Banjirembun.com - Selama ini film korea identik dengan percintaan atau paling tidak drama keluarga. Menampilkan paras tampan pria serta wajah cantik gadis para tokoh di dalamnya. Padahal banyak juga film korea yang lebih "berbobot" dan bernilai dari itu.
Salah satunya yaitu film berjudul The Culprit yang liris tahun 2019. Tontonan bergenre "teka-teki" yang seru itu menunjukkan tentang sikap salah satu tokoh yang bernasib sial. Sudah jatuh ketimpa tangga. Maksud hati ingin menguak misteri justru berakhir di penjara.
Berikut ini pelajaran apa yang dapat diambil dari film korea The Culprit.
1. Tak Selamanya Rasa Penasaran Mesti Dituruti
Kadang manusia memang harus menerima takdir yang dialami. Apalagi ketika itu di luar dari batas kemampuan. Tanpa syarat apapun. Serta tanpa ada ganjalan lagi di hati maupun pikiran. Menyerahkan penuh pada Tuhan bahwa itu jalan hidupnya.
Akibat lebih buruk bakal terjadi tatkala seseorang yang punya keterbatasan ilmu dan pengalaman, apalagi sedang "galau" karena terkena musibah, memaksakan diri menuruti rasa penasaran. Tentu apa yang dilakukannya bakal ceroboh tanpa pikiran jernih.
2. Jangan Percaya Begitu Saja pada Teman
Pembunuh yang notabene teman dan cukup akrab ternyata tega memasukkan penjara tokoh yang tidak berbuat jahat apapun. Bahkan dengan bengis membunuh seseorang (tokoh figuran film) guna melindungi keluarga dan dirinya sendiri. Demi keluarga teman dilibas.
Wajah yang nampaknya baik-baik jangan mudah dipercaya. Bisa jadi dia tidak memprioritaskan kalian. Kalau ada pilihan "mematikan" tentu mereka akan lebih memilih orang yang dicintai dibanding temannya sendiri. Jangan mudah percaya pada siapapun.
3. Hindari Terlalu Percaya Diri dalam Memutuskan Sesuatu
Hidup itu pilihan. Tak selamanya pilihan yang ada itu wajib dipilih. Dari pilihan itu boleh saja memutuskan untuk tidak memilih lantas pergi mengabaikannya. Terkadang itu justru keputusan yang lebih bijak. Ketimbang terlalu percaya diri mengurusi sesuatu yang belum pasti.
Mengambil sikap dengan mengabaikan risiko yang terjadi justru bakal jadi hal buruk. Cuma fokus ingin menuruti ambisi supaya apa yang ditargetkan tercapai. Bahkan dengan melakukan penculikan dan kekerasan supaya mendapat informasi tentang misteri pembunuh istrinya.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Pelajaran Penting dari Film Korea Satu ini, Bukan Tentang Percintaan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*