Banjirembun.com - Mobile Banking atau biasanya disebut dompet digital merupakan kebutuhan dasar di era teknologi serba online sekarang ini. Apalagi di masa krisis kesehatan yang mengkhawatirkan, semakin membuat masyarakat sangat terbantu dengan sistem transfer atau transaksi non tunai. Sayangnya, itu semua bukan berarti tanpa risiko.
Justru pelaku kejahatan digital semakin kreatif dan marak. Apalagi banyak pengguna aplikasi mobile banking yang masih tergolong baru. Tentu mereka belum terbiasa. Masih polos atau lugu sehingga mudah diperdaya. Alih-alih melindungi akun mereka, yang terjadi malah mereka terbuai oleh rayuan dan tipudaya para perampok online itu.
Supaya akun dompet digital kalian tetap aman perhatikan 5 cara melindunginya dari tindak penipuan berikut ini:
1. Hidupkan Notifikasi Transaksi
Menyalakan notifikasi atau pemberitahuan setiap transaksi yang dilakukan sangat penting. Baik itu langsung melalui aplikasinya maupun lewat SMS reguler. Dengan begitu setiap informasi penting tidak akan terlewat. Tindakan tersebut sama pentingnya seperti kalian memantau atau mengecek saldo.
|
Akun mobile banking |
2. Atur Limit Transaksi
Mengatur limit transaksi harian juga bisa dilakukan pada aplikasi tertentu. Artinya tatkala pemilik akun ingin transaksi melebihi batas yang ditentukan dalam fitur pengaturan butuh password atau PIN tambahan lagi diluar password aplikasi. Tentu kata sandi keduanya berbeda. Itu bakal sangat membantu kalian.
3. Abaikan Siapapun yang Menghubungi
Siapapun yang menghubungi baik lewat SMS, akun media sosial (seperti WA), atau menelepon wajib untuk diabaikan. Walaupun mereka mengaku sebagai pihak bank yang ingin menanyakan atau meminta sesuatu. Sebab pihak bank biasanya tidak menghubungi atau memberi informasi dengan cara begitu.
Cara yang umum dilakukan adalah lewat email. Itu pun akun emailnya resmi. Kendati lewat email juga ada yang meminta data pribadi seperti kode OTP maupun data lainnya itu juga jangan diberikan. Lebih baik dicuakin dan jangan diladeni. Sebab ketika kalian terbiasa meladeni bakal dikhawatirkan "tergelincir" sehingga masuk perangkap mereka.
4. Jaga Privasi dan Kerahasiaan Data
Lebih baik nomor ponsel yang digunakan sebagai pendaftaran mobil banking selalu aktif. Jangan sampai masa aktifnya habis. Selain itu jangan gunakan nomor itu untuk pendaftaran ke aplikasi lain baik itu toko online (marketplace) hingga akun media sosial. Pastikan nomor HP itu cuma untuk kebutuhan transaksi keuangan secara online.
Begitu pula email, PIN, password, nama lengkap ibu kandung juga jangan disebarkan pada siapapun. Tak kalah penting ketika kalian mendapat kartu debit (ATM) yang terkoneksi dengan mobile banking juga jangan bagikan nomor kartu, masa berlaku kartu, dan kode CVV (3 angka di belakang kartu) kepada siapapun.
5. Ganti Password dan PIN Berkala
Mengganti PIN dan password dompet digital memang bikin ribet. Terkadang lupa bagaimana kombinasi angka dan hurufnya. Dengan menyediakan waktu membuat kombinasi karakter yang rumit akan membuat peretas kesulitan membobol. Pastikan cuma kalian yang hanya mengetahui.
6. Berhenti Gunakan Wi-Fi Publik
Akses Wi-Fi yang disediakan sekolah, kampus, kantor, hotel, atau sarana publik lain sangat rentan disusupi penjahat. Mayoritas Wi-Fi publik tidak didukung sistem keamanan tingkat tinggi. Alhasil hacker akan mudah melakukan penyadapan. Jangan pula tergoda menggunakan VPN. Sebab kadang VPN juga dapat menjadi senjata makan tuan.
7. Gunakan Ponsel Khusus
Selain nomor ponsel khusus yang digunakan hanya untuk transaksi online kebutuhan menggunakan gadget khusus juga penting. Pastikan gawai yang kalian pakai itu cuma untuk kebutuhan transaksi online. Bukan untuk hiburan maupun komunikasi. Jangan install maupun gunakan (mengaktifkan) aplikasi lain selain aplikasi dompet digital.
8. Gunakan Email dan Password Beda
Email dan password untuk keperluan hiburan, belanja online, email, dan media sosial dengan kebutuhan mobile banking mesti dibedakan. Intinya prioritaskan dan spesialkan setiap detail dari apa yang ada di aplikasi dompet digital. Tak boleh disamakan dengan kebutuhan lain. Begitu pula jangan gunakan email yang sama.
9. Jangan Login ke Browser atau Situs
Modus penipu dalam mengelabuhi korban biasanya akan mengirimkan link/tautan ke situs palsu. Ada iming-iming atau malah ancaman supaya target mau login ke situs abal-abal. Tak pelak setelah login di sana membuat password, nama akun, PIN, atau data lainnya berhasil disadap pelaku kejahatan.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "9 Tips Mengamankan Mobile Banking dari Kejahatan Digital"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*