Banjirembun.com - Konseling merupakan kegiatan pendampingan pada seseorang yang membutuhkan bantuan psikolog. Konselor tidak dapat melakukan konseling ketika seseorang yang mengalami masalah pribadi itu tak berkenan didampingi.
Malu datang ke pusat konseling justru akan membebani diri sendiri. Terkadang sebagai solusi utama lainnya, seseorang akan pergi ke kediaman tokoh agama. Meminta doa, masukan, dan kata-kata sejuk saat sowan. Itu sudah cukup mengobati.
Ketika kalian sedang mengalami salah satu saja dari tanda-tanda seperti di bawah ini berarti kalian butuh "berkunjung" ke psikolog, konselor, atau tokoh agama yang mampu memberi pencerahan jiwa.
1. Perasaan Sedih yang Mendalam
Orang sedih itu wajar. Malah kalau sedang keadaan duka tapi tidak sedih itu pertanda ada sesuatu yang tak wajar. Namun kesedihan normal itu tak berlangsung lama. Apalagi setelah ditumpahkan dalam bentuk tangisan. Maupun curhat pada Allah SWT saat doa.
Keadaan sedih yang teramat dalam menandakan kalian butuh bantuan psikologi. Lebih jelasnya perasaan itu muncul dalam waktu lama dan tekanan batinnya teramat berat. Bukan lagi mengalami deprsei tapi sudah pada distemia. Kondisi gangguan suasana hati yang sangat parah.
Baca: Kenali 7 Gejala Distimia, Ternyata ini Bedanya dengan Depresi
2. Pesimis Merencanakan Masa Depan
Masa depan adalah ketidakpastian. Seseorang tidak ada yang tahu bagaimana situasi dirinya di masa depan kecuali cuma prediksi atau perkiraan. Memikirkan secara berlebihan pada masa depan juga tidak baik. Apalagi yang terbayan buruknya saja.
Dari pada pesimis terhadap rencana masa depan lebih baik hidup dan berpikir untuk fokus pada masa sekarang. Orang yang butuh konseling akan merasa tertekan, terbebani, dan putus asa menghadapi tantangan di masa depan. Merasa dirinya gagal sebelum mencoba.
3. Kehilangan Minat Beraktivitas
Setiap manusia butuh aktualisasi. Untuk mewujudkan itu tentu perlu adanya aktivitas. Tanpa adanya kegiatan seseorang tidak akan produktif. Nah, orang yang butuh bantuan konseling akan merasa kehilangan selera beraktivitas. Bahkan untuk menonton hiburan sekalipun.
|
Ilustrasi aktivitas monoton hanya di kamar |
Kegiatan yang sering dilakukan tentu hanya melamun, tidur, marah-marah, dan tidak nyaman bersama orang lain termasuk keluarga sendiri. Sebelum parah dan menjadi gangguan jiwa berat sebaiknya segeralah konsultasikan pada ahli kejiwaan dan agama.
4. Nafsu Makan Turun Drastis
Tidak semua orang mengalami masalah psikologis ditandai dengan menurunnya nafsu makan. Sebab kadang dalam kondisi depresi justru seseorang malah meningkat nafsu makannya. Akan tetapi ketika nafsu makan turun drastis sudah pasti patut waspada.
Otak sebagai sumber berpikir membutuhkan nutrisi yang terkandung dalam makanan bergizi. Ketika suplainya terhenti atau berkurang banyak tentu akan mengurangi kinerjanya. Termasuk juga semakin memperparah gangguan suasana hati.
5. Merasa Tidak Lagi Berharga
Sebagai makhluk sosial tentu manusia butuh pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Salah satu cara paling umum yaitu menjadi manusia bermanfaat bagi sesama. Tatkala kalian sudah merasa tidak berguna lagi jadi orang itu juga patut diwaspadai.
Untuk menjadi manusia berharga tidak harus persis seperti orang lain. Kalian dapat menjadi manusia berguna menurut versi kalian sendiri. Sesuai dengan bakat, minat, dan passion kalian. Tentu juga mesti tidak boleh melanggar hukum pidana maupun agama.
6. Gangguan Tidur Parah
Normalnya remaja atau orang dewasa porsi tidurnya antara sekitar 7 hingga 8 jam. Adapun orang yang sudah beranjak sepuh porsi tidurnya lebih sedikit lagi yaitu sekitar 6 jam. Ketika setiap malam kalian selalu tidur kurang dari 6 jam berarti ada masalah.
Sekali atau dua kali dalam satu bulan tidur kurang dari 6 jam bukan masalah. Akan tetapi saat kondisi tiap malam selalu tidur kurang dari itu maka ada masalah yang perlu segera di atasi. Semakin pendek durasi tidurnya semakin besar kemungkinan parahnya masalah.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tanda-tanda Seorang Sedang Butuh Bantuan Konseling"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*