Banjirembun.com - Indikator seseorang cinta atau tidak cinta pada kehidupan dunia lantas meninggalkan akhirat bukanlah dari hal yang nampak. Mempunyai harta melimpah, berkualitas, atau bermutu tidak dapat langsung dikatakan sebagai budak dunia.
Begitu pula sebaliknya, orang yang tampil sederhana tak bergelimang harta bukanlah tanda ia menjauhi kehidupan dunia. Bisa jadi di dalam hatinya bergemuruh keras menginginkan kemewahan dunia. Namun, ambisi itu kenyataannya tak terwujud.
Individu dikatakan sebagai budak dunia atau tidak terletak di hatinya. Jika hatinya menuhankan, memuja, atau mengutamakan kehidupan dunia walau ia miskin sekalipun maka dapat dikatakan sebagai budak dunia.
Hati seseorang memang tidak bisa didalami atau dipahami secara pasti kecuali oleh Allah SWT. Kendati seperti itu orang yang cinta dunia dapat memiliki ciri sebagai berikut:
1. Niat Salah dalam Ibadah
Ibadah maghdah dan ghoiru maghdah serta yang wajib maupun sunah merupakan perintah dari Allah SWT. Selain itu manusia sejatinya diciptakan di muka bumi ini memang untuk ibadah. Semua yang dilakukan semata-mata demi ibadah.
Sayangnya, niat ibadah yang salah tak cuma menghapus pahala darinya. Lebih dari itu dapat menjadi tanda bahwa orang itu jadi budak dunia. Misalnya niat hijrah cuma karena ingin mendekati cewek. Niat memakai jilbab agar dagangan laris.
Seluruh ibadah yang dilakukan bukanlah semata-mata untuk membangun istana di dunia. Mesti disertakan keyakinan bahwa kelak di akhirat bisa selamat dari api neraka. Beribadah hanya ingin mendapat keuntungan dunia adalah kesalahan besar.
2. Kejiwaan Tergantung pada Materi
Perasaan sedih, gembira, semangat, malas, atau semacamnya mudah berubah drastis gara-gara materi. Ketika ada pekerjaan yang "berduit" akan semangat. Sebaliknya bekerja untuk keperluan sosial malah menghindar. Itulah ciri dari orang yang jadi budak dunia.
Pikirannya senantiasa condong pada bagaimana cara menambah dan memperbanyak harta benda. Meski sudah punya harta berlebih, bukannya untuk bersedekah di jalan Allah malah digunakan untuk menzalimi orang kecil.
Ia sangat mencintai dan tergantung pada materi kehidupan. Menjadi budak cinta kehidupan dunia. Apa-apa yang dilakukan termasuk beribadah cuma untuk meraih kesuksesan dunia. Dia begitu membanggakan apa-apa yang dimilikinya.
3. Tercermin di Kehidupan Sehari-hari
Orang yang jatuh cinta pada dunia kalau siang hari dia punya semangat ekstra untuk memburu harta. Akan tetapi saat malam dia menjadi "bangkai". Disebabkan keletihan akibat dia bekerja keras di waktu pagi hingga sore hari.
Dia begitu serakah. Tanpa peduli pada hak-hak yang dimiliki oleh orang lain. Bahkan menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Termasuk menzalimi orang-orang lemah. Padahal hartanya sudah mumpuni dan berlebih untuk menghidupi diri dan keluarga.
Hal tersebut berbeda ketika orang bekerja keras hasilnya juga digunakan untuk sedekah. Disalurkan pada jalan Allah. Untuk membantu atau memperkerjakan banyak orang. Semakin besar perusahaan yang dimiliki semakin besar nilai manfaatnya. Bukan cuma untuk memperkaya diri.
4. Tak Peduli Bagaimana Cara Memperoleh Dunia
Orang yang cinta dunia tidak peduli cara mendapatkan dunia dengan halal atau haram. Terpenting baginya mendapat kebahagiaan dunia. Kepuasaan didapat secara instan. Padahal apa yang diambil itu tidak sebanding dengan kebahagiaan hakiki.
Sumber gambar gratis dari Pixabay |
Dia rela menenggelamkan kewajiban ibadah. Justru hanya fokus mewajibkan bekerja. Mengutamakan profesi, karir, pekerjaan, hingga wirausahanya. Sikap abai tersebut menutupi hatinya sehingga lupa kehidupan akhirat.
5. Lupa Waktu
Manajemen waktu orang yang cinta pada dunia sangat buruk sekali. Cara mengatur waktunya memang cerdas dan profesional. Sayangnya, itu semua dilakukan terfokus untuk mengejar kejayaan kehidupan dunia. Hidupnya tak seimbang.
Dia sedikit sekali menyempatkan waktu berkualitas untuk keluarga. Jangankan ikut acara keagamaan. Sekedar bersilaturahmi dengan tetangga, teman, hingga keluar besar saja tidak sempat. Waktu baginya adalah segalanya untuk cari uang.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Ciri Seseorang Menjadi Budak Dunia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*