Bergelut mendirikan usaha atau bisnis secara mandiri tidaklah mudah. Lebih baik jangan coba-coba atau main-main ketika minim ilmunya. Termasuk mesti menyadari tentang sifat-sifat yang ada dalam dirinya sudah mendukung keberhasilan.
www.banjirembun.com
Sebelum memutuskan jadi pebisnis atau usahawan pastikan dulu apakah kemampuan diri sudah sesuai dengan jiwa seorang pengusaha. Dari pada menyesal karena terkena rugi besar dan buang-buang waktu, lebih baik ukur batasannya.
Inilah 7 sifat yang tak boleh dimiliki pebisnis atau usahawan.
1. Tidak Punya Kecerdasan Finansial
Manajemen keuangan sangat penting dalam mengelola bisnis. Sebelum mendirikan pastikan sudah paham betul kas usaha itu seperti apa. Supaya tidak tertipu serta dapat mengukur pengeluaran maupun pemasukan secara proposional.
Tanpa kemampuan atau kecerdasan finansial keputusan yang dibuat dapat berakibat fatal. Pengeluaran uang dapat terjadi secara kacau. Tidak ada perbedaan mana kebutuhan primer yang harus segera dipenuhi dengan kebutuhan sekunder.
2. Takut Risiko
Semua pengusaha atau pebisnis pasti pernah mengalami rugi. Tapi mereka yang sekarang menjadi besar tidak akan takut menghadapi risiko. Hatinya seperti singa padang pasir. Sudah terasah dan terbiasa menghadapi sejumlah masalah.
Ketika jiwa masih gentar mendengar para penyintas (survivor) pernah mengalami asam, asin, dan pedihnya merintis lebih baik urungkan jadi pengusaha. Sebab, mengawali sebuah bisnis itu selalu disertai kesulitan batin dan non batin.
3. Modal Terbatas Tapi Individualis
Sifat individualis pebisnis paling cocok dimiliki oleh orang yang sudah kaya raya dan tak ingin menambah kekayaan lagi. Namun, bagi mereka yang masih ingin terus makin bertambah harta lebih baik jangan batasi modal bersumber dari pribadi.
Dengan modal terbatas akan sangat sulit mengembangkan usaha. Bahkan, mempertahankan saja terasa mau kehabisan nafas. Carilah pinjaman modal. Alternatif lain adakan kerja sama dengan pengusaha lain atau pemodal individu.
4. Manajemen Perencanaan yang Buruk
Impian yang besar salah satunya harus diimbangi dengan persiapan dan perencanaan yang baik. Kemudian, rancangan bisnis yang baik tersebut tentu harus diorganisasi dan dieksusi dengan baik. Lantas, senantiasa dikontrol dan dievaluasi.
Kalau memang serius ingin membuka usaha buatlah perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang. Tentu perencanaan itu wajib disesuaikan dengan potensi, kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan yang dimiliki.
5. Terlalu Fokus pada Hasil
Mengabaikan proses, lantas selalu membandingkannya dengan hasil itu sangat jelek bagi pebisnis pemula. Pada masa awal membangun usaha sebuah angan-angan kosong ketika ingin cepat mendapat keuntungan atau balik modal.
(sumber gambar) |
Setiap bisnis pasti ada tahap pertama yang harus dijalani. Yakni, rajin bekerja serta berkorban tapi tidak mendapat penghasilan yang cukup berarti. Puasalah dan nikmati pil pahit tersebut lebih dulu. Kelak suatu saat pasti sukses juga.
6. Tidak Membaca Kebutuhan Pasar
Pelanggan atau konsumen adalah raja. Janganlah bersifat arogan dan semena-mena. Sebab, di zaman sekarang ini mereka punya pilihan banyak untuk membeli produk atau jasa dari pengusaha lain. Mereka juga butuh dihormati dan dihargai.
Tak cuma itu, lakukan riset atau penelitian tentang minat pelanggan. Adakan survei, pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Apakah produk atau jasa yang dijajakan sudah dapat diprediksi bakal diserap pasar.
7. Kerap Berprasangka Buruk
Sering curiga atau malah berprasangka buruk dapat "melukai" batin sendiri. Lebih baik mulailah untuk mempercayai orang lain. Sebab dalam mengembangkan usaha sangat sukar melakukan sendiri. Harus dibantu oleh bawahan maupun mitra.
Buatlah tim yang solid dan loyal. Kalian tidak perlu mempercayai semua orang yang ada di dalam maupun sekitar lingkaran bisnis. Cukup percayakan pada satu atau dua orang untuk jadi manajer yang mengatur banyak bidang.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "7 Sifat yang Tak Boleh Dimiliki oleh Pebisnis atau Usahawan Pemula"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*