Ada saja akal bulus tukang selingkuh untuk melancarkan aksi mantap-mantapnya. Demi aksi serongnya tetap lancar dan tak diketahui umum, seorang lelaki beristri rela gali tanah buat terowongan. Di mana, itu dapat menghubungkan antar rumah.
Nama pria kuli bangunan tersebut adalah Alberto. Ia melakukan penggalian supaya tetap bisa bertemu dengan kekasih gelapnya bernama Pamela. Naas, yang namanya kebusukan baik dengan cepat atau lambat pasti terendus juga.
Perselingkuhan itu tertangkap basah oleh suami Pamela. Saat suaminya pulang lebih awal. Tak seperti biasa. Pekerjaan sebagai satpam biasanya memang ketat dan disiplin. Entah hal tersebut karena sebuah firasat atau memang ada perlu.
Jangan salah sangka. Kejadian menggelikan di atas bukan di Indonesia. Melainkan di Tijuana, Villas del Prado, negara Meksiko. Tahu secara mendadak suami pujaan hati sudah pulang, Alberto menghampiri sofa lantas menggesernya.
Suami Pamela mengetahui terdapat orang yang bersembunyi di balik sofa. Lalu ia menyisir sofa tersebut. Ternyata di sana terdapat lubang yang menuju terowongan bawah tanah. Dia menuruninya. Betapa kaget ujungnya ada di rumah Alberto.
Liang keluar-masuk tersebut lebarnya sekitar setengah meter. Tanpa ada penahan atau teknologi tertentu, galian tersebut tampak kokoh. Hal itu wajar, sebab masalah gali menggali sudah menjadi kebiasaan harian seorang kuli.
Tahu dirinya dikejar suami Pamela, Alberto merengek padanya supaya skandal yang dilakukan tak dilaporkan pada istri yang lagi tidur. Sungguh tragis, bukannya patuh ia justru melaporkan perbuatan hina itu pada istri Alberto.
Beberapa waktu kemudian dikabarkan dua lelaki yang masih bertetangga itu saling berkelahi. Saat polisi tiba, tentu si Alberto langsung diamankan untuk dimintai keterangan. Serta mencegah kejadian buruk yang mungkin akan menimpanya.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kapok! Kuli Bangunan Ketahuan Gali Terowongan Demi Mantap-mantap dengan Istri Tetangga"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*