Banjirembun.com - Sabar bukanlah menyerah atau menerima kenyataan begitu saja tanpa usaha. Bersabar adalah perilaku berusaha sungguh-sungguh secara ikhlas supaya keluar dari masalah lantas ridha menerima pada setiap takdir dari Allah SWT.
Orang yang sabar bukanlah orang yang kalah apalagi pecundang. Tidak pula melarikan diri dari tanggung jawab, tugas, maupun kewajiban. Melainkan manusia yang hatinya sudah tertata. Lantas tahu apa perbuatan baik yang mesti dilakukan.
Sebagaimana kisah seorang pemuda buta berikut yang ingin menikah. Selama hidupnya dia dipenuhi dengan rasa sabar. Meski kehilangan penglihatan tetap tabah, tidak minder, kecil hati, rendah diri, maupun putus asa mendapat rahmat Allah SWT.
Pada suatu hari ada anak muda buta di Yaman. Usianya sekitar 23 tahun. Dia penghafal Quran secara fasih dan berkualitas. Kisah tersebut sempat menghebohkan sejumlah umat Islam di sana.
Cerita ini diawali saat pemuda tersebut meminta sesuatu pada ayahnya "Ayah, saya kayaknya sangat ingin menikah."
Walau bakal tahu jawaban ayahnya seperti apa, tekat anak muda itu untuk meminta izin nikah pada orang tua tidak surut. Sebab, setiap kali si anak meminta nikah selalu dipastikan si ayah akan membatalkan niat itu. Tentu alasannya sudah jelas.
Si ayah merespon "Siapa yang mau menikah dengan kau nak? Kamu buta, tidak bisa melihat. Kamu sendiri harus diurus oleh orang lain. Belum tentu ada perempuan yang mau sama kamu. Nantilah, nantilah."
Berhubung setiap kali permintaan menikah ditampik (ditolak) oleh ayah akhirnya dia putus asa juga. Dia sudah tidak lagi meminta pada ayahnya. Akan tetapi langsung memohon pada Sang Maha Pemurah.
Setelah itu di setiap harinya pada saat salat malam dan hampir selalu setiap setelah salat wajib terlaksana dia berdoa "Ya Allah, tunjukkanlah pada ayahku kalau aku ini layak menikah."
Lantunan permohonan doa ia ucapkan setiap hari selama sebulan "Ya Allah, kasih saya seorang istri yang cantik, kaya, dan pintar."
|
Ilustrasi gadis cantik (sumber gambar gratis dari Istockphoto) |
Di malam ketiga puluh setelah 29 hari berdoa dia bermimpi didatangi malaikat yang menyampaikan pesan "Wahai Fulan (anak muda buta), Allah telah mengijabahi doamu. Jodohmu adalah si Fulanah yang tinggal di kampung sebelah. Nama ayahnya Fulan."
Baca: 4 Fungsi Penggunaan Nama "Fulan", Ternyata Juga Disebutkan dalam al Quran
Esok harinya ia menyampaikan perihal mimpi semalam pada ayahnya. Bertanyalah pemuda itu "Ayah di kampung sebelah apakah ada kampung bernama 'ini' tidak?"
Ayahnya menjawab "Ada".
Kemudian anak tersebut bertanya kembali "Apakah di sana juga ada orang dewasa laki-laki bernama Fulan (menyebut nama orang tua gadis itu)?"
Si ayah menjawab "Ada, dan dia tokoh masyarakat di sana".
Anak itu melanjutkan bertanya "Adakah di sana anak gadis yang bernama Fulanah?"
Ayahnya menjawab "Ada".
Dengan mantap lelaki buta itu berkata "Mohon lamarkan buat saya."
Tentu sang ayah terkaget agak kesal "Apakah kau sudah gila? Sedangkan meminang orang biasa saja belum tentu diterima. Apalagi anak pejabat, kaya, dan mereka terkenal".
Gadis yang ada pada mimpi pemuda itu memang diketahui senantiasa menolak lamaran dari sejumlah lelaki.
Akhirnya si anak tersebut menceritakan mimpi semalam pada ayahnya. Sehabis mendengarnya sang ayah jadi tersentuh. Lalu diputuskanlah mereka berangkat ke rumah si gadis untuk meminang.
Si ayah rela mempertaruhkan nama keluarga. Lantaran ia sadar kemungkinan untuk ditolak jauh lebih besar. Akan tetapi karena rasa sayang dan percayanya sang ayah pada anak, akhirnya ia terbuka hatinya untuk membantu anaknya.
Tibalah mereka di rumah tujuan melamar. Kedatangan mereka disambut oleh tuan rumah. Mereka akhirnya mengobrol untuk memperkenalkan diri.
Sang ayah anak buta itu menyampaikan hajatnya "Ini anak saya, orangnya memang buta tapi dia hafal Quran. Orangnya saleh dan tinggal bersama saya. Tapi belum ada pekerjaan. Dia meminta pada saya agar melamar anak anda".
Tanpa ragu dan tanpa banyak tanya ayah wanita tersebut langsung mantap menerima "Saya terima lamarannya".
Ayah si lelaki buta itu sungguh heran. Dengan polosnya ia bertanya "Kenapa anda langsung menerima anak saya? Tanpa bertanya-tanya dulu padanya tentang sesuatu yang perlu anda tahu."
Ayah Fulanah menjawab "Saya tadi malam bermimpi mendengarkan suara bahwa besok akan datang seorang bernama Fulan (pemuda buta) dari kampung sebelah, hafal Quran, dan buta matanya. Terimalah laramarannya".
Ayah gadis itu melanjutnya "Saya terima lamarannya, tapi saya belum bertanya pada anak saya. Saya tanya dulu dia. Kalau dia terima berarti alhamdulillah. Kalau tidak berarti tidak. Saya mohon maaf."
Dia masuk ke bagian dalam rumah menghampiri anak gadisnya. "Nak, ada orang kampung sebelah. Mereka orang baik.... (memberikan pujian-pujian pada tamu untuk merayu anaknya)."
Sama seperti ayahnya si gadis cantik itu menjawab tanpa pikir panjang "Saya terima lamarannya".
Padahal selama ini gadis tersebut selalu menolak terus setiap ada cowok yang mendatanginya.
Sang ayah gadis itu terkaget "Kok bisa nak? Dia buta. Kau belum melihat dia nak."
Fulanah menjawab "Tidak ayah, tadi malam saya mimpi. Bahwasanya ada kabar besok akan datang jodohmu namanya Fulan penghafal Quran. Dia melamarmu dan terimalah dia sebab dia akan membahagiakan kamu."
TAMAT
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kisah Nyata Orang Buta di Yaman Menikahi Wanita Cantik, Kaya, dan Pintar Gara-gara Sabar dan Berdoa"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*