Banjirembun.com - Saat beban kehidupan makin berat. Ketika hati penat tak karuan. Serta tatkala pikiran buntu mau berbuat apalagi. Di waktu itulah pertanda kalian mesti istirahat total. Rebahkanlah badan dan hiburlah hati untuk mengisi daya lagi.
Tubuh, hati, dan otak punya batas kemampuan. Terlalu memaksa mereka untuk mengejar ambisi itu sebuah kesalahan. Bukan hal cengeng, kalah, atau malah dikatakan dosa saat kalian berhenti sejenak untuk cari kesegaran.
Justru seringkali setelah meninggalkan sementara sesuatu yang bikin ruwet maupun pusing itu bakal dapat pencerahan dan inspirasi. Terlalu ambisi dan ingin mengejar hingga sampai adakalanya malah tidak dapat apa-apa.
Sebaliknya, didiamkan begitu saja kadang malah dapat pemikiran-pemikiran yang memberi solusi. Mampu mengurai benang kusut yang ada di angan-angan. Jalan keluar nyata di depan mata maupun berupa ide atau konsep hadir bagitu saja.
Barangkali ada sesuatu yang diinginkan tapi belum diwujudkan. Bukan tentang hal berat maupun mahal. Terkadang keinginan kecil, sepele, dan ringan sudah mampu menjadi obat. Misalnya jalan-jalan, pulang kampung, atau semacamnya.
Tuntutan tugas dari sekolah, kampus, maupun pekerjaan memang sebuah kewajiban sekaligus tanggung jawab. Akan tetapi mengabaikan kesehatan jiwa dan raga demi itu semua akan menjadi bumerang. Alias senjata makan tuan.
Buat apa mendapat prestasi, uang, hadiah, bonus, pujian, atau yang semacamnya tapi di balik itu hati dan badan rusak porak-poranda. Lebih dari itu depresi serta stress berat juga bakal mengganggu kesehatan jiwa maupun raga.
|
Ilustrasi sedang semangat |
Di kala sedang terjatuh tak berdaya, memilih untuk memanjakan diri dalam waktu sejenak sangat bagus bagi kalian. Jauhi dulu hal-hal yang memberatkan secara fisik maupun batin. Berhiburlah supaya kembali semangat.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Hati Penat Tak Karuan, Berhentilah Sejenak dan Berhibur Dulu Agar Kembali Semangat dan Termotivasi"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*