Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Nasi Megono, Makanan Sederhana Tapi Penuh Bumbu yang Ada Nilai Sejarah

Banjirembun.com - Nasi Megono merupakan makanan khas dari Pekalongan, Jawa Tengah. Sebuah Kabupaten dan Kota yang terletak di jalan Pantura dan sebagian dilewati jalan Tol. Penghubung dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Gilimanuk. Di mana di sisi utara tepat meruparakan Laut Jawa.


Bagi para pelancong yang sering melewati jalur pantai utara maupun jalan tol trans jawa sebagian dari mereka pasti pernah makan nasi Megono. Panganan tradisional ini sangat mudah ditemukan pada warung-warung sekitaran sana. Dari Pekalongan, Batang, hingga Pemalang.

Entah sejak kapan nasi tersebut disebut Megono. Tapi ada dua versi yang mengatakan bahwa kata Megono berasal dari bahasa jawa. Pertama "Mugo-mugo ono" yang artinya mudah-mudahan ada. Kedua "Mergo ono" yang artinya sebab sudah ada. Sebuah bentuk harapan dan kesyukuran.


Perlu diketahui bahwa nasi megono terbuat dari nasi putih yang disandingkan dengan cacahan nangka. Kandang disertai kelapa parut berbumbu. Lauknya biasanya cukup tempe goreng atau tahu. Tergantung selera serta ketersediaan dari penjual hidangan itu.


Seperti halnya nasi uduk ataupun nasi kuning, nasi megono sering dijadikan menu andalan saat acara resmi maupun pertemuan seperti arisan atau kumpul bersama teman. Bahkan dulu kala digunakan untuk tujuan mistis. Yakni, jadi bahan sesaji upacara adat untuk dewi sri.

Nasi Megono (sumber gambar)

Makanan ini termasuk salah satu warisan kuliner nusantara yang paling kuno. Di mana, sejak mataram kuno sebelum Islam datang sudah ada dan punya nilai tersendiri bagi masyarakat zaman dulu. Tentu ketika itu Nasi Megono merupakan makanan mahal di era tersebut.


Cara Membuat Nasi Megono

Siapkan Bahan-bahan:

1. Nasi, cabe, garam, gula pasir, dan daun pisang seperlunya.

2. Enam ruas kencur.

3. Setengah Kilogram nangka muda yang sudah dicincang kecil-kecil.

4. Satu ons bawang merah.

5. Tiga Centimeter lengkuas.

6. Satu sendok teh terasi bakar.

7. Satu tangkai bunga kecombrang iris halus.

8. Setengah ons kemiri. 

9. Dua tangkai serai.

10. Satu buah kelapa muda yang diparut.

11. Tiga Lembar daun salam.

12. Setengah ons bawang putih.


Cara Mengolah:


1. Sisihkan nangka muda cincang yang sudah dikukus hingga empuk sekira 30-45 menit.


2. Tumbuk bawang merah, terasi, cabai, terasi, bawang putih, dan kencur.


3. Iris bunga kecombrang.


4. Campur bumbu yang telah dihasulkan di atas dengan irisan bunga kecombrang, kelapa parut, daun salam, lengkuas, gula pasir, garam, dan serai. Taruh di atas daun pisang lantas dikukus hingga sekitar 15 menit.


5. Campurkan nangka muda yang telah dikukus lebih dulu dengan campuran berbagai bumbu di atas hingga rata.


6. Hidangkan dengan nasi dengan laut ikan asin, tempe, tahu, atau sesuai selera.





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Nasi Megono, Makanan Sederhana Tapi Penuh Bumbu yang Ada Nilai Sejarah"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*