Media sosial adalah alat komunikasi, interaksi, berbagi, menulis, dan berpartisipasinya antar individu maupun dalam grup/forum yang dilakukan dalam jaringan internet. Media sosial sangat beragam jumlahnya.
Banjirembun.com
Di antaranya seperti facebook, instagram, whatsapp, twitter, telegram, kompasiana, dan aplikasi-aplikasi lain yang sejenis. Media sosial memungkinkan pengguna tak hanya membuat tulisan tapi juga meng-upload foto serta video.
Tidak cukup sampai di sana. Daya tarik media sosial juga menawarkan hal-hal lain yang di luar perkiraan sebelumnya. Salah satunya bisa berkenalan dengan orang baru yang jaraknya bahkan ribuan kilometer.
Banyak manusia yang mampu bertahan berjam-jam menatap ponsel demi melihat medsos. Dunia telah berubah. Dulu orang banyak bergerak agar bisa bertemu satu sama lain. Serta untuk cari suasana baru. Kini medsos mampu menebusnya.
Tak hanya punya efek positif, media sosial juga ada dampak negatifnya. Sayangnya, seringkali para penikmatnya tidak menyadari bahwa dirinya sedang terperdaya. Sebaliknya, mereka mengira telah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
1. Merusak Karir Pekerjaan
Bagi kalian wiraswasta (kerja mandiri) mungkin tak berdampak besar tatkala bermain medsos. Justru ia dapat digunakan sebagai ajang promosi usahanya. Berbeda bagi yang jadi pegawai atau pekerja kantoran.
Tak sedikit orang yang dipecat gara-gara berbuat ulah di media sosial. Baik itu hanya dengan tulisan maupun memposting foto dan video. Sebab apa yang disebarkannya itu telah melanggar norma sosial (etika dan moral).
Ada juga yang ditengarai melakukan pelanggaran pidana di media sosial. Sudah barang tentu itu bakal membuat dirinya sulit mendapat pekerjaan. Sebab apa-apa yang telah diposting tidak menunjukkan kualitas diri yang unggul.
2. Terperdaya Kesenangan Semu
Membuka akun media sosial merupakan salah satu cara paling ampuh membuang-buang waktu. Terutama saat menunggu sesuatu. Itu terjadi karena medsos mampu memberi efek uforia secara bertubi-tubi tanpa henti.
Orang mudah tertawa dan senyum sendiri hanya dengan melihat layar ponsel. Seakan tak butuh orang lain lagi di dunia nyata untuk bersenang bersama. Itulah yang dinamakan dengan kesenangan palsu. Terperangkap di dunia maya.
Banyak yang mengira ia telah menang debat di media sosial. Begitu pula menyimpulkan telah jadi yang paling hebat di sana. Padahal orang lain sangat mungkin tak peduli siapa yang menang atau kalah. Terpenting bisa senang-senang.
3. Tertipu
Banyak penipu berseliweran di media sosial. Tujuan mereka ingin mendapat uang secara mudah. Ada pula yang hanya bermaksud mengadu domba. Serta ada yang gemar menyebarkan berita palsu alias hoaks.
Tak perlu hal-hal yang berat seperti di atas. Sekarang ini banyak sekali kamera canggih yang sangat "jahat". Di mana, ia mampu memfilter gambar wajah yang buruk menjadi lebih bening. Padahal di dunia nyata sangat berbeda dengan foto.
Saking cerdasnya manusia dan teknologi sekarang ini sangat sulit membedakan mana realitas dan mana yang tak nyata. Justru dengan adanya media sosial sangat mungkin membalik. Dunia maya malah jadi kenyataan.
4. Merusak Mental
Untuk menjadi bodoh tidak perlu membenturkan kepala ke tembok. Memposting sesuatu yang tak bermutu, alay (berlebihan), dan hal-hal tak dewasa lain sudah menunjukkan itu hal konyol. Media sosial membuat rusak mental.
Masih banyak pengguna medsos mengira bahwa mereka bebas memposting apa saja di sana. Maksudnya ingin menyindir atau memperingatkan orang tertentu. Namun, melakukannya di medsos merupakan kesalahan.
Dunia media sosial adalah dunia liar dan sangat luas. Jangan berharap jiwa dan pikiran mampu mengendalikan semua itu. Oleh sebab itu, yang perlu dilakukan ialah cukup menjaga mental agar tak terbawa arus. Lebih baik lagi diam saja tatkala tak mampu jadi baik.
5. Tak Produktif
Idealnya media sosial digunakan untuk ajang promosi, memperluas pasar/jaringan, mendapat inspirasi, belajar, dan berbagi hal-hal berguna lain. Sayangnya kenyataan berkata lain. Penggunaan medsos malah bikin tak produktif.
Rasa malas untuk melakukan hal positif di dunia riil akhirnya terjadi. Lebih asyik melihat akun dan foto-foto orang lain. Mencari kenalan baru yang tujuannya hanya bersenang-senang. Serta asyik mengobrol atau debat tak berfaedah.
Tiga jam membuka-buka media sosial terasa sebentar. Apalagi dilakukan sambil tiduran atau makan cemilan. Makin sempurna untuk terus bermalas-malasan. Kalau sudah begitu ia jadi korban, konsumen, penggembira, dan penikmat saja.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Dampak Buruk Media Sosial Bagi Kehidupan Sekarang dan Masa Datang"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*