Banjirembun.com - Media sosial adalah sebuah sarana komunikasi dalam jaringan (daring/online) yang setiap penggunanya amat mudah untuk ikut terlibat dalam mengunggah (berbagi tulisan, foto, gambar, audio, hingga video), berinteraksi, jejaring sosial, maupun forum tertentu tanpa dibatasi ruang dan waktu. Media sosial sering disingkat medsos selain untuk bersosialisasi juga digunakan sebagai tempat bisnis, hiburan, dan dakwah.
Contoh-contoh media sosial yaitu YouTube, twitter, telegram, instagram, whatsapp, facebook, weibo, line, snapchat, pinterest, tiktok, wechat, skype, linkedin, dan aplikasi-aplikasi medsos lain baik yang langsung bisa diakses lewat browser maupun didownload dulu di toko aplikasi (playstore atau appstore). Semua itu memiliki keunggulan masing-masing. Baik dari segi fasilitisas/fitur, tampilan, hingga soal performanya.
Pada tahun 2010-an medsos merupakan barang baru khususnya di Indonesia. Kini euforia media sosial sudah saatnya untuk diakhiri. Pada saat itu banyak orang yang gegap gempita penuh harapan dan kesenangan menikmati media sosial. Kendati seperti itu responnya beda. Ada yang menolak secara mutlak, ada yang menerima tanpa syarat, serta ada pula yang ditengah-tengah karena masih malu menerima tapi juga ragu menolak.
Salah satu kekhawatiran bagi kalangan penolak medsos yaitu jadi korban penipuan. Terutama dengan modus tautan (link) palsu. Kalau dulu link menyesatkan itu biasa dikirim lewat email dan SMS, sekarang ini para penipu telah berani bermain terbuka. Mereka tak segan menyebarkan link palsu ke WA, komentar YouTube, facebook, atau media sosial lainnya. Semakin banyak disebar semakin besar peluang dapat mangsa.
Supaya kalian tidak kena tipu sama link palsu lebih baik lakukan sejumlah hal berikut:
1. Kenali Akun Resmi
Akun medsos resmi, website resmi, dan customer service resmi perusahaan atau aplikasi tertentu wajib diketahui. Ciri akun medsos resmi biasanya ada tanda centang biru atau diberi tanda lainnya. Jangan sampai kalian mampu dibodohi penipu yang menghubungi tapi mengatasnamakan diri mereka sebagai bagian dari perusahaan tertentu. Perlu dicamkan, tidak menanggapi dan menolak mengangkat telepon CS resmi pun juga bukan suatu masalah. Sebab itu hak konsumen.
2. Jangan Langsung Klik Link
Link atau tautan berwarna biru yang kalian terima di mana pun tempatnya jangan langsung diklik. Sebab dengan mengklik link tersebut dapat membuat penjahat punya peluang besar memanipulasi psikologi. Selain itu penipu yang ahli dan canggih akan dapat mencuri data kalian tanpa disadari. Meskipun kalian tidak mengisi data pribadi di dalam link tersebut. Kalau sudah begitu penyesalan yang akan terjadi. Merasa tidak mengisi data tapi kenapa aplikasi belanja online kebobolan.
3. Update Informasi Terkait Modus Penipuan
Modus penipuan umumnya akan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, kebutuhan pasar, dan keadaan sosial masyarakat. Makin ke sini semakin mengerikan cara-cara yang dilakukan penipu untuk menjerat korban. Oleh sebab itu cari tahu di mesin pencarian seperti Google terkait pengalaman orang-orang yang sudah terkena penipuan. Itu sangat penting agar kalian sadar bahwa penipuan memang sedang marak.
4. Cek Ulang Latar Belakang Pemberi Link
Mengecek ulang sumber yang memberikan link juga sangat penting. Pelajari apakah akun tersebut memang benar akun nyata atau cuma akun "zombie". Cari tahu sudah berapa lama dia memiliki akun media sosial yang dijadikan tempat menyebarkan link. Memang sekali lagi lebih aman ketika tidak melakukan klik pada link apapun. Namun, terkadang ada kalanya tidak sengaja mengklik. Kalau itu yang terjadi jangan langsung percaya.
Ilustrasi penipu melakukan pencurian data pribadi (sumber gambar) |
5. Cari Tahu Kebenaran ke Pihak Terpercaya
Sekarang ini banyak cara ditemukan pada mesin pencarian seperti Google untuk mengecek validitas (keabsahan). Baik itu mulai dari nomor handphone hingga nomor rekening apakah terindikasi penipuan semuanya dapat dicek. Salah satunya melalui salah satu situs www.cekrekening.id. Kalian juga dapat ikut berpartisipasi melaporkan akun medsos, nomor HP, dan nomor rekening yang sudah jelas-jelas melakukan penipuan dan telah ada korbannya.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tips Agar Tidak Tertipu Link atau Tautan Palsu di Media Sosial"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*