Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Perbedaan Darah Rendah, Anemia, dan Denyut Rendah

Banjirembun.com - Terkadang orang sering menyamakan antara anemia dengan tekanan darah rendah. Gangguan kesehatan tubuh yang terkait dengan darah itu dipresepsikan sama-sama mengindisakin kekurangan darah. Padahal keduanya sangatlah berbeda.


Ada juga yang menyatakan bahwa tekanan darah dapat diukur melalui denyut nadi di pergelangan tangan. Hal tersebut tentu kurang tepat. Sebab meraba untuk merasakan hentakan darah di bagian tubuh itu digunakan dalam mengukur jumlah denyut.

Lebih lengkapnya berikut ini perbedaan tekanan darah rendah, anemia, dan denyut rendah:


1. Darah Rendah

Definisi darah rendah adalah keadaan ketika tekanan darah setelah diukur menggunakan alat tepat dan normal menghasilkan angka di bawah 90/60 mmHg. Jadi, kata kuncinya berada pada kekuatan tekanan. Bukan volumenya.


Lebih spesifik, orang dikatakan mengalami darah rendah ketika keadaan pembuluh darahnya memiliki tekanan pompa jantung di bawah angka wajar. Dengan demikian yang diukur bukan pula kekuatan tekanan atau pompa jantung.

Ilustrasi pembuluh darah (sumber gambar gratis dari Pixabay)


Umumnya tekanan darah rendah tidak membahayakan. Terlebih ketika dibanding kondisi sebaliknya yaitu tekanan darah tinggi. Namun, tatkala gejala darah rendah terjadi secara ekstrim tentu dapat berbahaya bahkan mematikan.


2. Anemia

Anemia dapat dikatakan kondisi tubuh yang kekurangan darah. Lebih tepatnya ialah keadaan saat badan tidak punya cukup sel darah merah yang dapat diukur dengan sedikitnya kadar hemoglobin (Hb) dalam sistem peredaran darah.


Di dalam darah manusia ada banyak unsurnya. Tidak hanya terdiri dari satu darah. Ada darah putih, darah merah, plasma darah, dan trombosit. Di mana fungsi sel darah merah yaitu mengangkut oksigen ke berbagai jaringan atau organ tubuh.


Tubuh manusia butuh oksigen. Otak dan jantung yang merupakan organ paling vital di tubuh juga memperlukannya. Ketika oksigen yang diangkut oleh darah jumlahnya tak memadai menyebabkan lelah, letih, lesu, lemas, dan lalai.


3. Denyut Rendah

Jumlah denyut nadi normal pada orang umumnya adalah antara 60 sampai 100 per menit. Adapun untuk atlit dalam kondisi istirahat jumlah denyut atau detak jantungnya bisa lebih rendah yaitu berkisar 40 hingga 60-an per menit.


Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa orang (bukan atlit) yang memiliki jumlah denyut per menit di bawah angka 60 dikatakan denyut nadi rendah. Secara tidak langsung denyut rendah juga terkait dengan tekanan darah rendah.


Tekanan darah tinggi maupun denyut nadi tinggi bisa terjadi saat pembuluh darah mengalami penyumbatan (sempit). Akibatnya pompa jantung harus bekerja lebih ekstra serta tentu mesti berdetak lebih banyak (cepat) per menitnya.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Perbedaan Darah Rendah, Anemia, dan Denyut Rendah"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*