Banjirembun.com - Orang berhutang banyak sekali rupa-rupa karakternya. Ada yang tidak tahu diri. Ada juga yang punya hati nurani. Kadang mereka saat ditagih bikin elus dada. Didatangi bukannya penuh kesejukan malah lebih marah dari pada yang menagih.
Perilaku "menyerang" dan menunjukkan "kekuatan" atau "taring" itu menurut psikologi merupakan tindakan reflek mempertahankan diri. Tindakan itu tentu demi selain agar tidak diganggu lagi juga ingin menunjukkan bahwa dirinya lebih berkuasa.
Berbeda ketika saat butuh hutangan. Menemui dengan penuh melas dan mengasihani diri sendiri. Itu kalau orang yang didatangi berhati baik. Serta yang gampang "dibodohi". Kalau lebih sulit dari itu tentu ada taktik lain. Contohnya menjilat atau mencari muka.
Barangkali orang yang berhutang itu tidak punya malu. Menganggap bahwa harta yang dihutangi itu adalah hak dirinya. Ketika sudah di genggaman tidak ada niat untuk mengembalikan lagi kelak pada pemiliknya dengan nilai sama. Sungguh hina.
Kalau tidak langsung melunasi setidaknya dicicil dulu. Mengingkis sedikit demi sedikit. Itu sebagai tanda bahwa ia punya niat sungguh-sungguh ingin mengembalikan hak orang lain. Apalagi saat "nego" hutang dulu janji dikembalikan tepat waktu dan kontan.
Orang berhutang memang pinter ngomongnya. Baik saat memohon bantuan hutangan maupun tatkal ditagih. Tapi sayang kemampuan komunikasi itu tidak digunakan untuk cari uang halal. Melainkan dipakai untuk jalan pintas yaitu mengemis hutang.
Hindarilah hutang. Terutama ditujukan pada teman atau kerabat. Buat apa dapat hutangan tapi kelak hubungan silaturahmi jadi putus. Lebih baik hidup bahagia dari hasil kerja keras sendiri tapi pada hidup penuh tipu daya dari hasil menipu.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Bikin Elus Dada, Saat yang Dihutangi Lebih Marah dari yang Menghutangi"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*