Mengenal Budaya Unik Masyarakat Vietnam yang Matrilineal

Matrinial berasal dari gabungan dua kata yaitu mater artinya ibu dan linea berarti garis. Matrilineal adalah bentuk adat atau budaya masyarakat tertentu yang tatanan sosialnya menetapkan alur keturunan dihubungkan pada pihak ibu.

Dalam sistem matrinial masyarakat lebih bangga menyebut keturunan diurutkan dan disusun hingga ke puncak dari garis ibu, nenek, buyut putri, dan seterusnya. Keluarga yang berasal dari garis tersebut punya hubungan yang lebih erat.

Dalam lingkup internasional penggunaan adat patrilineal lebih umum dari pada matrilineal. Suku yang menganut asas matrilineal yaitu Minangkabau (Indonesia), Mosuo (China), Garo (India), Hopi (Amerika Serikat), Akan (Ghana), dan lainnya.

Komunitas Matrilineal di Vietnam

Sebagaimana Indonesia, tidak seluruh penduduk Vietnam memakai matrilineal sebagai pegangan hidup. Tak lebih dari 1 % warga di sana yang memegannya. Kurang lebih populasinya 500 ribuan. Mereka adalah etnis minoritas Ede.

Rumah khas masyarakat Ede di Vietnam (sumber gambar)

Masyarakat Ede bermukim di bagian tengah Vietnam. Berada di pegunungan wilayah provinsi Dak Lak. Terkenal sebagai pusat produksi kopi. Walau hidup sebagai petani ternyata peran dan dominasi perempuan sangat kuat di sana.

Keturunan mereka menambah marga di nama dari keluarga ibunya. Begitu pula masalah waris. Gadis bocil, gadis remaja, emak-emak, sampai nenek-nenek punya hak waris yang mutlak jatuh pada mereka semua. Laki-laki tak ada jatah.

Konsekuensi lain yaitu masalah mahar pada pernikahan dibebankan pada pengantin cewek. Rupa dan angka mahar ditentukan atau direstui oleh pihak pengantin cowok. Tentu peran cewek yang mencolok dalam masalah melamar dan memilih cowok.

Baru setelah pesta pernikahan usia, suami bakal tinggal di rumah keluarga istri. Di sana peran laki-laki di bawah istrinya. Bahkan, untuk urusan menyelamatkan "nyawa" anak di tengah bencana peran kaum hawa juga sangat superior.