Banjirembun.com - Sebagai umat Islam sudah diajarkan untuk senantiasi menjaga lisan. Kalau perintah supaya berucap dan memohon do'a untuk hal-hal yang baik saja barangkali semua agama mengajarkan itu. Namun, untuk larangan berkata sebaliknya Islam sangat mewanti-wanti.
Tuntutan supaya tetap berhati-hati dalam berkata dan berdo'a teramat penting. Baik itu saat sendiri karena sedang intropeksi diri dan sholat sunah maupun ketika berdialog dengan orang lain. Lisan wajib tetap dijaga berbicara hal-hal yang baik. Sebab kata-kata itu bisa saja menjadi sebuah doa.
Pernah ada cerita seorang Sahabat Rasulullah SAW mengalami penggumpalan darah di otak sehingga menyebabkan badannya tak bisa digerakkan. Kondisi struknya tergolong unik lantaran seluruh badannya kaku kecuali wajahnya.
Mengetahui hal tersebut Nabi Muhammad SAW menjenguk. Singkat cerita beliau bertanya pada Sahabat tersebut "Do'a apa yang kau ucapkan?". Beliau bukan bertanya tentang dosa apa yang telah diperbuat karena memang Sahabat itu orang saleh.
Sahabat itu menjawab "Ya Rasulullah, saya telah mengucapkan Ya Allah kalau seandainya ada hukuman yang akan menimpa saya di akhirat nanti maka percepatlah di dunia."
Nabi Muhammad menanggapi "Subhanallah (Maha Suci Allah), mengapa kau meminta yang sesungguhnya kau tidak mampu?" Kenapa tidak bilang rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina 'adzabannar (Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami (jauh) dari api neraka)."
Dari cerita di atas dapat dikatakan bahwa sebaik-baik doa adalah meminta keselamatan di dunia sekaligus keselamatan di akhirat. Terlalu fokus salah satunya sangat tidak baik. Begitu pula doa yang "mengorbankan diri" untuk kebahagian orang di sekitarnya.
Misalnya ada orang tua yang anaknya sakit dengan gegabah mengatakan "Ya Allah, daripada anak saya yang sakit lebih baik saya saja yang sakit." Ungkapan itu terkesan mulia dan heroik. Namun, itu perilaku salah. Sebab Allah SWT Maha Kuasa.
Lebih baik berdo'a "Ya Allah, tetap jaga kesehatan badan saya serta segera sembuhkan sakit anak saya." Itu lebih tepat karena Allah maha pengasih. Bukan suatu kemustahilan dua permintaan itu bakal dikabulkan. Jangan malu untuk banyak meminta.
Kasus lainnya yaitu ada orang yang bergumam "Ya Allah, kenapa orang sholeh itu yang meninggal kenapa bukan saya saja." Sepatutnya yang diucapkan hanya yang baik-baik. Seberapapun berat dan banyaknya permintaan jangan ragu atas kemurahan Allah SWT.
Jangan berucap sembarangan karena Allah bisa kabulkan. Kadang pula kalau ada malaikat mengaminkan (mendoakan) ucapan yang keluar dari mulut tanpa "disaring" bisa saja menjadi kenyataan (terwujud). Mintalah kebaikan dan keselamatan. Hindari mencela diri.
Tamak atau serakah dengan rahmat Allah itu sangat boleh. Hal itu agar hati tidak ada lagi ruang untuk bergantung pada manusia. Walau sudah punya harta cukup meminta dan memohon pada Allah untuk ditambah lagi itu bukan masalah. Allah justru senang.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Berhati-hatilah Dalam Berucap dan Berdo'a untuk Diri Sendiri Supaya Tidak Menyesal"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*