Banjirembun.com - Pemilik negeri ini sesungguhnya adalah NU (Nahdlatul Ulama). Jika NU tidak pernah ada di dunia ini hampir-hampir dipastikan Indonesia juga tidak akan pernah ada di bumi. Setidaknya, meski pernah berdiri pasti umurnya tidak akan panjang lantaran terjadi perpecahan di mana-mana. Sayangnya, orang-orang kafir mulai menyembunyikan peran NU untuk bangsa.
Baca: NU Organisasi Terbesar di Dunia: Data Statistik, Struktur Organiasi, Lembaga-lembaga, dan Badan Otonomnya
Sebagai organisasi terbesar di dunia, NU memiliki banyak aset. Meliputi lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, SMA, SMP, SD, TK, PAUD, dan lain-lain), rumah sakit, pesantren, hingga panti asuhan. Total jumlahnya ribuan bahkan puluhan ribu menyebar di penjuru negeri. Namun, semua itu masih jalan sendiri-sendiri. Masih jarang yang diwakafkan atas nama NU.
Umumnya orang-orang yang mewakafkan harta mereka berasal dari kalangan NU serta ditujukan untuk warga NU supaya kegiatan-kegiatan agama dan kebutuhan publik terselenggara dengan mudah. Sebagian lagi merupakan wakaf kolektif yang dikumpulkan atau diselenggarakan bersama-sama oleh umat. Dengan begitu kontrolnya jauh lebih ketat.
Ketika semua aset yang disebutkan di atas diadakan balik nama pemilik, pemegang, atau penguasanya menjadi punya NU pasti sungguh luar biasa. Para petinggi NU tentu akan menseragamkan seluruhnya. Merombak organisasi atau yayasan yang mengelola. Memperbarui seluruh sistem manajemen (termasuk keuangan). Serta meluruskan barisan.
NU jasa dan perannya pada Indonesia sangat bernilai besar. Hal yang paling mencolok yaitu NU-lah yang anggotanya tidak ada satu pun melakukan tindak terorisme. Dari NU-lah orang-orang yang nakal, jahat, tidak sopan, dan tanpa tatanan dirubah menjadi berakhlak. NU merangkul orang-orang termarjinal dan terdiskriminasi. NU yang telah merubah wajah negeri ini.
NU adalah lembaga sosial keagamaan yang punya saham besar semenjak sebelum berdiri Indonesia hingga sekarang. NU mengajarkan pada anggotanya untuk mengabdi di organisasi bukan untuk meniti karir, mencari uang, berpolitik, maupun mencari popularitas. Melainkan demi tujuan mencari ridho Allah SWT. Memajukan NU demi memuliakan Islam di bumi.
NU membutuhkan pemimpin yang mampu memobiliasi terjadi pergerakan dan perkembangan. Tidak hanya dalam status quo (mandek) tapi berubah ke arah kemajuan peradaban. Tentu sebagai lokomotif atau bahan bakarnya dimulai dulu dengan cara memajukan taraf ekonomi maupun kesejahteraan para anggotanya. Caranya kelola aset-aset NU menjadi pusat perekonomian umat.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "NU Punya Jasa dan Saham "Investasi" pada Bangsa ini Bernilai Sangat Besar "
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*