Banjirembun.com - Jangan menuntut lebih pada gadis berjilbab. Apalagi bagi mereka yang baru memakainya lantaran mengikuti jejak orang lain untuk berhijrah. Sebab hijab bukanlah tanda dari kesempurnaan wanita. Melainkan sarana usaha menggapai rida Allah SWT.
Jilbab memang bukan kunci apalagi menjamin para ukhti masuk surga. Namun, dengan mengenakannya itu sudah menjadi syarat bagi mereka memeluk agama Islam secara taat. Bisa dibilang orang yang tak berjilbab mengindikasikan dia mengabaikan hal dasar itu.
Jilbab bukan sekadar identitas agama Islam. Sebagai ciri bahwa perempuan yang mengenakannya merupakan muslimah. Lebih dari itu juga dapat meninggikan derajat mereka yang mengenakannya. Setidaknya di mata sesama umat Islam sendiri.
Seyogyangnya akhwat yang memakai hijab diniatkan tidak demi fashion (bergaya), ikut-ikutan, riya', atau tujuan komersil. Berharap dengan berjilbab dagangannya menjadi laris. Akan tetapi memang murni sebagai bentuk ketaatannya pada Allah SWT.
Tak boleh menyalahkan jilbab ketika ada orang yang berjilbab berbuat zalim atau tercela. Ajaran Islam adalah sempurna tanpa kesalahan. Ketika ada yang salah dalam prakitknya jangan salahkan agama Islam. Tujukan nasihat dan komentar itu pada umat yang mengaku beragama Islam.
Kadang ditemui di media sosial orang berhijab. Sayangnya itu cuma musiman. Bahkan non Muslim pun mungkin saja ikut-ikut menggunakannya. Memakai jilbab cuma main-main terus mengucapkan salam, istighfar, takbir, atau semacamnya di dunia maya.
Lebih parah lagi jilbab digunakan untuk menarik simpati umat Islam supaya tertarik dengan calon pejabat yang didukung mereka. Mengaku beragama Islam, membuat nama akun medsos Islami, dan memakai busana khas Muslim lantas mengaku-aku mendukung calon penguasa tertentu.
Lebih miris lagi hijab akhir-akhir ini menjadi komoditas konten video dewasa. Perempuan berjilbab yang menjadi pemeran video syur itu melakukan aksi layaknya orang yang tak paham agama. Mungkin mereka cuma mengenakan jilbab saat syuting saja. Selebihnya dicopot.
Hal yang lebih menggelitik yaitu ada ibu-ibu yang sebelumnya tidak memakai jilbab. Tapi saat tersandung kasus di pengadilan tiba-tiba saat di persidangan memakai hijab. Tentu tujuannya untuk mengambil simpati seluruh orang di ruang sidang. Tapi setelah vonis jilbab dicopot lagi.
Dengan membaca tulisan ini semoga kalian menjadi tahu bahwa jilbab tidak berbanding lurus dengan kelakuan pemakiainya. Lantas apakah dicopot saja? Itu justru jauh lebih parah kesalahannya. Lebih baik berhijab sampai akhir hayatnya meski kadang masih berdosa.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Jilbab Bukan Lambang Kesempurnaan Wanita, Tapi Sarana Menuju Ridho Allah SWT"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*