4 Alasan Negara Amerika Serikat Berani Membolehkan Warganya Lepas Masker

Banjirembun.com - India baru saja mulai melandai kasus penduduk yang terinveksi virus pandemi yang masih menjadi ancaman global. Sebagian ahli menyimpulkan penyebabnya gara-gara perayaan hari besar agama di negara itu tanpa kontrol.

Kini, Indonesia yang dihantui tibanya gelombang kedua pasca libur lebaran. Prediksi tentang hal tersebut sebenarnya sudah ada sejak September 2020 lalu. Semoga itu tidak jadi kenyataan agar tak ada mimpi buruk bagi negara ini.

Di saat negara-negara kecil dan berkembang masih keteteran dan dipenuhi ancaman wabah, ternyata ada negara lain yang membebaskan warganya lepas masker. Di antaranya seperti Selandia Baru, Korea Selatan, China, Australia, hingga Israel.

Amerika Sikat juga menjadi bagian dari negara yang membolehkan warganya lepas masker. Lantas apa alasan negara tersebut membuat kebijakan ekstrem seperti itu? Berikut ini penjelasannya:

1. Populasi Warga yang Divaksin Tinggi

Tercatat sudah 60% penduduk AS yang sudah menjalani vaksin. Tentu angka tersebut sangat tinggi. Dibanding negara kelas bawah yang presentase warganya sudah divaksin sangat miris. Serta sasaran vaksinnya sangat efektif (tertuju).

(sumber gambar)

2. Sarana Pendukung Kesehatan Mumpuni

Perhitungan atas ketersediaan ruang perawatan, petugas medis, obat-obatan, hingga peralatan medis tercukupi dengan jumlah memadai. Tatkala terjadi lonjakan kasus sarana pendukung kesehatan itu teramat siap untuk menghadapinya.

3. Sebagai Pendorong Warga Ikut Vaksin

Bagi warga Amerika Serikat yang enggan divaksin tentu akan berpikir dua kali keluar rumah. Pilihannya jelas yaitu antara vaksin atau mematuhi protokol kesehatan. Selain itu bakal dihadapkan pada risiko kondisi serius akibat terpapar viurs.

4. Tingkat Efektivitas Vaksin Tinggi

Vaksin yang digunakan di negara AS merupakan berjenis paling manjur. Tingkat kemanjurannya bahkan hingga 90% lebih. Itu artinya dari 100 orang yang divaksin kemungkinan gagal atau tidak sesuai tujuan angkanya kurang dari 10 orang.

Disclaimer: Tulisan di atas didapat dari sumber berita pada media masa yang kami rangkum. Postingan ini hanya bersifat informasi yang dianalisis atau diberi penjelasan tambahan sebagai pembanding. Bukan sebagai rujukan utama.