Para manusia yang berstatus munafik, musyrik, fasiq, dan kafir hingga akhir hidup semuanya pasti kekal di neraka. Proses masuknya tanpa dihisab atau ditimbang dulu amalnya selama di dunia. Perbuatan baiknya jadi hangus begitu saja.
Mungkin masih ada yang bertanya kenapa orang mati dalam keadaan munafik mutlak mendapat siksa neraka? Golongan yang masuk kategori itu adalah perbuatan nifak yang besar atau berat. Sangat merugikan bagi dakwah dan syiar Islam.
Berikut ini pengertian serta ciri-ciri munafik, musyrik, fasiq, dan kafir:
1. Munafik
Munafik berat/besar adalah orang yang mengenalkan diri sebagai Muslim tapi kenyataannya di dalam hatinya sangat benci pada Islam, suka mengadu domba umat Islam, dan mengabaikan perintah-Nya. Secara hakikat keluar dari Islam.
Orang berstatus sebagai munafik atau bukan, tidak bisa dihukumi secara zahir (tampak). Sebab kemunafikan letaknya di hati. Sangat sulit dipastikan. Perbedaan orang munafik dengan beriman adalah terletak pada niat saat ibadah.
Ciri orang-orang munafik yang bakal kekal di neraka yaitu pertama tidak ada kerelaan diatur menggunakan syariat Islam. Mereka mau disebut Islam tapi menampik segala aturan-aturan dalam Islam yang merugikan bagi kesenangan semu.
Kedua, memberikan loyalitas kepada orang-orang kafir harbi yang jelas-jelas memusuhi Islam. Mereka berteman, bekerja sama, sampai mencari makan dari orang-orang kafir yang jelas benci Islam (bukan kafir zimmi yang penuh toleransi).
Sayangnya di zaman sekarang ini sangat sulit membedakan mana kafir harbi dan mana kafir zimmi. Sebab, bisa jadi kafir yang betul-betul benci terhadap apapun yang terkait Islam bisa jadi memakai topeng "kedamaian". Padahal busuk.
2. Musyrik
Musyrik adalah orang yang beriman pada Allah akan tetapi juga mengagungkan pada Tuhan atau sesembahan lain yang dianggap pantas dimintai bantuan. Perbuatan musyrik merupakan lawan dari tauhid yang termaktub di QS. Al Ikhlas.
Ciri-ciri orang musyrik yaitu pertama menggantungkan nasib pada ramalan. Kedua, meminta bantuan ke dukun padahal sarannya tidak logis tapi tetap dijadikan pedoman hidup. Ketiga, sangat membenci orang-orang yang bertauhid.
Keempat, memuja atau mengagungkan tempat keramat penuh yakin bila ditumbali dan diberi sesaji maka dapat mendatangkan berkah. Kelima, lebih memilih dan menuhankan duniawi daripada menaati perintah Allah.
3. Fasik
Fasiq adalah orang yang keluar dari ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya padahal telah menyaksikan sendiri bukti kebesaran dan keagungan Islam. Orang tersebut menutup diri dari jalan hidayah dan mengabaikan rahmat maupun ampunan-Nya.
Status fasik bisa terjadi pada orang kafir serta dapat pula terjadi pada orang yang mengaku Islam. Kasus fasik pada Muslim biasanya walau tidak menyekutukan Allah SWT tetapi pelanggaran atau maksiat yang diperbuat sungguh luar biasa.
Misalnya melakukan perzinaan, judi, durhaka pada orang tua, meminum khamr, memakan sesuatu yang haram, tidak pernah salat, durhaka pada Allah, dan melakukan hal-hal yang penuh maksiat. Semuanya dilakukan tanpa ada sesal dan tobat.
Ciri-ciri fasiq meliputi pertama senantiasa merusak diri sendiri dan seluruh alam sekitar. Orang fasik cenderung untuk melawan perintah Allah. Meski apa yang dilakukan itu bakal merugikan diri sendiri maupun bagi lingkungan sekitar.
Kedua, sering lalai atau lupa terhadap kewajiban sebagai umat beragama. Tindakan menggampangkan, menyepelekan, atau meremahkan terhadap perintah dan ajaran agama merupakan ciri orang fasik yang lainnya.
Ketiga, kerap melakukan perbuatan jahat dan keji. Menzalimi orang lain, berbuat makar pada Allah, hingga perbuatan keji seperti zina sudah menjadi kebiasaan hidupnya. Keempat, merusak janji untuk senantiasa bertauhid pada Allah.
Kelima, suka mengumpat dengan maksud untuk merendahkan nilai-nilai Islam, menuduh zina, memfitnah, mengadu domba, sumpah palsu, menjadi saksi palsu di pengadilan, menipu hingga merampas harta anak yatim.
4. Kafir
Kafir maknanya hampir mirip dengan cover (tutup). Kafir adalah orang menutup atau mengelak dari kebenaran bahwa Allah SWT merupakan Tuhan satu-satunya yang hanya disembah dan Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya.
Walau tidak menyebutkan diri sebagai bukan Islam selama ia mengingkari keesaan Allah serta nabi Muhammad sebai rasul maka ia termasuk kafir. Jadi, orang kafir itu tidak harus beragama selain Islam. Para ateis dan pagan termasuk kafir.
Ciri-ciri orang kafir di antaranya pertama sulit menerima keimanan atau bahkan melawan tatkala diberi peringatan tentang ancaman siksa neraka. Kedua, tidak tertarik atau malah memusuhi umat Islam yang berdakwah dan bersyiar.
Ketiga, mengingkari dari adanya siksa kubur bagi pembangkang dan hari kebangkitan sebelum masuk surga. Keempat, menolak serta menghindari hal-hal apapun yang terkait dengan Islam karena takut jadi terpengaruh ajarannya.
Kelima, perbuatan baik yang dilakukan bukan dilandaskan pada niat mencari keridaan dari Allah. Sebab mereka tidak beriman pada-Nya. Melainkan untuk merayu, mempengaruhi, atau mengambil hati manusia yang sedang dibaiki.
Tolong kasih dalil dari alQuran dan hadits
BalasHapusSemoga dipermudah
Hapus