modal) tak jarang suatu pekerjaan juga mempertaruhkan kesehatan mental. Semua itu demi karir, prestasi, bonus (tunjangan), laba, atau hal-hal lain yang diidamkan. Nahasnya, Sebagian besar mereka lebih memilih tetap bertahan di tengah persaingan tak sehat dan menahan siksaan batin "hanya" demi duniawi.
Akan tetapi bagi sebagian kecil yang lain lebih mengutamakan kebahagiaan dibanding terus mempertahankan sesuatu yang sebenarnya tak pantas digenggam. Mereka memutuskan mengundurkan diri lantas mendapatkan karir atau profesi lain yang lebih baik bagi kesehatan jiwa. Dengan begitu mereka dapat melakukan hal-hal yang disukai serta lebih positif bagi ketenangan hati.
Mengambil pilihan mengundurkan diri dari pekerjaan yang memicu tekanan batin (stress) dan beban mental bukanlah sepenuhnya hal buruk. Sejatinya, orang yang mengambil tindakan tersebut menginginkan dan menyadari bahwa dirinya butuh adanya perubahan. Sebab, kalau tetap berada di pekerjaan lama tentu hidupnya akan begitu-begitu saja.
Ilustrasi orang bahagia dengan pekerjaannya (sumber gambar) |
Lebih jauh lagi, orang-orang yang berhenti dari pekerjaan sebelumnya tersebut telah menginspirasi perubahan budaya dan sosial. Hal yang paling mencolok yaitu banyak yang sudah menyadari bahwa kebahagiaan dan kesehatan mental adalah kunci utama. Tidak ada lagi sebuah profesi atau pekerjaan dianggap lebih mulia atau unggul dibanding yang lain.
Semua pekerjaan memiliki posisi sama. Bukan masalah berapa hasil yang diterima, lokasi pekerjaan di mana, pada bidang apa, atau pun yang terkait dengan itu. Melainkan seberapa besar manfaat pekerjaan yang digeluti berdampak baik bagi diri pelaku maupun orang lain. Buat apa berprofesi "pilihan" tetapi nyatanya berakibat buruk bagi semua.
Berani berhenti dari pekerjaan lama demi kebahagiaan merupakan langkah awal dari kebangkitan tentang kesadaran pentingnya kesehatan mental. Asumsinya, sebuah status profesi tidaklah pernah lebih penting serta lebih tinggi ketimbang kebahagiaan. Sebelum memutuskan resign, luruskan dulu tentang konsep bahagia. Lebih lanjut baca "5 Konsep Bahagia yang Harus Ditinggalkan".
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Pentingnya Sebuah Kebahagiaan Pada Profesi atau Pekerjaan yang Sedang Digeluti"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*