Banjirembun.com - Siapa yang tak ingin menikmati masa tua dalam keadaan sehat, bahagia, berkecukupan, dan tak ada lagi beban pikiran. Seluruh orang waras pasti punya keinginan seperti itu. Sayangnya, hal tersebut tidak dapat diperoleh secara mudah.
Celoteh yang berupa lagu "Kecil dimanja-manja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga" merupakan impian kosong. Boleh jadi seseorang nampak bahagia karena banyak harta. Namun, di balik itu hati dan jiwanya gersang kekeringan.
Kesuksesan materi, lahir, atau fisik saja tidak cukup. Manusia masih butuh sukses batin, keagamaan, dan psikisnya. Guna mencapai keseimbangan semua itu memang tidaklah mudah. Mesti ada persiapan sedari dini supaya masa depan tertata.
Berikut ini sejumlah penyesalan masa lalu di hari tua yang bikin sesak dada tatkala dialami manusia.
1. Dipenuhi Keraguan
Masa muda yang penuh dengan keraguan bakal menciptakan potensi kesuraman di hari tua. Menyesal hidupnya tidak ada arti. Menyesal lantaran tak meninggalkan karya, prestasi, atau ilmu yang dapat dimanfaatkan generasi penerus.
Bagaimana mau menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, untuk mengatur jalan hidupnya sendiri terus-terusan dipenuhi rasa ragu. Akibatnya ia malas untuk bertindak nyata. Lebih memilih berkubang pada lingkaran setan keraguan.
2. Tak Mempersiapkan Diri untuk Masa Depan
Hidup mengalir begitu saja tanpa tujuan merupakan ciri hidup tiada guna. Kalau cuma seperti itu apa bedanya manusia dengan binatang. Belajar dan bekerja dilakukan hanya untuk jangka pendek. Bahkan di hari itu bekerja di hari itu dihabiskan.
Persiapan masa depan bukan cuma urusan tabungan. Lebih dari itu mesti menjaga tubuh dan kesehatan pikiran supaya tetap prima walau hari tua telah tiba. Tidak pikun dan cekatan melangkahkan kaki. Itulah panjang umur yang berkualitas.
3. Tidak Menjaga Kerukunan Keluarga
Hari tua merupakan masa di mana manusia kembali seperti anak kecil. Mereka tidak bisa hidup sendiri. Butuh teman dan pendamping. Bukan hanya sebagai lawan bicara. Lebih dari itu kehadiran orang tersayang dapat melawan kesepian.
Bagi siapa saja di waktu muda yang tak menjaga kerukunan keluarga, banyak musuh, dan punya teman sedikit (itupun teman palsu) bakal menderita di masa tua. Apalagi di saat sepuh mengalami kemiskinan dan cobaan berat.
|
Ilustrasi penyesalan di hari tua (sumber gambar gratis dari Pixabay) |
4. Jauh dari Ajaran Agama
Sebagian pemuda bilang untuk bertaubat dan berpola hidup agamis dapat dilakukan pada hari tua. Sekarang ini jauh dari agama tidak masalah. Sungguh itu bakal mereka sesali di masa tua. Terutama bagi mereka yang beriman pada Tuhan.
Ketika waktu tua datang, pertaubatan dan tumbuhnya mungkin memang terlaksana. Akan tetapi rasa penyesalan tetap ada. Sebab kedekatan di hari tua itu bagi mereka seakan sudah terlambat. Kenapa tidak dilakukan sejak dahulu.
5. Salah Memaknai Kehidupan
Hidup tidak hanya persoalan tentang pangan, sandang, papan, popularitas (ketenaran), kemenangan, atau yang semacamnya. Kalau hidup berkutat tentang hal tersebut semata, di masa tua semuanya bakal memudar satu persatu.
Hidup jangan fokus untuk menyukseskan diri sendiri. Tumbuhkan rasa kemanusiaan, keagamaan, atau ketaatan pada Tuhan. Supaya menyempatkan untuk berbagi serta mengabdi pada sesama. Dengan itu hidup jauh lebih bermakna.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Penyesalan-penyesalan Bikin Sesak Dada di Masa Lalu yang Baru Disadari Pada Hari Tua"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*