Banjirembun.com - Seseorang masuk kategori generasi sandwich bukan dilihat tahun berapa dia lahir. Melainkan dari usia berapa dia serta apakah dia memiliki tanggungan menghidupi secara bersamaan diri sendiri, anak, dan orang tuanya.
Generasi sandwich adalah generasi manusia dewasa yang menanggung hidup tiga generasi sekaligus yaitu orang tua, dirinya sendiri, dan anaknya. Kisaran usia generasi ini antara 30 hingga 50-an tahun. Istilah tersebut terinspirasi dari makanan bernama sandwich.
Sebagaimana diketahui bahwa sandwich merupakan panganan terbuat dari dua potong roti yang menjepit daging, keju, sayuran, saos, serta berbagai pedamping roti lainnya. Roti di sisi atas diibaratkan sebagai orang tua. Sedang bawah sebagai anak.
Adapun yang di tengah kedua roti yaitu diri sendiri. Di mana porsi tersebut biasanya yang utama, paling disukai, dan enak. Sebab sebagai penghasil uang atau sumber keuangan keluarga dia butuh amunisi lebih untuk menjadi stamina dan kesehatan jiwa.
Perlu diketahui bahwa tolok ukur lain seseorang dikatakan masuk generasi sandwich ketika penghasilannya pas-pasan. Artinya pemasukkannya cuma cukup untuk membiayai kebutuhan hidup dirinya, anak, orang tua, atau bahkan kakek neneknya. Beban hidupnya berat.
Seseorang yang gagal keluar dari generasi sandwich akan punya masa depan yang berat. Dia tentu kesulitan mengatur keuangan sebagai bekal dan tabungan masa depan. Masih beruntung ketika anak-anak mereka kelak dewasa mau menanggung hidupnya.
Kesalahan utama munculnya lingkaran setan yang berkelanjutan dari generasi sandwich yaitu orang tua. Mereka gagal melakukan manajemen finansial. Pola seperti itu terjadi terus-menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya. Apalagi kalau cuma punya anak satu.
Dari pada menggantungkan hidup di masa datang pada anak sendiri lebih baik mulai sekarang putuslah mata rantai generasi sandwich. Persiapkan diri menjadi pribadi yang pintar mengelola keuangan. Cerdas dalam menghasilkan uang dan menginvestasikannya.
Usaha Memutus Lingkaran Setan Generasi Sandwich
Membebaskan diri atau menghindari jadi generasi sandwich bukan perkara mudah. Bagi kalian yang masih muda sebaiknya siapkan sedari sekarang supaya tidak masuk pusaran genarasi sandwich. Berikut ini tips yang dapat dilakukan.
1. Miliki Tabungan Terencana dan Berjangka Waktu
Tabungan yang dimiliki ini bukan tabungan seenaknya dan semaunya kapan mau menyimpan. Akan tetapi tabungan yang sudah terprogram dan berjangka waktu. Artinya untuk menabung ada jadwal dan jumlahnya berapa. Serta kapan bisa diambil.
Baca: Lima Perbedaan Mendasar Tabungan dan Investasi
2. Minimalkan Gaya Hidup Hedon
Gaya hidup hedon hanya membuat pribadi menjadi cengeng dan manja. Lebih baik bekerja keras di masa muda tapi di masa tua dapat menikmati hidup secara totalitas. Di banding sebaliknya saat tua hidupnya penuh kehinaan dan tidak bebas karena ditekan anak-anaknya.
Makanan sandwich (sumber gambar) |
3. Persiapkan Dana Pensiun
Baik menjadi pegawai maupun bekerja mandiri menjadi berwirausaha semuanya wajib menyiapkan dana pensiun pribadi. Dana pensiun ini tidak harus berupa uang. Dapat disimpan melalui bentuk lain berupa investasi tanah, emas, atau rumah.
4. Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak
Selain makan dan minum kebutuhan pokok adalah sekolah dan kuliah. Persiapkan dana pendidikan sedini mungkin bahkan sebelum menikah. Supaya kualitas belajar mereka terjamin. Dengan begitu potensi masa depan si anak akan jauh lebih baik.
5. Ajarkan Anak Melek Finansial
Mendidik anak supaya sadar menabung secara cerdas dan mengajarkan mereka mandiri secara finansial sangat penting bagi mereka. Jangan sampai mereka punya mental hidup menggantungkan sepenuhnya pada anak mereka ketika di hari tua.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Upaya Memutus Mata Rantai Generasi Sandwich, Agar Hidup Jadi Lebih Bahagia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*