Sudah dua tahunan persis ini Gisel tidak mudik. Tahun kemarin sengaja tidak mudik selain karena pekerjaan banyak juga ingin melindungi keluarga di kampung dari ancaman wabah.
Gisel tak ingin menyebarkan virus ke tempat orang tua tinggal di sana. Saat itu info tentang penyebaran penyakit masih marak-maraknya. Membuat Gisel takut untuk berpergian jauh.
Kini yang awalnya Gisel kira pandemi sudah usai ternyata malah ancaman makin nyata. Varian virus dari India menghantui. Diberitakan jadi lebih menular dan "mematikan".
Sebenarnya Gisel sangat rindu sekali sama Bapak dan Ibu. Meski cukup sering video call lewat aplikasi media sosial berbasis chatting nyatanya itu tak sepenuhnya jadi obat kangen.
Gisel ingin mencium tangan dan memeluk tubuh mereka secara langsung. Memberikan hadiah pada orang tua dan adik-adik tercinta melalui tangan Gisel sendiri.
|
(sumber gambar istockphoto) |
Harapan untuk merasakan dan mencium bau tubuh keluarga pupus sudah. Transportasi umum maupun travel yang langsung menuju atau melintasi Tegal tidak ada.
Padahal di sana Gisel berencana mengajak adik-adik dan orang tua berwisata. Mengelilingi kota Tegal. Mengajak mereka bersenang-senang sebelum Gisel kembali ke Malang.
Baca: GISELA OKTAVIANI: Seneng Bukan Main, Akhirnya Bisa Mudik ke Tegal
Tuhan berkehendak lain. Semoga satu bulanan ke depan Gisel masih diberi kesempatan mudik. Sebagai pengganti keadaan "vacum" sekarang ini. Walau tentu tidak afdhal.
Bertemu keluarga saat takbir berkemandang di hari Raya Idul Fitri menciptakan suasana haru. Berbeda ketika di hari-hari biasa. Ah, ingin menangis menghabiskan air mata jadinya.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Bikin Menangis Gara-gara Gisel Gagal Mudik Tahun ini"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*