Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Kenali 7 Gejala Distimia, Ternyata ini Bedanya dengan Depresi

Distimia adalah keadaan suasana hati buruk atau rendah yang berlangsung minimal dua tahun disertai paling tidak dua gejala dari depresi. Adapun depersi adalah gangguan suasana hati parah yang dialami minimal dua pekan disertai gejala khas.

www.banjirembun.com

Bisa dikatakan perbedaan antara distimia dengan depresi adalah pada intesitas (kuatnya tekanan serta konsistensi) dan durasinya. Di mana, depresi meski tempo gejalanya 2 pekan tapi gejala naik turunnya suasana hati sangat ekstrim.

Walau gangguan suasana hatinya tak lebih parah, distemia dialami secara stabil. Tak ada naik-turun tajam. Selalu di bawah garis manusia normal. Artinya, sangat sulit atau malah tidak dapat untuk naik kembali ke garis kenormalan jiwa.


Distimia biasanya dialami oleh orang dewasa. Sangat jarang terjadi pada remaja maupun anak-anak. Sayangnya, kendati begitu pengidap maupun orang di sekitar kesulitan menyadari adanya gangguan tersebut. Sebab intensitasnya rendah.


Sedang depresi dapat terjadi pada siapa saja. Tidak pandang usia maupun aktivitas harian. Orang-orang di sekitar yang peka akan sangat mudah menyadari bahwa seseorang mengalami depresi. Bahkan meski itu diderita oleh anak-anak.


Gejala-gejala distimia dan depresi:


1. Nafsu Makan Berubah Drastis

Jangan salah, orang yang mengalami gangguan suasana hati tidak selalu mengalami penurunan nafsu makan. Pada beberapa kasus justru meningkatkan nafsu makan sampai tak terkendali. Akibatnya potensi obesitas semakin tinggi.


2. Merasa Tak Berguna dan Menyalahkan Diri

Perasaan rendah diri sehingga menganggap dirinya tak berguna akibat kesalahan yang dilakukan merupakan gejala distimia maupun depresi. Orang yang mengalami ini biasanya bakal mengucilkan diri. Tergantung intensitasnya.


3. Gangguan Pola Tidur

Seperti halnya pola makan, orang yang mengalami gangguan suasana hati juga tidak selalu memiliki gejala kurang tidur. Sebagian kasus malah banyak tidur sebagai bentuk gejala depresi. Tidur dijadikan cara "menenangkan" otak.

Ilustrasi mengalami distimia (sumber gambar)

4. Merasa Kosong dan Sedih

Bukan cuma kosong pikiran sehingga tak mendapat inspirasi atau pencerahan. Melainkan tidak mendapat sesuatu yang bikin bahagia dan terhibur. Perasaan blank dan sedih itu bahkan bisa muncul secara tiba-tiba ketika melamun.


5. Sulit Berkonsetrasi

Orang yang saat bekerja dan belajar tidak dapat berkonsentrasi bisa jadi mengalami gangguan suasana hati. Mungkin saja disebabkan faktor eksternal. Serta mungkin pula pekerjaan atau jurusan kuliah tidak sesuai harapan.


6. Berat Badan Berubah Cepat

Perubahan berat badan dari tinggi ke rendah atau sebaliknya secara dramatis bisa jadi pertanda depresi. Hal itu berbanding lurus dengan perubahan pola makan dan pola tidur. Semakin banyak makan dan sering tidur badannya makin berat.


7. Merasa Tidak Berdaya dan Putus Asa

Perasaan putus asa dan merasa diri tak punya daya (kekuatan) untuk berbuat sesuatu yang produktif bagian dari ciri depresi. Lebih memilih untuk menganggur, diam, cuek, masa bodoh, sampai tidak melibatkan diri pada kehidupan sosial.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kenali 7 Gejala Distimia, Ternyata ini Bedanya dengan Depresi"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*