Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Mempertanyakan Najisnya Anjing Berlaku Cuma Liur atau Seluruh Bagian Tubuhnya

Banjirembun.com - Anjing memang najis. Mayoritas pemuka agama Islam mendukung pendapat bahwa kenajisan anjing itu mutlak. Tidak boleh diragukan. Namun, apakah seluruh tubuh anjing itu najis atau cuma air liurnya yang dihukumi tidak suci.


Hukum najis berarti membuat umat Islam terhalang untuk melakukan ibadah tertentu yang mensyaratkan dalam keadaan suci. Lantas apakah dengan itu dengan sendirinya umat Islam betul-betul dilarang untuk memegang benda najis.

Terkait "tingkat" kenajisan pada tubuh anjing setidaknya ada tiga pandangan di kalangan ulama.


1. Seluruh bagian tubuh anjing najis. Termasuk bulu-bulu halus yang menjadi bagian dari permukaan tubuhnya. Pendapat ini didukung oleh Imam Syafi'i. Beliau tokoh yang dijunjung oleh orang Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi'i.


2. Kenajisan anjing hanya di air liurnya. Sedangkan seluruh bulunya suci. Itu merupakan pendapat dari Imam Abu Hanifah.


3. Seluruh tubuh anjing itu suci termasuk pula air liurnya. Pendapat ini berasal dari Imam Malik.


Menurut pandangan Imam Ahmad terkait najisnya rambut hewan yang dihukum najis (termasuk anjing) ada tiga pendapat beliau:


1. Semua bulu hewan yang najis termasuk babi dan anjing adalah suci.


2. Seluruh bulu hewan najis dihukum najis semua bagian tubuhnya termasuk permukaan rambutnya.


3. Hewan yang bulunya dihukumi suci mengalami mati rambutnya itu tetap tidak najis walau jadi bangkai. Begitu pula binatang yang bulunya najis ketika hidup tetap tidak suci ketika mati.


Anjing memang najis. Namun bukan berarti umat Islam dilarang untuk berkasih sayang padanya. Kisah Ashabul Kahfi tidak dapat dilepaskan dengan anjing setia yang menemani mereka hingga di dalam gua. Begitu pula kisah pelacur yang memberi minum air akhirnya masuk surga.


Alasan Rasional Anjing itu Tidak Najis

Terlepas dari kebanyakan umat Islam Indonesia yang menganggap anjing itu hewan "terkutuk" dan mesti dijauhi sesungguhnya Nabi Muhammad sendiri tidak anti dengan anjing. Artinya beliau tidak meminta umat membantainya.


Dibandingkan dengan babi, anjing sesungguhnya jauh lebih bermanfaat. Nabi sendiri pun "cuma" meminta membasuh bejana yang habis terjilat oleh ujung lidah anjing. Begitu pula membasuh tangan dengan debu saat terkena air liur anjing.


Sesungguhnya itu bisa saja dimaknai anjing memang najis. Namun, juga bisa dimaknai anjing tidak najis. Sebab Rasulullah ingin mengingatkan pada umatnya untuk menjaga kebersihan. Sebab di air liur anjing mengandung hal kotor.

Entah mengapa banyak yang mencintrakan Islam itu benci anjing. Meski pun anjing haram bukan berarti harus dianiaya. Sebab yang binatang yang diharamkan tidak hanya babi dan anjing. Masih banyak lagi selain itu.


Nabi Muhammad sendiri sebetulnya memerintahkan untuk berkasih sayang pada semua makhluk. Seperti sabda beliau yang artinya "Sayangilah siapa dan apa saja yang ada di bumi, maka kalian akan disayangi yang ada di langit.".


Sifat menebarkan kasih sayang di atas berlaku juga untuk anjing. Terbukti saat peristiwa fatkhul Makkah (pembebasan Makkah) dari kaum kafir pada perjalanan dari Madinah ke Makkah, Rasulullah sangat peduli pada anjing.


Nabi Muhammad SAW mewanti-wanti pada seluruh pengikutnya yang sedang melakukan perjalanan berjumlah besar itu supaya tidak melakukan pertumpahan darah. Sebab misi yang dilakukan bukan untuk perang tapi perdamaian.

Anjing yang lucu (sumber gambar)


Di tengah perjalanan itu, beliau melihat induk anjing yang sedang bertiduran di dekat sumur. Hewan itu mengeluarkan suara seperti sedang memanggil anak-anaknya supaya datang menyusu. Sementara pasukan beliau semakin mendekat.


Rasulallah menekankan pada sahabatnya supaya tidak ada satupun pasukan yang menyakiti anjing tersebut. Salah satu sahabat menjaga induk anjing beserta anak-anaknya. Itulah bentuk kasih sayang beliau pada anjing yang luar biasa.


Tidak cuma itu suatu hari beliau melihat tanda atau cap besi panas yang dibakarkan pada muka anjing. Tentu Nabi iba melihat bukti penyiksaan tersebut. Kemudian beliau berpesan pada sahabat untuk tidak memberi tanda bakar pada tubuh hewan.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Mempertanyakan Najisnya Anjing Berlaku Cuma Liur atau Seluruh Bagian Tubuhnya"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*